94
C. Analisis Data
1. Analisis Data Tes Prestasi Belajar
Sebagaimana dijelaskan pada Bab III, sub bab Teknik Analisis Data, teknik yang digunakan untuk menganalisis data hasil tes prestasi belajar fisika
adalah uji-t. Ada dua model uji–t yaitu uji-t berpasangan Paired Samples t Test dan uji-t dua sampel independen Independet Samples t Test. Uji-t
berpasangan Paired Samples t Test digunakan untuk membandingkan purata mean dari dua sampel yang berpasangan pretest dan posttes dengan asumsi
data terdistribusi normal. Sedangkan uji-t dua sampel independen Independet Samples t Test, digunakan untuk membandingkan selisih dua purata mean
dari dua sampel yang independen posttest flexible homework dan posttest traditional homework dengan asumsi data terdistribusi normal. Data diolah
menggunakan program SPSS tipe 17.
a. Uji –
t Berpasangan Paired Samples t Test
Untuk mengetahui apakah treatmen dengan flexible homework dapat meningkatkan prestasi belajar fisika, maka dilakukan uji-t berpasangan
Paired Samples t Test satu sisi untuk sisi atas upper tailed dengan hipotesis H
: ≤
terhadap
:
. Peneliti ingin menguji bahwa mean posttest lebih tinggi dibandingkan
mean prestest . Dengan H
adalah hipotesis awal dan H
1
adalah hipotesis alternatif. adalah nilai rata-rata mean pretest
dan adalah nilai rata-rata mean posttest. Data yang diperlukan
95
adalah hasil pretest dan posttest siswa pada kelas treatment. Output data setelah diolah dengan program SPSS 17 diperlihatkan pada tabel 4.15,
tabel 4.16, dan tabel 4.17 di bawah ini.
Tabel 4.15
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation Std. Error
Mean Pair 1 Pretest
2.9497
37 2.10458
.34599 Posttest
81.9168 37
11.82118 1.94339
Tabel 4.16
Paired Samples Correlations N
Correlation Sig.
Pair 1 Pretest Posttest 37
.436 .007
Tabel 4.17
Paired Samples Test Paired Differences
T Df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Pretest –
Posttest -78.9671 11.06663 1.81934
-82.21439 -74.83480 -43.161 36
.000
96
Dari tabel 4.15 diketahui bahwa nilai rata-rata mean pretest dari 37 siswa yang mengikuti tes adalah 2,9497 dengan standar deviasi 2,10458 dan standar
eror mean adalah 0,34599. Sedangkan rata-rata mean nilai posttest dari 37 siswa yang mengikuti tes adalah 81,9168, dengan standar deviasi 11,82118 dan standar
eror rata-rata mean adalah 1,94339. Dari tabel 4.17 diketahui bahwa perbedaan mean antara posttest dan pretest
adalah
-78.9671
, dengan standar deviasi 11,06663 dan standar eror mean adalah 1,81934. Uji-t menguji hipotesis H
: ≤
, memberikan nilai t =
43,161 dengan dejarat kebebasan df 36 dan tingkat kepercayaan 95. Output SPSS 17 memberikan nilai p-value untuk uji dua sisi 2-tailed 0,000. Karena peneliti melakukan
uji hipotesis satu sisi one tailed :
, maka
nilai p-value dibagi dua
,
= 0,000
. Nilai ini lebih kecil dari α = 0,05 sehingga merupakan bukti kuat
menolak
H :
≤ . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
model flexible homework dapat meningkatkan prestasi belajar fisika siswa pada kelas treatmen. Selain itu, output SPSS juga menghitung korelasi antara kedua
variabel. Dari tabel 4.16 diketahui bahwa korelasi Pearson antara kedua variabel
sebesar 0,436 dan uji hipotesis untuk mengetahui apakah korelasi tersebut signifikan dengan p-value = 0,07. Dalam hal ini p-value
= 0,07 lebih besar dari α = 0,05 sehingga korelasi Pearson signifikan berbeda.
