33
kapasitas auditor internal sebagai variabel independen serta objek penelitian di BPRS
4. Penelitian oleh Celviana Winidyaningrum, Rahmawati, pada Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
yang berjudul “Pengaruh Sumber Daya Manusia Dan PemanfaatanTeknologi Informasi Terhadap Keterandalan Dan
Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Variabel Intervening Pengendalian Intern Akuntansi Studi Empiris di Pemda
Subosukawonosraten ” dengan hasil dalam model pertama dengan analisis
jalur menunjukkan pengaruh positif dari sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi untuk pelaporan keuangan kehandalan
melalui pengendalian internal akuntansi sebagai variabel intervening. Sementarahasil penelitian dalam model kedua dengan uji regresi tidak
menunjukkan pengaruh yang signifikan dari sumber daya manusia dan pemanfaatanteknologi informasiuntuk ketepatan waktu pelaporan keuangan.
5. Santiadji Mustafa, Sutrisno, Rosidi Jurnal Universitas Brawijaya 2010 Analisis Faktor
–Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keterandalan dan Ketepat-waktuan Pelaporan Keuangan Pada SKPD Pemerintah Daerah Kota
Kendari dengan hasil menunjukkan bahwa kapasitas SDM tidak berpengaruh terhadap keterandalan, amun pengendalian intern akuntansi dan
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap keterandalan pelapoan keuangan pemerintah.
34
6. Fadila Ariesta pada skripsi Universitas Negeri Padang 2013 Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan
Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan hasil pada pengujian pertama didapatkan hasil
bahwa kualitas sumberdaya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi berpengaruh signifikan terhadap keterandalan.
Pada pengujian kedua didapatkan hasil bahwa kualitas sumberdaya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan
terhadap ketepatwaktuan.
35
C. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran
Terjadinya fraud di BPRS karena kurangnya pemanfaatan teknologi informasi sedangkan sarana dan prasarana tersedia dengan baik serta minimnya unsur
kepatuhan syariah, kurangnya kualitas maupun kuantitas auditor internal dan hilangnya kredibilitas BPRS di mata nasabah perbankan.
Kualitas Laporan Keuangan BPRS yang baik
Sistem Pengendalian Internal Pemanfaatan Teknologi
Informasi Kapasitas Auditor Internal
Kualitas Laporan Keuangan
36
6. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh antara sistem pengendalian internal terhadap kualitas
laporan keuangan
Kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan
laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku disebut pengendalian internal. Dengan
kata lain, pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi
keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.
22
Menurut Gondodiyoto, tujuan sistem pengendalian internal adalah menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi, mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
23
Dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal memang bertujuan menjaga keandalan data akuntansi yang dapat mempengaruhi
kualitas laporan keuangan karena sistem pengendalian internal dapat memperkecil kesalahan-kesalahan dalam penyajian data akuntansi.
22
Rosdiana Hayyuningtias, “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Audit Laporan Keuangan dan Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan”, Skripsi S1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011
23
Sanyoto Gondodiyoto, Audit Sistem Informasi, Jakarta : Mitra Wacana Media, 2007, h.258
37
H
1
: Sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan
2. Pengaruh antara pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas
laporan keuangan
Peranan teknologi informasi dalam membuat laporan keuangan sangat penting.Bahkan Bank Indonesia telah mengatur penggunaannya
dalam PBI nomor 9152007 tentang penerapan manajemen risiko dalam penggunaan teknologi informasi oleh bank umum.Fungsi dari teknologi
informasi adalah untuk keandalan hasil operasi manajemen dan mengurangi human error.Dengan bantuan teknologi informasi, diharapkan informasi
yang berupa laporan keuangan bisa dikatakan andal yang berarti laporan tersebut berkualitas.Selain itu, adanya kesalahan akibat kesalahan yang
ditimbulkan sumber daya manusia bissa diminimalisir dengan adanya teknologi informasi.
Selain keterandalan hasil operasi dan kemampuan untuk mengurangi human error, pemanfaatan teknologi informasi dalam
pengolahan data diketahui memiliki keunggulan dari sisi kecepatan. Suatu entitas akuntansi layaknya BPRS sudah pasti akan memiliki transaksi
yang kompleks dan besar volumenya. Pemanfaatan teknologi informasi mesti akan sangat membantu mempercepat proses pengolahan data
transaksi dan penyajian laporan keuangan.