43
Infobank edisi khusus syariah tahun 2013 yang terbit September 2013 dan berada di wilayah Jabodetabek.
Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode saturation sampling, dimana merupakan teknik penentuan sampel bila
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.
5
Seluruh auditor yang ada di BPRS Se-Jabodetabek telah dijadikan sampel ditambahkan
dengan anggota populasi yang lain.
3. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis data subyek, yaitu jenis data yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau
sekelompok orang yang menjadi responden
6
.Adapun data yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan jenis sumber data, yaitu:
a. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli atau tidak melalui perantara. Data primer khusus dikumpulkan untuk
5
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: ALFABETA, 2011 h.61
6
Nur Indiantoro dan Bambang Supomo, Metode Penelitian Bisnis, Edisi Pertama Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 1999h. 146
44
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
7
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah para karyawan BPRS se-Jabodetabek yang
menjadi obyek penelitian. b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara
8
.Data sekunder dalam penelitian ini yaitu buku-buku, dokumen-dokumen dari bank, surat kabar, internet dan
kepustakaan lain yang berkaitan dengan pembahasan ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini menggunakan metode kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan metode kuesioner dapat memberikan tanggung jawab
kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan
9
sebagai metode utama dalam mengumpulkan data.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji validitas dan uji realiabilitas serta uji asumsi klasik. Dilanjutkan dengan analisis regresi
linier berganda yang bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih
7
Nur Indiantoro dan Bambang Supomo, Metode Penelitian Bisnis.h. 146
8
Ibid. h. 147
9
Ibid. h.149
45
variabel bebas terhadap satu variabel terikat danmemprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas
10
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness kemelencengan distribusi
11
. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberi gambaran
umum mengenai demograi responden dalam penelitian dan deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Penelitian ini menggunakan nilai corrected item-
10
Ety Rochaety dkk, Metodologi Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media, 2007, h.138
11
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011 h.19
46
Total Correlation dengan r-table, untuk degree of freedom df = n –
2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan alpha = 0,05.
12
Pertanyaan pada kuesioner ini dinyatakan valid jika memenuhi kriteria r
hitung
r
tabel
.Corrected item-Total Scale Correlation adalah merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang merupakan hasil uji
validitas instrument.Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert, atau skala lima tingkatan yaitu skala yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, kondisi, dan persepsi tentang fenomena sosial.. Dalam penelitian ini pengukurannya akan
digolongkan kedalam lima kategori :
Tabel 3.1 Metode Skala dan Pengukurannya
Sangat Tidak
Setuju STS
Tidak Setuju
TS Netral
N Setuju
S Sangat
Setuju SS
1 2
3 4
5
Hasil uji validitas kesioner penelitian menunjukkan variabel sistem pengendalian internal dan pemanfaatan teknologi informasi
validuntuk semua butir pertanyaan dengan nilai yang lebih besar daripada r
tabel
0,4438.Tabel dapat dilihat di lampiran 3.
12
Ety Rochaety dkk, Metodologi Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS, h.212
47
Namun variabel kapasitas auditor internal tidak semua valid untuk butir pertanyaan ke-23 dengan nilai 0,440 yang lebih kecil
daripada r
tabel
0,4438. Sehingga pertanyaan ke-23 harus dihilangkan menurut statistik.Variabel kualitas laporan keuangan pun tidak semua
valid untuk butir pertanyaan ke-38 dan ke-40 dengan nilai 0,407 dan 0,337 yang lebih kecil daripada r
tabel
0,4438. Sehingga pertanyaan ke- 38 dan ke-40 harus dihilangkan jika menurut statistik.Namun jika
ditelaah ternyata pertanyaan tersebut adalah cerminan dari keadaan BPRS yang berbeda-beda sehingga tidak bisa dibilang bahwa
pertanyaan tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebernarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu.
13
Uji yang digunakan adalah uji statistik Cronbach’s Alpha.
Suatu variabel dikatakan reliabeljika Cronbach’s Alpha 0,70. Jika
13
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19, h. 41
48
nilai Cronbach’s Alpha 0,70, maka data tersebut dikatakan tidak
reliabel.
14
Imam Ghozali juga mengatakan suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seorang responden terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Uji yang digunakan adalah uji statistik
Cronbach’s Alpha.Suatu variabel dikatakan reliabel jika Cronbach’s Alpha 0,70 maka data tersebut dikatakan reliabel.
15
Hasil Uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach’s
Alpha,variabel sistem pengendalian internal hasilnya memiliki nilai 0,944, variabel pemanfaatan teknologi informasi bernilai 0,907,
variabel kapasitas auditor internalhasilnya memiliki nilai 0,897, variabel kualitas laporan keuangan hasilnya memiliki nilai 0,824
sehingga butir-butir pertanyaan dari variabel sistem pengendalian internal, pemanfaatan teknologi informasi, kapasitas auditor internal
dan kualitas laporan keuangan dikatakan reliabel. lampiran 3
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolineritas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan korelasi yang signifikan di antaradua variabel
14
Sugiyono, Statistik Nonparametris untuk Penelitian, Bandung : CV Alphabeta, 2007, h.11
15
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan program IBM SPSS 19, h. 48
49
independen dalam model regresi. Dalam penelitian ini, pengujian multikolinieritas dilakukan dengan menguji koefisien korelsir
antarvariabel independen yang dilihat pada matriks korelasi. Jika koefisien korelasi cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka
diduga ada multikolinieritas. Sebaliknya jika koefisien korelasi kurang dari 0,9 maka tidak terjadi multikolinieritas dalam model.