Selanjutnya untuk mengetahui apakah traditional homework juga dapat meningkatkan prestasi belajar fisika siswa, peneliti melakukan uji mean dari data
nilai pretest dan posttest siswa pada kelas kontrol. Dengan menggunakan uji-t
97
berpasangan Paired Samples t Test satu sisi untuk sisi atas upper tailed dengan hipotesis H
: ≤
terhadap
:
. Peneliti ingin menguji bahwa mean posttest lebih tinggi dibandingkan mean prestest
. Di mana H adalah hipotesis awal dan H
1
adalah hipotesis alternatif.
adalah mean pretest dan adalah mean posttest.
Output data setelah diproses dengan program SPSS 17 diperlihatkan pada tabel 4.18, tabel 4.19, dan tabel 4.20 di bawah ini.
Tabel 4.18
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation Std. Error
Mean Pair 1 Pretest
2.7478
37 .90933
.14949 Posttest
47.1249 37
17.92458 2.94678
Tabel 4.19
Paired Samples Correlations N
Correlation Sig.
Pair 1 pretest posttest 37
.166 .327
98
Tabel 4.20
Paired Samples Test Paired Differences
T df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest - posttest
-44.3771 17.79649 2.92573 -50.94392 -39.07662 -15.384 36 .000
Dari tabel 4.18 diketahui bahwa mean pretest dari 37 siswa yang mengikuti tes adalah 2,7478 , dengan standar deviasi 0
,90933
dan standar eror mean adalah
0,14949
. Sedangkan mean posttest dari 37 siswa yang mengikuti tes adalah
47.1249
, dengan standar deviasi 17,79649 dan standar eror mean adalah
2.94678
. Dari tabel 4.20 diketahui bahwa perbedaan mean antara posttest dan pretest
adalah
-44.3771
, dengan standar deviasi
17,79649
dan standar eror mean adalah
2,92573
. Uji-t menguji hipotesis H :
≤ , memberikan nilai t
= - 15.384
dengan dejarat kebebasan df = 36 dan tingkat kepercayaan 95. Output SPSS 17 memberikan nilai p-value untuk uji dua sisi 2-tailed 0,000. Karena
peneliti melakukan uji hipotesis satu sisi one tailed
:
, maka nilai p-value harus dibagi dua
,
= 0,000
. Nilai ini lebih kecil dari α =
0,05 sehingga merupakan bukti kuat menolak H :
≤ . Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa model traditional homework dapat meningkatkan prestasi belajar fisika siswa pada kelas kontrol.
99
Selain itu output SPSS juga menghitung korelasi antara kedua variabel. Dari tabel 4.19 diketahui bahwa korelasi Pearson antara kedua variabel sebesar 0,166
dan uji hipotesis untuk mengetahui apakah korelasi tersebut signifikan dengan p- value = 0,327. Dalam hal ini p-value
= 0,327 lebih besar dari α = 0,05 sehingga korelasi Pearson signifikan berbeda.
Hasil analisis data menjunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar fisika yang signifikan baik yang menggunakan model flexible homework maupun
yang menggunakan model traditional homework. Oleh karena kedua model pekerjaan rumah homework ini sama-sama dapat meningkatkan prestasi belajar
fisika siswa, maka untuk mengetahui model pekerjaan rumah mana yang lebih meningkatkan prestasi belajar fisika siswa, pengujian mean dilanjutkan dengan
menggunakan statistik uji – t dua sampel independen independent samples t test. Untuk mengetahui keadaan awal, yaitu keadaan kedua kelompok sebelum
dikenakan perlakuan, maka dilakukan uji-t dua sampel independen Independet Samples t Test satu sisi untuk sisi atas upper tailed dengan hipotesis H
: ≤
terhadap
:
, peneliti ingin menguji bahwa mean pretest siswa pada kelas treatmen lebih tinggi dibandingkan mean pretest siswa pada kelas kontrol
. Di mana H adalah hipotesis awal dan H
1
adalah hipotesis alternatif. adalah mean pretest siswa pada kelas treatmen dan adalah mean pretest
siswa pada kelas kontrol. Output data setelah diolah menggunakan program SSPS 17 diperlihatkan pada 4.21 dan 4.22 di bawah ini.
