7
masalah yang akan diungkapkan dalam penelitian ini dibatasi pada upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar fisika dengan model flexible homework.
D. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang dan pembatasan masalah yang diteliti, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah motivasi berprestasi belajar fisika siswa pada pokok bahasan kinematika gerak lurus dan gerak parabola dengan analisis vektor, yang
diberi model flexible homework lebih tinggi dari pada motivasi berprestasi belajar fisika siswa yang diberi model traditional homework?
2. Apakah prestasi belajar fisika siswa pada pokok bahasan kinematika gerak lurus dan gerak parabola dengan analisis vektor, yang diberi model flexible
homework lebih tinggi dari pada prestasi belajar fisika siswa yang diberi model traditional homework?
3. Apakah ketuntasan belajar fisika siswa pada pokok bahasan kinematika gerak lurus dan gerak parabola dengan analisis vektor, yang diberi model
flexible homework lebih tinggi dari pada ketuntasan belajar fisika siswa yang diberi model traditional homework?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi berprestasi belajar fisika, prestasi belajar fisika, dan ketuntasan belajar fisika siswa pada pokok bahasan
8
kinematika gerak lurus dan gerak parabola dengan analisis vektor, pada siswa kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2, SMA Frater Makassar dengan cara:
1. Membandingkan motivasi berprestasi belajar fisika siswa yang diberi model flexible homework dengan motivasi berprestasi belajar fisika siswa
yang diberi model traditional homework. 2. Membandingkan prestasi belajar fisika siswa yang diberi model flexible
homework dengan prestasi belajar fisika siswa yang diberi model traditional homework.
3. Membandingkan ketuntasan belajar fisika siswa yang diberi model flexible homework dengan ketuntasan belajar fisika siswa yang diberi model
traditional homework.
F. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara penggunaan model flexible homework dengan model traditional homework yaitu:
1. Motivasi berprestasi belajar fisika siswa yang diberi model flexible homework lebih tinggi dari pada motivasi berprestasi belajar fisika siswa
yang diberi model traditional homework. 2. Prestasi belajar fisika siswa yang diberi model flexible homework lebih
tinggi dari pada prestasi belajar fisika siswa yang diberi model traditional homework.
9
3. Ketuntasan belajar fisika siswa yang diberi model flexible homework lebih tinggi dari pada ketuntasan belajar fisika siswa yang diberi traditional
homework.
G. Kegunaan Penelitian
Secara teoritis penelitian ini dapat membantu perkembangan pengetahuan, khususnya yang terkait dengan model pembelajaran fisika dengan flexible
homework. Sedangkan secara praktis penelitian ini dapat memberi arah dan acuan bagi guru dalam mendesain model pekerjaan rumah homework sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi siswa khususnya dalam pembelajaran fisika. Di samping itu, temuan-temuan dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut terkait dengan flexible homework sebagai model pembelajaran dalam bidang studi fisika di SMA.
10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian motivasi Belajar
Motivasi merupakan kata bentukan yaitu dari kata dasar motif. Menurut Sardiman 2006:73, motif diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dan motivasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Motivasi merupakan
interpretasi dari motif yang dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukkan seseorang.
Hilgard dalam Sanjaya 2008: 250 mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang
menyebabkan seseorang melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Mulyasa 2007: 195, merumuskan pengertian motivasi
sebagai tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya perilaku seseorang ke arah suatu tujuan tertentu. Perilaku atau tindakan
yang ditunjukkan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertentu, sangat tergantung dari motif yang dimilikinya.
Hanafiah 2009:26, mendefinisikan motivasi sebagai kekuatan power motivation, daya pendorong driving force, atau alat pembangun
kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka
11
perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Berdasarkan paparan pengertian motivasi di atas, disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan yang terdapat dalam diri seseorang
berupa daya tarik yang membangun kesediaan dan keinginan sehingga mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan tertentu dalam
upaya mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitan dengan kegiatan belajar, motivasi merupakan suatu keadaan yang terdapat dalam diri peserta didik
berupa daya tarik yang membangun kesediaan dan keinginan sehingga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif, kreatif,
efektif, inovatif dan menyenangkan demi mencapai tujuannya yaitu adanya perubahan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran fisika, motivasi belajar fisika merupakan suatu keadaan yang terdapat dalam diri peserta didik, berupa
daya tarik yang membangun kesediaan dan keinginan, sehingga mendorongnya untuk belajar fisika secara aktif, kreatif, efektif, inovatif,
dan menyenangkan demi mencapai tujuannya yaitu meningkatnya prestasi belajar fisika kognitif, semakin matang secara emosional afektif dan
semakin terampil dalam melakukan praktikum, eksperimen atau kegiatan ilmiah lainnya psikomotorik.
12
2. Macam-Macam Motivasi
Ada banyak macam motivasi. Macam-macam motivasi ini tergantung dari sudut pandang mana dilihat. Sardiman 2006:86-90
menulis ada empat macam motivasi, yaitu: 1 dilihat dari dasar pembentukannya terdapat dua macam motivasi yakni motif-motif bawaan
dan motif-motif yang dipelajari. 2 Menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis terdapat tiga macam motivasi yakni motif kebutuhan organis,
motif-motif darurat, dan motif-motif objek. 3 motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. 4 Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Dari macam-macam motivasi ini yang paling umum dikenal dan yang ada kaitannya dengan kegiatan belajar adalah motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Adapun pengertian motivasi intrinsik dan ekstrinsik adalah sebagai berikut:
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dalam kaitannya dengan tujuan belajar, maka yang dimaksud dengan
motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam diri individu untuk mencapai tujuan belajar yakni semakin bertambahnya pengetahuan,
kognitif, semakin baik dalam bersikap afektif, dan semakin terampil dalam bertindak psikomotorik.
13
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik
adalah motif-motif
yang aktif
dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Kalau dilihat dari
tujuan kegiatan yang dilakukannya tidak secara langsung berkaitan dengan ensensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu, motivasi
ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
3. Fungsi Motivasi Belajar
Pembelajaran akan berhasil manakala siswa memiliki motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, menumbuhkan motivasi belajar siswa, merupakan
salah satu tugas dan tanggung jawab guru. Guru yang baik dalam mengajar akan selalu berusaha mendorong siswa untuk beraktivitas mencapai tujuan
pembelajaran. Menurut Sardiman 2006:84, hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan
makin berhasil pula pembelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Sehubungan dengan hal tersebut, Sardiman 2006: 85 mengemukakan ada tiga fungsi motivasi yakni:
a. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang harus dikerjakan.
14
b. Menentukan arah perubahan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan. Hanafiah 2009: 26, mengemukakan tiga fungsi motivasi belajar yaitu;
a. Motivasi merupakan alat pendorong terjadinya perilaku belajar peserta didik.
b. Motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik.
c. Motivasi merupakan alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih bermakna.
Selain itu, terdapat pula fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu
usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, usaha yang tekun dan
terutama didasari oleh adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan
sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
15
B. Prestasi Belajar Fisika