15
B. Prestasi Belajar Fisika
1. Pengertian Belajar
Menurut Woolfolk dan Lorraine 1984 belajar adalah suatu perubahan internal di dalam diri seseorang, pembentukan asosiasi baru,
atau potensi untuk suatu tanggapan baru. Belajar adalah suatu perubahan kemampuan seseorang yang relatif permanen. Belajar menyebabkan
seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungannya, memberikan tanggapan terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya, dan membangun
relasi baru dengan sesama serta mengarah pada upaya pembaharuan diri ke arah yang lebih baik.
Klein 2002 mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses percobaan yang menghasilkan perubahan sikap yang relatif permanen
yang tidak dapat dijelaskan melalui keadaan sementara, kematangan, atau kecenderungan respons sebagai pembawaan sejak lahir. Klein,
menekankan terjadinya perubahan sikap sebagai alat ukur seseorang dalam belajar. Dengan kata lain, seseorang dikatakan belajar apabila ada
perubahan sikap yang terjadi di dalam dirinya. Perubahan sikap itu tidak dihasilkan dalam waktu yang singkat tetapi melalui proses yang panjang.
Ahmadi dan Supriyono 1990: 121 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Selain itu, menurut
Mulyati 2005: 5 belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk
16
mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan- latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan
peristiwa kebetulan. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dalam diri individu yang relatif menetap sebagai akibat interaksi
dengan lingkungannya, yang dilakukan secara sadar untuk tujuan peningkatan diri yang meliputi berbagai aspek baik pengertian kognitif,
keterampilan keahlian dan sikap hidup afektif, yang hasilnya bisa diamati jika seseorang menampakkan kemampuan yang telah diperolehnya
melalui proses belajar.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Syah 2003 : 213 pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai
akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah
rasa, sangat sulit. Hasil belajar siswa pada ranah rasaafektif sulit diidentifikasi karena tak dapat diraba atau dilihat langsung seperti halnya
pada ranah kognitif dan psikomotorik. Guru hanya dapat mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan
mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa.
17
Dalam dunia pendidikan umumnya dan fisika khususnya, kemampuan yang diharapkan dari hasil proses belajar lebih banyak berkaitan dengan
aspek kognitif. Hasil belajar pada ranah kognitif ini digambarkan dengan prestasi belajar dan dikaitkan dengan pencapaian kompetensi yang
ditetapkan. Menurut Djamarah 1997 : 120 salah satu petunjuk suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil yakni apabila daya serap
terhadap bahan pengajaran mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.
Untuk mengetahui hasil belajar digunakan alat ukur yang disebut tes hasil belajar. Tes hasil belajar terdiri dari sederetan pertanyaan atau soal
sebagai jabaran dari materi belajar yang telah dipelajari siswa. Masing- masing soal atau pertanyaan menggambarkan materi belajar sekaligus
mencerminkan kompetensi dasar yang dituntut. Ketepatan siswa dalam menjawab pertanyaan atau menyelesaikan soal menunjukkan tingkat
penguasaan siswa terhadap materi belajar dan pencapaian kompetensi dasar yang ditetapkan. Tinggi rendahnya penguasaan materi dan
pencapaian standar kompetensi dasar, tergantung pada persentase jumlah jawaban yang benar yang selanjutnya disebut prestasi belajar.
Berdasarkan paparan di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar fisika adalah tingkat penguasaan materi dan pencapaian
standar kompetensi fisika setelah siswa mengalami kegiatan belajar yang diukur dengan menggunakan tes berupa seperangkat soal fisika yang
menggambarkan materi belajar dan mencerminkan kompetensi dasar yang
18
dituntut. Secara khusus, yang dimaksud dengan prestasi belajar fisika dalam penelitian ini adalah tingkat penguasaan dan pencapaian standar
kompetensi yang dimiliki siswa kelas XI IPA SMA Frater Makassar setelah mengikuti pelajaran fisika pada pokok bahasan kinematika gerak
lurus dan gerak parabola dengan analisis vektor, yang diukur dengan menggunakan tes berupa seperangkat soal yang memuat Kompetensi
Dasar KD sebagaimana ditentukan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP.
C. Pekerjaan Rumah