Pertanian Organik Kajian Teori 1. Pembangunan

7. Pertanian Organik

Pertanian organik merupakan kegiatan bercocok tanam yang akrab dengan lingkungan. Pertanian organik berusaha meminimalkan dampak negatif bagi alam sekitar. Ciri utama pertanian organik adalah penggunaan varietas lokal yang relatif masih alami, diikuti dengan penggunaan pupuk organik dan pestisida organik. Pertanian organik merupakan tuntutan jaman, bahkan sebagai pertanian masa depan, karena manusia sebagai konsumen akhir produk pertanian akan merasa aman dan terjaga kesehatannya, terlebih lagi akhir-akhir ini kesadaran manusia untuk menjaga kelestarian lingkungan makin meningkat Andoko, agus, 2005. Pada prinsipnya pertanian organik sejalan dengan pengembangan pertanian dengan masukan teknologi rendah low-input technology. Hal ini akan memberikan keuntungan ditinjau dari gatra peningkatan kesuburan tanah, peningkatan produksi tanaman dan gatra lingkungan ekologi dalam mempertimbangkan ekosistem serta gatra ekonomi yng memberikan banyak kesempatan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani Sutanto Rachman, 2002. Selain itu sistem pertanian dengan masukan teknologi berernergi rendah bukan berarti bertani secara primitif atau tradisional, tetapi tetap memanfaatkan teknologi modern, termasuk benih hibrida berlabel, melaksanakan konservasi tanah dan air, serta pengolahan tanah yang berasaskan konservasi. Aliran hara terjadi secara konstan. Unsur hara yang hilang atau terangkut bersama hasil panen, erosi, pelindian dan volatilisasi harus digantikan. Untuk mempertahankan sistem usaha tani tetap produktif dan sehat, maka jumlah hara yang hilang dari dalam tanah tidak melebihi hara yang ditambahkan, atau harus terjadi keseimbangan hara di dalam tanah setiap waktu. Apabila hara yang diekstrak dari dalam tanah lebih banyak daripada yang ditambahkan melalui proses alami: melalui debu dan air hujan, pelapukan batuan dan penambatan nitrogen udara, maka teknik pemupukan organik, mendaur ulang limbah organik yang dikombinasikan dengan pemupukan kimia sangat diperlukan untuk mempertahankan aras kesuburan tanah Suriawiria, Nuus, 2002. Keuntungan dari pertanian organik adalah adanya penjagaan lingkungan termasuk konservasi sumber daya lahan. Disini prinsip ekologi dapat digunakan untuk pengembangan pertanian organik. Prinsip ekologi dalam penerapan pertanian organik dapat dipilahkan sebagai berikut: · Memperbaiki kondisi tanah sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman, terutama pengelolaan bahan organik dan meningkatkan kehidupan biologi tanah. · Optimalisasi ketersediaan pada keseimbangan daur hara, melalui fiksasi nitrogen, penyerapan hara, perubahan dan daur pupuk dari luar usaha tani. · Membatasi kehilangan hasil panen akibat aliran panas, udara pada air dengan cara mengelola iklim mikro, pengelolaan air dan pencegahan erosi. · Membatasi terjadinya kehilangan hasil panen akibat hama dan penyakit dengan melaksanakan usaha preventif melalui perlakuan yang aman. Pemanfaatan sumber genetika plasma nutfah yang saling mendukung dan bersifat sinergisme dengan cara mengkombinasikan fungsi keragaman sistem pertanaman terpadu. Prinsip di atas dapat diterapkan pada beberapa macam teknologi dan strategi pengembangan. Masing-masing prinsip tersebut mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap produktivitas, keamanan, kemalaran continuity pada identitas masing-masing usaha tani, tergantung pada kesempatan pada pembatas faktor lokal kendala sumberdaya dan dalam banyak hal sangat tergantung pada permintaan pasar. Tujuan jangka panjang yang akan dicapai melalui pertanian organik adalah sebagai berikut: 1 Melindungi dan melestarikan keragaman hayati serta fungsi keragaman dalam bidang pertanian. 2 Memasyarakatkan kembali budidaya organik yang sangat bermanfaat dalam mempertahankan dan meningkatkan produktivitas lahan sehingga menunjang kegiatan budidaya pertanian yang berkelanjutan. 3 Membatasi terjadinya pencemaran lingkungan hidup akibat residu pestisida dan pupuk, serta bahan kimia pertanian lainnya. 