Statistik Deskriptif Analisis Hasil Penelitian

Underpricing 47 .01 .82 .2248 .21538 LNukuranperusahaan 47 24.27 30.68 27.8804 1.31093 Underwriter 47 1 .38 .491 Leverage 47 .09 .78 .4185 .20317 ROE 47 .01 .77 .1493 .13648 Valid N listwise 47 Sumber: Output SPSS 22.0, diolah penulis 2015 Dari Tabel 4.1, dapat dijelaskan bahwa: 1. Variabel Underpricing Y yang diwakili oleh rasio Underpricing memiliki nilai maksimum 0,82. Hal ini berarti dari 47 sampel, underpricing terbesar adalah 0,82 kali, artinya tingkat underpricing 0,82 kali di atas harga saham perdana. Nilai minimum Underpricing adalah 0,01. Hal ini berarti dari 47 sampel, Underpricingterkecil adalah 0,01 kali, artinya tingkat underpricing 0,01 di atas harga saham perdana. Nilai mean Underpricing adalah 0,2248, artinya tingkat underpricing rata-rata pada kisaran 0,2248 kali di atas harga saham perdana. Tingkat standard deviasinya sebesar 0,21538. 2. Variabel Ukuran perusahaan X 1 yang diwakili oleh LNukuranperusahaan memiliki nilai maksimum 30,68. Hal ini berarti dari 47 sampel, ukuran perusahaan terbesar adalah 30,68 setelah total aset diubah dalam bentuk logaritma natural. Nilai minimum LNukuranperusahaan adalah 24,27. Hal ini bearti dari 47 sampel, ukuran perusahaan terkecil adalah 24,27 setelah total aset diubah dalam bentuk logaritma natural. Nilai mean LNukuranperusahaan adalah 27,8804. Hal ini berarti dari 47 sampel, ukuran perusahaan rata-rata adalah 27,8804 setelah total aset diubah dalam bentuk logaritma natural. Tingkat standard deviasinya sebesar1,31093. 3. Varibel Underwriter X 2 yang diwakili oleh Underwriter memiliki nilai maksimum 1,00. Hal ini berarti dari 47 sampel, underwriter terbesar adalah 1, artinya peringkat underwriter masuk dalam top 10. Nilai minimum underwriter adalah 0, artinya peringkat underwriter yang tidak masuk dalam top 10. Nilai mean underwriter adalah 0,3830. Tingkat standard deviasinya sebesar 0,49137. 4. Variabel Leverage X 3 yang diwakili oleh Leverage memiliki nilai maksimum sebesar 0,78 kali. Hal ini berarti dari 47 sampel, leverage perusahaan terbesar adalah 0,78 kali, dan kreditur memberikan hutang maksimum 0,78 kali dari dana yang disediakan perusahaan. Nilai minimum Levearge adalah 0,09. Hal ini berarti dari 47 sampel, leverage perusahaan terkecil adalah 0,09 kali dan kreditur memberikan hutang minimum 0,09 kali dari dana yang disediakan perusahaan. Nilai mean Leverage adalah 0,4185 kali. Hal ini berarti dari 47 sampel, kreditur memberikan hutang 0,4185 kali dari dana yang disediakan perusahaan. Tingkat standard deviasinya sebesar 0,20317. 5. Variabel Return on Equity X 4 yang diwakili oleh ROE memiliki nilai maksimum sebesar 0,77 kali. Hal ini berarti dari 47 sampel, ROE perusahaan terbesar adalah 0,77 kali, artinya tingkat pengembalian laba terhadap modal sendiri sebesar 0,77 kali. Nilai minimum ROE adalah 0,01 kali. Hal ini berarti dari 47 sampel, ROE perusahaan terkecil adalah 0,01 kali, artinya tingkat pengembalian laba terhadap modal sendiri sebesar 0,01 kali. Nilai mean ROE adalah 0,1493 kali. Hal ini berarti dari 47 sampel, tingkat pengembalian laba terhadap modal sendiri sebesar 0,1493 kali. Tingkat deviasinya 0,13648.

4.2.2. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Ghozali 2005:110, untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui uji statistik dan analisis grafik. Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas data yaitu dengan melihat grafik histogram dan grafik normal probability plot serta menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Gambar 4.1 Sumber: Output SPSS 22.0, diolah penulis 2015 Gambar 4.1 memperlihatkan bahwa pada grafik histogram, distribusi data mengikuti kurva berbentuk lonceng yang tidak menceng skewness ke arah kiri atau kanan, sehingga dapat disimpulkan data tersebut terdistribusi normal. Gambar 4.2 Sumber: Output SPSS 22.0, diolah penulis 2015 Gambar 4.2 merupakan kurva P-P Plot. Pada scatterplot terlihat titik-titik data berada di sepanjang garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut. Hal ini berarti data pada variabel dependen yang digunakan, yaitu variabel struktur modal dengan menggunakan Underpricing, dapat berdistribusi dengan normal. Pengujian normalitas dengan menggunakan pendekatan histogram dan pendekatan grafik P-P plot dengan tujuan untuk melihat apakah terdistribusi normal atau tidak saja tidak cukup. Dan sering kali menimbulkan perbedaan persepsi dari para pengamat karena sifatnya yang subjektif, sehingga untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal atau tidak maka, kita perlu melakukan uji normalitas data dengan analisis statistik agar lebih meyakinkan. Untuk meningkatkan akurasi pengujian normalitas data pada penelitian ini, maka digunakan uji statistik nonparametrik, yakni pendekatan Kolmogorov-Smirnov 1 Sample KS. Jika diperoleh nilai Asymp. Sig 2-tailed tingkat signifikan α, dalam penelitian ini α sebesar 0,05, maka dapat dikatakan variabel residual berdistribusi normal.