105
b. Analisis Motivasi Berprestasi
Berdasarkan tabel 4.8  interval skor kuesioner motivasi berprestasi belajar  fisika  siswa  pada  kelas  treatmen  halaman  87,  diketahui  bahwa
67,57  siswa  memiliki  motivasi  tinggi  dan  32,43  siswa  memiliki motivasi  sangat  tinggi.  Berdasarkan  tabel  4.10  interval  skor  kuesioner
motivasi  berprestasi  belajar  fisika  pada  kelas  kontrol  halaman  89, diketahui  bahwa  43,24    siswa  memiliki  motivasi  tinggi  dan  56,76
siswa  memiliki  motivasi  sangat  tinggi.  Fakta  ini  menunjukkan  bahwa siswa  pada  kedua  kelas,  yaitu  kelas  treatmen  yang  diberi  flexible
homework dan kelas kontrol yang diberi traditional homework sama-sama memiliki motivasi tinggi dan sangat tinggi dalam berprestasi.
D. Pembahasan
1. Perbandingan  Prestasi  Belajar  Fisika  Siswa  yang  Diberi
Flexible Homework  dengan  Prestasi  Belajar  Fisika  Siswa  yang  Diberi
Traditional Homework
Berdasarkan  hasil  analisis  menggunakan  uji-t    berpasangan  paired sample t-test satu sisi untuk sisi atas upper tailed, hasil uji- t bepasangan
memperlihatkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar fisika siswa yang signifikan  pada  siswa  kelas  treatmen  yang  diberi  flexible  homework.
Demikian  juga  yang  terjadi  pada  siswa  kelas  kontrol  yang  diberi traditional  homework.  Hasil  uji  –  t  berpasangan  memperlihatkan  bahwa
ada peningkatan prestasi belajar fisika siswa yang signifikan. Oleh karena kedua
model pekerjaan
rumah homework
sama-sama dapat
106
meningkatkan prestasi  belajar  fisika siswa,  maka  dilanjutkan dengan uji-t dua  sampel  independen  Independent  Samples  t  test  satu  sisi  untuk  sisi
atas upper tailed. Hasil  uji-t  dua  sampel  independen  Independent  Samples  t  test  satu
sisi  untuk  sisi  atas  upper  tailed  memperlihatkan  bahwa  model  flexible homework  lebih  meningkatkan  prestasi  belajar  fisika  siswa  dibandingkan
dengan  model  traditional  homework.  Fakta  ini,  meyakinkan  peneliti bahwa  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara    model  flexible  homework
dengan  model  traditional  homework.  Secara  lebih  tajam  dapat  dikatakan bahwa  prestasi  belajar  fisika  siswa  yang  diberi  flexible  homework  lebih
tinggi  dari  pada  prestasi  belajar  fisika  siswa  yang  diberi  traditional homework.
Dalam  pembelajaran  menggunakan  model  flexible  homework,  siswa lebih  terbantu  untuk  memahami  konsep-konsep  fisika,  dalam  hal  ini
konsep-konsep  fisika  yang  berkaitan  dengan  materi  pembelajaran  pada penelitian  ini,  yaitu  kinematika  gerak  lurus  dan  gerak  parabola  dengan
analisis  vektor.  Dengan  flexible  homework  siswa  dapat  berlatih menyelesaikan  soal-soal  fisika  mulai  dari  soal-saol  yang  mereka  sukai
karena  tingkat  kesulitannya  mudah  sampai  pada  soal-soal  dengan  tingkat kesulitan lebih tinggi. Hal ini dikarenakan model flexible homework  yang
memberi  ruang  lebih  bebas  kepada  siswa  untuk  berlatih  menyelesaikan soal-soal  pekerjaan  rumah  homework  dengan  tidak  membebani  mereka
107
untuk  menyelesaikan  semua  soal.  Dengan  kata  lain  pengerjaan  pekerjaan rumah sangat fleksibel tergantung pada siswanya.
Selain  itu  kepada  siswa  juga  diberikan  pedoman  jawaban  dari  soal- soal  pekerjaan  rumah  fleksibel  tersebut,  sehingga  siswa  dapat
membandingkan  hasil  pekerjaannya  dengan  pedoman  jawaban  yang  ada. Pada pembelajaran di kelas, dilakukan  pembahasan beberapa soal flexible
homework.  Jadi,  flexible  homework  sungguh  membantu  siswa  untuk memahami  konsep-konsep  fisika  dalam  pembelajaran  fisika  dan  siswa
merasa  tidak  terbebani  dengan  banyaknya  soal  pekerjaan  rumah,  karena mereka fleksibel memilih soal-soal mana yang ingin mereka kerjakan.