16
b. Uji Normalitas
Salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data berdistribusi normal. Distribusi normal merupakan distribusi
kontinu yang sangat penting dalam statistik dan banyak dipakaidalam memecahkan persoalan. Distribusi normal disebut juga
distribusi Gauss.
17
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya
mempunyai distribusi normal.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal.Dalam penelitian
ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot P-P Plot.Suatu variable dikatakan normal jika gambar distribusi dengan
16
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan program IBM SPSS 19,h. 105
17
Boediono dan Wayan Koster, Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, h. 342
50
titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.
18
c. Uji Heterokedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas.
19
Apabila varians dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas dalam model, peneliti menggunakan uji White dan untuk menentukan ada atau tidaknya heterokedastisitas dilihat
dari besar atau kecilnya ObsR Square. H
: tidak ada heterokedastisitas Ha : ada heterokedastisitas
Kriteria uji White yaitu: a Bila ObsR
2
0,05 = maka H diterima, artinya tidak ada
heterokedastisitas
18
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19, h.147
19
Ibid.
51
b Bila ObsR
2
0,05 = maka H ditolak, artinya ada
heterokedastisitas
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahn pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t
1
sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi atau tidak terjadi
autokorelasi.
20
Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson Uji DW dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi
b. Jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi
c. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara 4-dU dan 4-dL, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
20
Ibid. h. 20
52
4. Analisis Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam
model mampu menjelaskna variasi variabel dependen.
21
Uji ini digunakan untuk menjelaskan besarnya kontribusi atau pengaruh variabel independen sistem pengendalian internal
terhadap variabel dependen kualitas laporan keuangan. Besarnya koefisien determinasi dilihat dari jumlah Adjusted R-Squared
R² pada koefisien regresinya.
2. Uji F Uji Signifikasi Simultan
Pengujian pengaruh variable independen secara bersama- sama simultan terhadap perubahan nilai variabel dependen,
dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan nilai
semua variabel independen, untuk itu perlu dilakukan uji F. Uji F atau ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat
21
Duwi Priyatno, Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS, Yogyakarta : Andi, 2010 h. 66
53
signifikansi yang ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian.
22
Lebih lanjut menurut Imam Ghozali,uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel terikat.
Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan uji statistik F: 1.
Taraf signifikan α = 0,05 2. Kriteria pengujian dimana Ha diterima apabila p value
α dan Ha ditolak apabila p value α.
3. Uji Statistik Parsial Uji Statistik t
Menurut Imam Ghozali, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variabel dependen
23
. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level
0,05 α=5. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria
24
:
22
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009 h. 127
23
Ibid, h. 129
24
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, h.129
54
1. Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti secara parsial variabel
independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima koefisien
regresi signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
4. Uji Koefisien Regresi Uji Analisis Linier Berganda
Uji ini digunakan untuk membuat model persamaan regresi sehingga dapat dilakukan pengujian model untuk
memprediksi besarnya variabel terikat dengan menggunakan variabel bebas yang sudah diketahui besarnya serta untuk menguji
kebenaran hipotesis. Adapun bentuk persamaan regresi linear yang akan dibentuk adalah:
Y = α + βχ
1
+ βχ
2
+ βχ
3 +
e Keterangan:
Y : variabel terikat kualitas laporan keuangan α : konstanta
55
β : angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan dan penurunan nilai variabel yang didasarkan pada
variabel terikat. χ
1
: variabel bebas sistem pengendalian internal χ
2
: variabel bebas pemanfaatan teknologi informasi χ
3
: variabel bebas kapasitas auditor internal e : error
5. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel kualitas laporan keuangansedangkan variabelindependen terdiri dari sistem
pengendalian internal, pemanfaatan teknologi informasi, dan kapasitas auditor internal. Adapun definisi operasional variabel
– variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Variabel Dependen
a. Kualitas Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif kualitas merupakan suatu ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna
bagi pemakainya. Menurut KDPPLKS Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah Paragraf
56
45 sampai 63 terdapat empat karateristik kualitatatif pokok, yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.
25
2. Variabel Independen
a. Sistem Pengendalian Internal
Menurut AICPA American Institute of Certified Public Accountants yang dikutip oleh Bambang Hartadi menyebutkan
sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, semua metode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi yang dianut
dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya.