100
Tabel 4.21
Group Statistics
Group N
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean Skor_Pretest {1, treatmen 2,
kontrol} 37
2.9497
2.10458 .34599
37 2.7478
.90933 .14949
Tabel 4.21 memperlihatkan group statistics. Group 1 adalah skor pretest siswa pada kelas treatmen dengan jumlah sampel N
1
= 37, memperoleh mean = 2,9497, standar deviasi =
2,10458
dan standar error mean =
.34599
. Group 2 adalah skor pretest siswa pada kelas kontrol dengan besar sampel N
2
= 37, memperoleh mean = 2,7478, standar deviasi = 0
,90933
dan standar error mean
0,14949.
Tabel 4.22
Independent Samples Test Levenes
Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95 Confidence Interval of the
Difference F
Sig. t
Df Sig. 2-
tailed Mean
Difference Std. Error
Difference Lower Upper
Skor_ Pretest
Equal variances assumed
.694 .408 .516 72
.608 .20189
.39136 -.57826 .98205
Equal variances not assumed
.516 65.452 .608
.20189 .39136
-.57960 .98338
101
Tabel 4.22 memperlihatkan uji–t dua sampel independen Independent Samples t Test menguji hipotesis Levene’s Test untuk mengetahui apakah asumsi
kedua variance sama besar terpenuhi atau tidak terpenuhi dengan hipotesis : H :
=
terhadap H
1
: ≠
di mana adalah variance group 1 kelas
treatmen dengan diberi flexible homework dan adalah variance group 2
kelas kontrol dengan diberi traditional homework.
Dari hasil Levene’s Test didapat p-value = 0,408 lebih besar dari = 0,05
sehingga H :
=
tidak dapat ditolak. Dengan kata lain, asumsi kedua variance sama besar Equal variances assumed terpenuhi, maka digunakan hasil
uji-t dua sampel independen dengan asumsi kedua varians sama Equal variances assumed untuk hipotesis H
: ≤ terhadap H
1
: yang memberi nilai t
= 0,516 dengan derajat kebebasan = 72 dan p-value 2-tailed = 0,608. Oleh
karena hipotesis yang diujikan adalah hipotesis satu sisi untuk sisi atas one tailed H
1
: , maka nilai p-value 2-tailed dibagi dua menjadi
,
= 0,304
. Karena p-value 2-tailed = 0,304
ini lebih besar dari α = 0,05, maka H :
≤ ditolak sehingga disimpulkan bahwa mean pretest siswa yang diberi model flexible homework signifikan tidak berbeda dengan mean pretest dari
siswa yang diberi model traditional homework. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada kondisi awal kedua kelompok kelas sama-sama menunjukkan
keadaan yang sama. Untuk mengetahui apakah treatmen dengan flexible homework lebih
meningkatkan prestasi belajar siswa dari pada traditional homework, maka peneliti melakukan uji mean dari hasil posttest masing-masing kelompok kelas.
102
Selanjutnya dengan menggunakan statistik uji-t dua sampel independen Independet Samples t Test satu sisi untuk sisi atas upper tailed dengan
hipotesis H :
≤ terhadap
:
, peneliti ingin menguji bahwa mean posttest siswa pada kelas treatmen lebih tinggi dari pada mean posttest siswa pada
kelas kontrol . Di mana H
adalah hipotesis awal dan H
1
adalah hipotesis alternatif.
adalah mean posttest siswa pada kelas treatmen dan adalah mean posttest siswa pada kelas kontrol. Output data setelah dianalisis
dengan program SPSS 17 diperlihatkan pada tabel 4.23 dan 4.24 di bawah ini.
