Status Keberlanjutan Dimensi Kelembagaan
5.5. Rekomendasi Penatakelolaan Kawasan Mangrove di TNK
Dari berbagai kajian ilmiah yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil adalah perlu adanya penatakelolaan kembali kawasan mangrove di Taman Nasional Kutai, untuk mempertahankan fungsi ekologisnya, sekaligus mencegahnya dari degradasi yang lebih parah dan mengembalikan fungsinya sebagai kawasan pelestarian alam. IUCN 1994 menyatakan hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengatasi issue masyarakat yang menetap dalam kawasan TN antara lain adalah: kemungkinan untuk dipindahkan relokasi, pemberian kompensasi untuk perpindahan komunitas masyarakat, diberikan pilihan alternatif mata pencaharian lain, atau perubahan pendekatan pengelolaan dalam berbagai kondisi. Faktor Pengungkit Dimensi Kelembagaan 7.85 7.58 15.12 11.33 2.44 7.84 2 4 6 8 10 12 14 16 Keberadaan aturan pengelolaan ekosistem mangrove Keberadaan lembaga masyarakat untuk pengelolaan mangrove Zonasi kawasan mangrove TNK Otoritas lembaga pengelola TNK Penegakan hukum oleh aparat bagi pelanggar Dukungan perusahaan Mitra TNK A ttr ib u te Root Me an Squa re Change in Ordina tion w he n Sele cted Attribute Remove d on Susta inability scale 0 to 100 Berdasarkan berbagai hasil analisis penelitian yang telah dilakukan di atas, rekomendasi yang dapat disampaikan untuk penatakelolaan kawasan mangrove TNK adalah: 1 Perlu segera dilakukan penataan ruang kawasan zonasi sesuai fungsinya di kawasan TNK secara umum, maupun secara khusus di kawasan mangrove TNK sebagai bagian dari TNK. 2 Perlu perubahan pendekatan dalam pengelolaan kawasan TNK, agar terbentuk pengelolaan kolaboratif dengan masyarakat lokal yang terlanjur tinggal di dalam kawasan TN. Pengelolaan kolaboratif adalah pendekatan pengelolaan yang direkomendasikan untuk mengelola mangrove di TNK. Salah satu hasil Diskusi Lanjutan Tata Batas di Taman Nasional Kutai adalah menyelenggarakan pengelolaan kolaboratif dalam area seluas 23 712 ha. 3 Perlu perubahan paradigma pengelolaan yang membatasi akses masyarakat terhadap sumberdaya alam dalam TNK, menjadi peluang untuk memanfaatkan sumberdaya secara bertanggung jawab sesuai peraturan yang berlaku. Khusus untuk sumberdaya di kawasan mangrove, budidaya sylvofishery kepiting bakau merupakan alternatif matapencaharian untuk kelangsungan hidup masyarakat. Masyarakat yang telah menetap dalam kawasan diberi hak pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya, dengan kontrol pengawasan dari pemerintah. Sumberdaya yang dapat dimanfaatkan dari kawasan mangrove adalah kepiting bakau. Pemanfaatan kepiting bakau melalui budidaya sylvofishery atau pun penangkapan dilakukan pada zona yang telah ditentukan sesuai fungsinya. 4 Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, berkewajiban menyediakan elemen untuk kontrol pengawasan bagi pengelolaan oleh masyarakat. Elemen kontrol ini antara lain berupa peraturan perundangan yang disepakati oleh semua stakeholder yang terlibat dalam kawasan. Selain itu tersedianya aparat pengawasan yang jumlahnya mencukupi untuk wilayah yang luas, juga perlu diperhatikan. Selama ini tidak efektifnya pengawasan dan tidak tegasnya penerapan sanksi menyebabkan pelanggaran aturan yang meluas di kalangan masyarakat lokal.Parts
» Tujuan Penelitian Hipotesis Kerangka Pendekatan Penelitian
» Klasifikasi S. serrata Morfologi S. serrata
» Karakter dewasa kelamin Bioekologi Kepiting Bakau
» Kepiting bakau sebagai hewan air kehalalan kepiting bakau
» Karakteristik dan Fungsi Ekosistem Mangrove
» Keterkaitan antara Kepiting Bakau dengan Mangrove
» Perkembangan Budidaya Sylvofishery Kepiting Bakau
» Indeks Kesesuaian Habitat Habitat Suitability IndexHSI
» Berpikir Sistem System Thinking
» Umpan Balik Sistem Dinamik dalam Pengelolaan Scylla serrata
» Pemodelan Dinamika Sistem Sistem Dinamik dalam Pengelolaan Scylla serrata
» Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya
» Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan
» Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007 tentang Konservasi
» Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.56Menhut-II2006 Tentang
» Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Penelitian
» Pengumpulan Data Primer Pengumpulan Data Sekunder
» Penentuan Jumlah Unit Responden Analisis Pemanfaatan Sumberdaya
» Pengumpulan Data Vegetasi Mangrove Analisis Data Vegetasi Mangrove
» Analisis Hubungan Sebaran Spasial S. serrata dengan Karakteristik Penilaian Daya Dukung Lingkungan
» Analisis Hubungan Panjang dan Bobot Analisis Data Kelompok Ukuran
» Membangun Diagram Kausal dan Diagram Alir Submodel Habitat Mangrove
» Submodel Penangkapan Kepiting Identifikasi Sistem Pengelolaan Kepiting Bakau S. Serrata di TNK
» Submodel Budidaya Pembesaran Submodel Ekonomi Submodel Sosial
» Pemodelan dan Simulasi Sistem Pengelolaan S. serrata
» Letak Geografis dan Topografi TNK
» Geologi dan Iklim Sejarah Perambahan dan Pemukiman di TNK
» Illegal Logging Permasalahan Pengelolaan TNK
» J A Kondisi Sosial Budaya Masyarakat dalam Lokasi TNK
» P Kondisi Sosial Budaya Masyarakat dalam Lokasi TNK
» Kesehatan Aspek Kelembagaan Kondisi Sosial Budaya Masyarakat dalam Lokasi TNK
» Pemahaman Masyarakat terhadap Pengelolaan Hutan Mangrove
» Pasang Surut Laut Ekologi Habitat Mangrove TNK
» Karakteristik Habitat Mangrove Bioekologi S. serrata dan Daya Dukung Habitat Mangrove TNK
» Daya Dukung Habitat Mangrove TNK bagi Budidaya S. serrata
» Permintaan Scylla serrata Kondisi Sosial Ekonomi Pemanfaatan
» Permasalahan Kebijakan Pengelolaan Habitat Mangrove TNK
» Penentuan Zonasi Pemanfaatan Scylla serrata di Ekosistem Mangrove
» Nip ah Sirat Anang P ad Pari Keluang Ruh Kenduung
» Pengembangan Budidaya Sylvofishery S. serrata
» Model pengelolaan sumberdaya S. serrata di habitat mangrove TNK
» Skenario Pengelolaan S. serrata di Habitat Mangrove TNK
» Status Keberlanjutan Pengelolaan Kepiting Bakau Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi
» Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi
» Status Keberlanjutan Dimensi Sosial
» Jantan Rekomendasi Penatakelolaan Kawasan Mangrove di TNK
» Klasifikasi S. serrata Bioekologi Kepiting Bakau
» Morfologi S. serrata Bioekologi Kepiting Bakau
» Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
» Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 jo Peraturan Pemerintah
» Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
» Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata
» Keputusan Menteri Kehutanan No.325Kpts-II1995 tentang
» Pengumpulan Data Primer Metode pengumpulan data sosial ekonomi masyarakat
» Penentuan Jumlah Unit Responden
» Pengumpulan Data Vegetasi Mangrove
» Analisis Data Vegetasi Mangrove
» Pengumpulan Data Makrozoobenthos Pengumpulan dan Analisis Data Makrozoobenthos
» Analisis Data Makrozoobenthos Pengumpulan dan Analisis Data Makrozoobenthos
» Pengumpulan Data Kualitas Perairan
» Analisis Data Kualitas Perairan Habitat Mangrove
» Analisis Hubungan Sebaran Spasial S. serrata dengan Karakteristik
» Penilaian Daya Dukung Lingkungan
» Analisis Hubungan Panjang dan Bobot
» Pendugaan Laju Eksploitasi Scylla serrata
» Penghitungan Yield per Rekrut Relatif YR dan Biomass per Rekrut
» Membangun Diagram Kausal dan Diagram Alir
» Submodel Habitat Mangrove Identifikasi Sistem Pengelolaan Kepiting Bakau S. Serrata di TNK
» Submodel Budidaya Pembesaran Identifikasi Sistem Pengelolaan Kepiting Bakau S. Serrata di TNK
» Submodel Ekonomi Submodel Sosial
» Zonasi Pemanfaatan S. serrata di Kawasan Mangrove TNK
» Simulasi dan Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Scylla
» Sejarah Perambahan dan Pemukiman di TNK Proses Enclave di TNK
» Persepsi Masyarakat terhadap Pemanfaatan S. serrata
» Arus Laut Ekologi Habitat Mangrove TNK
» Gelombang Laut Ekologi Habitat Mangrove TNK
» serrata Keragaan Perikanan Tangkap S. serrata di TNK
» Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Sylofishery S. serrata
» Analisis Usaha Perikanan Tangkap S. serrata
» Nip ah Pengelolaan Perikanan Tangkap S. serrata
» Pari Keluang Pengelolaan Perikanan Tangkap S. serrata
» Ruh Pengelolaan Perikanan Tangkap S. serrata
» Kenduung Pengelolaan Perikanan Tangkap S. serrata
» Status Keberlanjutan Pengelolaan Kepiting Bakau
» Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi
» Status Keberlanjutan Dimensi Kelembagaan
Show more