26
b. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Menurut William dan Sawyer yang dikutip oleh Ririn, teknologi informasi adalah bidang pengelolaan teknologi dan
mencakup berbagai bidang yang terdiri dari perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa
25
Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah : Konsep dan Implementasi PSAK Syariah, Yogyakarta : P3EI Press, 2008 h.85
26
Bambang Hartadi, Auditing : Suatu Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Tahap Pendahuluan, Edisi I, Yogyakarta : BPFE, 1987 h.121
57
program, data kontruksi dan jaringan
27
Sistem informasi dan teknologi informasi berperan sebagai alat bantu dalam
pembuatan keputusan bisnis pada berbagai fungsi maupun peringkat manajerial, karena kemampuan sistem informasi dan
teknologi informasi dalam mengurangi ketidakpastian.
c. Kapasitas Auditor Internal
Auditor internal
ialah orang
atau badan
yang melaksanakan aktivitas audit internal. Oleh sebab itu auditor
internal senatiasa berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap
bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks.
Agar dapat bekerja dan melaksanakan fungsi audit intern secara profesional, industri perbankan harus memiliki SDM audit
intern yang memiliki basis kompetensi berstandar intemasional. Hal Ini dapat dicapai melalui pendidikan, pelatihan dan
pemberian pengalaman dalam rangka meningkatkan kompetensi para
auditor intern
bank yang
mencakup knowledge
27
Ririn Gusrita, Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sumber Daya Manusia Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah, Jurnal UNS
h.2
58
pengetahuan, skills keterampilan, dan attitude sikap kerja. Selain itu, aspek penting dalam menilai sampai sejauh mana
kompetensi tersebut telah dicapai maka diperlukan standarisasi kompetensi
dari auditor
interntersebut.Dengan adanya
standarisasi kompetensi, maka bank yang memiliki SDM yang belum mencapai standar harus meningkatkan kemampuannya
sehingga memenuhi standar yang ditetapkan.
28
8. Limitasi Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang mungkin dapat melemahkan hasil penelitian. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya menggunakan metode survey melalui kuesioner, tanpa melakukan wawancara dan terlibat langsung dalam aktivitas instansi,
sehingga simpulan yang dikemukakan hanya berdasarkan pada data yang terkumpul melalui instrumen secara tertulis.
2. Sampel penelitian yang diteliti masih sedikit dan ruang lingkup penelitian hanya di daerah Jabodetabek serta BPRS yang diteliti dibatasi yakni yang
telah mendapat predikat “Sangat Baik” dari survey yang dilakukan majalah Infobank.
28
Lampiran Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: KEP. 37 MENII 2008 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor
Keuangan Subsektor Perbankan Bidang Audit Intern Bankh.1
59
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap para karyawan yang bekerja di BPRS se-Jabodetabek khususnya di BPRS di daerah Jabodetabek yang
telah mendapatkan predikat “Sangat Bagus” berdasarkan peringkat dari
Majalah Infobank edisi September 2013.Karyawan yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah para auditor internal, bagian akuntansi,
manajer keuangan, dan karyawan lain yang berpartisipasi dalam mengetahui kualitas laporan keuangan BPRS.
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara langsung pada BPRS se-Jabodetabek yang telah memenuhi persyaratan
objek penelitian. Kuesioner diserahkan kepada bagian HRD Human Resource Development atau bagian SDM Sumber Daya Manusia yang
akan menunjuk para karyawan yang akan mengisi kuesioner dengan petunjuk dari peneliti. Oleh karena itu, ada beberapa bagian yang mungkin
tidak relevan ikut mengisi kuesioner yang telah dikirimkan.Penyebaran serta pengambilan kuesioner dilakukan mulai dari bulan November 2013
hingga Februari 2014.Hal ini dikarenakan pada akhir tahun BPRS sedang membuat laporan akhir tahun sehingga menunda pengisian kuesioner
60
penelitian ini.Jumlah kuesioner yang dikembalikan terdapat dalam lampiran 5.
Jumlah kuesioner yang disebarkan oleh peneliti adalah 32 kuesioner dan jumlah kuesioner yang tidak kembali sebanyak 11 kuesioner atau
sekitar 35 .Jumlah kuesioner yang kembali dan dapat diolah sebanyak 21 kuesioner atau sekitar 65.Terbatasnya jumlah kuesioner yang
disebarkan karena pemberian kuesioner dengan melihat komposisi bagian yang berpartisipasi dalam pembuatan laporan keuangan, audit laporan
keuangan, dan struktur pengendalian internal, serta kinerja auditor internal.Selain itu, tidak semua BPRS memiliki banyak orang yang
bertugas melakukan kerja-kerja tersebut.Sehingga penyebaran kuesioner juga dibatasi oleh jumlah orang yang terkait didalamnya.Data distribusi
penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 5.
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan BPRS yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah para auditor internal, bagian
akuntansi, manajer keuangan, dan karyawan lain yang berpartisipasi dalam mengetahui kualitas laporan keuangan BPRS di wilayah
Jabodetabek.
61
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Gambar 4.1 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa sekitar 12 orang atau 57,1 responden didominasi oleh pria dan sisanya sebesar 9 orang atau 42,9
responden adalah wanita.Hasil menunjukkan bahwa responden pria lebih banyak daripada responden wanita.
b. Deskripsi responden berdasarkan berdasarkan tingkat pendidikan
Gambar 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sumber : Data primer yang diolah Sumber : Data primer yang diolah