Sementara  itu,  dalam  pembelajaran  menggunakan  model    traditional homework,  hanya  sedikit  siswa  yang  terbantu  memahami  konsep-sensep
fisika,  secara  khusus  konsep-konsep  fisika  yang  berkaitan  dengan kinematika gerak lurus dan gerak parabola dengan analisis vektor. Hal ini
dikarenakan tuntutan dari traditional homework yang mengharuskan siswa mengerjakan  semua  soal-soal  tersebut.  Siswa  merasa  terbebani  karena
jumlah  soal  pekerjaan  rumah  tradisional  terlalu  banyak.  Sementara  jeda waktu  pengumpulannya  juga  tidak  lama.  Selain  itu,  tidak  ada  petunjuk
jawaban    yang  membantu  mereka  membandingkan  proses  atau  jawaban mereka  saat  mengalami  kesulitan  dalam  pengerjaannya  serta  tidak
dibahasnya  soal  -  soal  tersebut  dalam  pembelajaran  menjadi  salah  satu sebabnya.
108
2. Perbandingan Ketuntasan Belajar  Fisika Siswa  yang Diberi
Flexible Homework  dengan  Ketuntasan  Belajar  Fisika  Siswa  yang  Diberi
Traditional Homework
Ketuntasan  belajar  dalam  penelitian  ini  lebih  dimaksudkan  pada ketuntasan  belajar  setelah  dikenakan  perlakuan  yang  dapat  dilihat  dari
nilai  posttest.  Ketuntasan  belajar  pada  pretest  sengaja  ditampilkan  untuk memperlihatkan kesamaan kondisi awal subjek penelitian. Data ketuntasan
belajar  pada  masing-masing  kelompok  kelas  disajikan  pada  tabel  4.25  di bawah ini.
Tabel 4.25
Ketuntasan  dan  Persentase    Ketuntasan  Belajar  pada  Kelas  Treatmen  dan Kelas Kontrol
Kelompok Pretest
Posttest Jml
Siswa Persentase Ketuntasan
T BT
T BT
Pretest Posttest
T BT
T BT
Treatmen 37
33 4
37 100
89,19 10,81
Kontrol 37
6 31
37 100
16,22 83,78
Keterangan: T
: Tuntas BT
: Belum Tuntas
Tabel  4.25  memperlihatkan  data  ketuntasan  belajar  siswa.    Pada kondisi  awal  yaitu  pada  pretest  kedua  kelompok  penelitaian  sama-sama
menunjukkan  kondisi  awal  yang  sama  yaitu    100  belum  tuntas  belajar. Setelah  dikenakan  perlakuan,  kedua  subjek  penelitian  menunjukkan  hasil
yang  berbeda.  Pada  kelompok  treatment  terdapat  89,19  siswa    tuntas belajar  dan  hanya  10,81  siswa  belum  tuntas  belajar.  Sementara  pada
109
kelompok  kontrol    hanya  16,22  siswa  yang  tuntas  belajar  sedangkan 83,78  siswa    belum  tuntas  belajar.    Berdasarkan  data  ini  dapat
disimpulkan  bahwa  siswa  yang  diberi  model  flexible  homework    lebih tinggi ketuntasan belajarnya dari pada siswa yang diberi model traditional
homework.  Dengan  demikian  dapat  dikatakan  bahwa  penggunaan  model flexible  homework  dalam  pembelajaran  fisika  lebih  meningkatkan  prestasi
belajar siswa dari pada model traditional homework.
3. Perbandingan  Motivasi  Berprestasi  Belajar  Fisika  Siswa  yang  Diberi
Flexible  Homework  dengan  Motivasi  Berprestasi  Belajar  Fisika  Siswa yang Diberi
Traditional Homework
Berdasarkan analisis motivasi berprestasi, diketahui bahwa siswa pada kedua  kelompok  kelas  sama-sama  memiliki  tingkat  motivasi  tinggi  dan
sangat  tinggi  dalam  berprestasi.  Meskipun  demikian,  secara  kuantitatif tingkat  motivasi  kedua  kelompok  kelas  tersebut  berbeda.  Perbedaan
tingkat motivasi tinggi antara siswa kelas treatmen dan siswa kelas kontrol adalah 24,33. Pada tingkat motivasi tinggi ini, siswa kelas treatmen lebih
tinggi 24,33. Perbedaan tingkat motivasi sangat tinggi antara siswa kelas treatmen  dan  siswa  kelas  kontrol  adalah  24,33.  Pada  tingkat  motivasi
sangat tinggi ini, siswa kelas kontrol lebih tinggi 24,33. Dari  fakta  ini  dapat  disimpulkan  bahwa  motivasi  berprestasi  belajar
fisika  siswa  yang  diberi  flexible  homework  tidak  lebih  tinggi  dari  pada motivasi  belajar  fisika  siswa  yang  diberi  traditional  homework.  Hal  ini
terjadi  karena  model  flexible  homework  masih  tergolong  baru  sebagai
110
salah  satu  model  pembelajaran.  Berbeda  dengan  model  traditional homework,  siswa  sudah  sangat  terbiasa  dengan  model  traditional
homework ini.
E. Keterbatasan Penelitian