4 Mengurangi ketergantungan petani terhadap masukan dari luar yang berharga mahal dan menyebabkan pencemaran lingkungan. 5 Meningkatkan usaha konservasi tanah dan air, serta mengurangi masalah erosi akibat pengolahan tanah yang intensif. 6 Mengembangkan dan mendorong kembali munculnya teknologi pertanian organik yang telah dimiliki petani secara turun-temurun, dan merangsang kegiatan penelitian pertanian organik oleh lembaga penelitian dan universitas. 7 Membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara menyediakan produk-produk pertanian bebas pestisida, residu pupuk, dan bahan kimia pertanian lainnya. 8 Meningkatkan peluang pasar produk organik, baik domestik maupun global dengan jalan menjalin kemitraan antara petani dan pengusaha yang bergerak dalam bidang pertanian. Adapun tujuan jangka pendek yang akan dicapai melalui pengembangan pertanian organik adalah sebagai berikut: 1 Ikut serta mensukseskan program pengentasan kemiskinan melalui peningkatan pemanfaatan peluang pasar dan ketersediaan lahan petani yang sempit. 2 Mengembangkan agribisnis dengan jalan menjalin kemitraan antara petani sebagai produsen dan para pengusaha. 3 Membantu menyediakan produk pertanian bebas residu bahan kimia pertanian lainnya dalam rangka ikut meningkatkan kesehatan masyarakat. 4 Mengembangkan dan meningkatkan minat petani pada kegiatan budidaya organik baik sebagai mata pencaharian utama maupun sampingan yang mampu meningkatkan pendapatan tanpa menimbulkan terjadinya kerusakan lingkungan. 5 Mempertahankan dan melestarikan produktivitas lahan, sehingga lahan mampu berproduksi secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang dan mendatang. Guna mencapai tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek ini, masyarakat petani memerlukan pihak lain yang dapat berfungsi sebagai “penstimulir” atau pendorong yang meyakinkan masyarakat petani akan daya yang mereka miliki. Cara meyakinkan masyarakat petani adalah dengan memberikan pengetahuan usahatani padi organik 8 . Pengetahuan Usahatani Padi Organik Pengertian tentang pengetahuan menurut Prof. DR. Soerjono Soekanto 1990 :6 adalah sebagai berikut : Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda sekali dengan kepercayaan beliefs, tahayul super stitious dan penerangan yang keliru miss information. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, yang berkenaan dengan sesuatu yang ada yang datang dari luar maupun pengalaman hidup Poerwadarminto, 1970. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, yang berkenaan dengan sesuatu hal sebagai hasil penggunaan panca indera. Pengetahuan merupakan wujud dari segala macam pengalaman dan interaksi manusia dengan lingkungannya yang menghasilkan suatu perilaku. Jadi seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya, hal ini sesuai dengan pendapat DR. Solita Sarwono 1993, yaitu: perilaku adalah hasil dari segala macam pengalaman dan interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan pengetahuan tentang usaha tani padi organik adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan usahatani padi organik, yaitu pengetahuan tentang cara-cara petani dalam menentukan, mengorganisasikan, serta mengkoordinasikan faktor- faktor produksi secara efektif dan efisien sehingga memberikan pendapatan maksimal Suratiyah Ken, 2006 dari tanaman padi organik yang memiliki prinsip pengembangan tanaman padi dengan masukan teknologi rendah low-input Technology Rachman Sutanto, 2002. 9 . Ketrampilan skill Petani Dalam Berusahatani Padi Organik Ketrampilan lebih berasosiasi pada kerja fisik anggota badan, terutama tangan, kaki dan mulut suara untuk bekerja dan berkarya. Unsur ketrampilan seseorang umumnya banyak diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Tingkat ketrampilan seringkali ditentukan oleh banyaknya pengalaman, lama melakukan suatu pekerjaan dan disiplin, serta mampu mengukur seberapa jauh profesionalitasnya Soesarsono Wijandi, 1988.

10. Sikap