Epidemiologi Manifestasi Klinis TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi

2.2. Epidemiologi

Angka kejadian dispepsia fungsional pada anak-anak tidak jelas diketahui. Suatu penelitian menunjukkan bahwa 13 sampai 17 anak dan remaja mengalami nyeri perut setiap minggunya dan dalam penelitian lain juga dilaporkan berkisar 8 dari seluruh anak dan remaja rutin memeriksakan diri ke dokter tentang keluhan nyeri perut yang dialaminya. 9,10 Suatu penelitian di Bangkok terhadap anak dan remaja berusia di atas 5 tahun yang mengeluhkan sakit perut, rasa tidak nyaman, danatau mual setidaknya dalam waktu satu bulan, didapatkan dispepsia fungsional sebesar 62. 11 Sedangkan penelitian di Yunani mendapatkan angka kejadian dispepsia fungsional pada anak mencapai 70. 12 Ilmu pengetahuan dan alat-alat kedokteran sangat pesat perkembangannya, terutama endoskopi dapat mengetahui bahwa penyakit gastroduodenum disebabkan Helicobacter pylori yang merupakan salah satu penyebab dispesia 2 , maka diperkirakan makin banyak kelainan organik yang dapat ditemukan. Suatu studi melaporkan tidak dijumpai perbedaan karakteristik gejala sakit perut pada kelompok yang terinfeksi H. pylori dengan yang tidak. 13,14 Pada anak di bawah 4 tahun sebagian besar disebabkan kelainan organik, sedangkan pada usia di atasnya kelainan fungsional merupakan penyebab terbanyak. 15 Universitas Sumatera Utara

2.3. Manifestasi Klinis

Klasifikasi klinis praktis membagi dispepsia berdasarkan atas keluhan gejala yang dominan menjadi tiga tipe yakni : 16 1. Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus ulcus-like dyspepsia a. Nyeri epigastrium terlokalisasi b. Nyeri hilang setelah makan atau pemberian antacid c. Nyeri saat lapar d. Nyeri episodik 2. Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas dysmotility-like dyspepsia a. Mudah kenyang b. Perut cepat terasa penuh saat makan c. Mual d. Muntah e. Upper abdominal bloating bengkak perut bagian atas f. Rasa tak nyaman bertambah saat makan 3. Dispepsia non spesifik tidak ada gejala seperti kedua tipe di atas Sindroma dispepsia dapat bersifat ringan, sedang, dan berat, serta dapat akut atau kronis sesuai dengan perjalanan penyakitnya. Pembagian akut dan kronik berdasarkan atas jangka waktu tiga bulan. Nyeri dan rasa tak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai dengan sendawa dan suara usus yang keras borborigmi. Pada beberapa penderita, makan dapat Universitas Sumatera Utara memperburuk nyeri, sedangkan pada penderita lainnya, makan bisa mengurangi nyerinya. Gejala lain meliputi nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi perut kembung. 17 Jika dispepsia menetap selama lebih dari beberapa minggu, atau tidak memberi respon terhadap pengobatan, atau disertai penurunan berat badan atau gejala lain yang tidak biasa, maka penderita harus menjalani pemeriksaan. 18

2.4. Pemeriksaan