Tabel 4.23
Group Statistics Group
N Mean
Std. Deviation Std. Error Mean
skor_postest 1
37 81.9168
11.82118 1.94339
2 37
47.1249 17.92458
2.94678
103
Tabel 4.24
Independent Samples Test
Levenes Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
95 Confidence Interval of the
Difference F
Sig. T
Df Sig.
2- tailed
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower Upper
skor_ postest
Equal variances assumed
5.637 .020 9.856 72
.000 34.79189
3.52991 27.75514 41.82865 Equal variances not
assumed 9.856 62.334 .000
34.79189 3.52991 27.73645 41.84734
Tabel 4.23 memperlihatkan group statistics. Group 1 adalah skor posttest siswa pada kelas treatmen yang diberi flexible homework dengan
besar sampel N
1
= 37, memperoleh mean = 81,9168, standar deviasi = 11,82118 dan standar error mean = 1, 94339. Group 2 adalah skor posttest
siswa pada kelas kontrol yang diberi traditional homework dengan besar sampel N
2
= 37, memperoleh mean = 47,1249, standar deviasi = 17.92458 dan standar error mean = 2.94678.
Tabel 4.24 memperlihatkan uji–t dua sampel independen Independent Samples t Test menguji hipotesis Levene’s Test untuk
mengetahui apakah asumsi kedua variance sama besar terpenuhi atau tidak terpenuhi dengan hipotesis : H
:
=
terhadap H
1
: ≠
104
di mana adalah variance group 1 kelas treatmen dengan diberi
flexible homework dan adalah variance group 2 kelas kontrol
dengan diberi traditional homework. Dari hasil Levene’s Test didapat p-
value = 0,020 lebih kecil dari = 0,05 sehingga H :
=
ditolak. Dengan kata lain asumsi kedua varians sama besar Equal variances
assumed tidak terpenuhi sehingga digunakan asumsi varians tidak sama Equal variances not assumed.
Karena hasil Levene’s Test pada tabel 4.24 di atas menyatakan bahwa asumsi kedua variance tidak sama besar Equal variances not assumed,
maka peneliti menggunakan hasil uji – t dua sampel independen dengan asumsi kedua varians tidak sama Equal variances not assumed untuk
hipotesis H :
≤ terhadap H
1
: yang memberi nilai t = 9,856
dengan derajat kebebasan = 62.334 dan p-value 2-tailed = 0,000. Oleh
karena hipotesis yang diujikan adalah hipotesis satu sisi untuk sisi atas one tailed H
1
: , maka nilai p-value 2-tailed dibagi dua
menjadi
,
= 0,000
. Karena p-value 2-tailed = 0,000 ini lebih kecil
dari α = 0,05, maka H :
≤ ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mean posttest siswa yang diberi model flexible homework lebih
tinggi dari pada mean postest dari siswa yang diberi traditional homework. Dengan kata lain, treatment dengan model flexible homework lebih
meningkatkan prestasi belajar fisika siswa dari pada model traditional homework.
105
b. Analisis Motivasi Berprestasi
Berdasarkan tabel 4.8 interval skor kuesioner motivasi berprestasi belajar fisika siswa pada kelas treatmen halaman 87, diketahui bahwa
67,57 siswa memiliki motivasi tinggi dan 32,43 siswa memiliki motivasi sangat tinggi. Berdasarkan tabel 4.10 interval skor kuesioner
motivasi berprestasi belajar fisika pada kelas kontrol halaman 89, diketahui bahwa 43,24 siswa memiliki motivasi tinggi dan 56,76
siswa memiliki motivasi sangat tinggi. Fakta ini menunjukkan bahwa siswa pada kedua kelas, yaitu kelas treatmen yang diberi flexible
homework dan kelas kontrol yang diberi traditional homework sama-sama memiliki motivasi tinggi dan sangat tinggi dalam berprestasi.
D. Pembahasan