atau rational judgement dalam proses telaah soal, yaitu dengan mengadakan evaluasi, guna memeriksa kualitas item sebagai dasar untuk seleksi yang
berarti dengan menggunakan spesifikasi pernyataan yang telah ada, menetapkan apakah pernyataan yang telah ada memang mengukur apa yang
akan diukur atau kesejalanan fungsi masing-masing item dengan fungsi skala secara keseluruhan dan melihat distribusi item pada masing-masing aspek
yang hendak diukur Azwar, 1999.
2. Seleksi Item
Hal pertama yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui kesahihan alat tes adalah membuat spesifikasi jumlah item berdasarkan definisi
operasional dari asertivitas, kemudian membuat blue print. Skala asertivitas yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan pada dosen pembimbing sebagai
orang yang dianggap ahli untuk kemudian diuji cobakan. Berikut ini adalah Blue-Print yang memuat komponen disertai nomor-
nomor item rancangan Skala Asertif untuk pelaksanaan uji coba:
Tabel 2 Blue Print Skala Asertivitas sebelum uji coba
Favorabel Unfavorabel Prosentase
Aspek Asertivitas Distribusi Jumlah Distribusi Jumlah
Mengembangk an kesetaraan
dalam hubungan
interpersonal 4, 8, 10,
21, 31, 57 6 9,
20, 42,
43, 52, 60 6 12
20
Bertindak sesuai minat
6, 7 19, 32, 33, 44
6 5, 11,
18, 22, 40, 41
6 12 20
Mempertahank an hak-hak
pribadi tanpa merasa cemas
1, 12, 29, 34, 39, 51
6 13, 17,
23, 30, 45, 50
6 12 20
Mengekspresik 2,
14, 16, 6 24,
25, 28, 6
12
24
an perasaan secara jujur
dan terbuka 35, 38, 54
46, 49, 53 20
Menggunakan hak-hak pribadi
tanpa mengingkari
hak orang lain 3, 15, 27,
47, 55, 56 6 26,
36, 37,
48, 58, 94 6 12
20
30 30 60 100
Skala yang telah dibuat akan disebar kepada subjek yang sesuaidengan kriteria yang telah ditentukan. Data dari perolehan hasil uji coba digunakan
untik menguji kualitas item. Pengujian item menggunakan koefisen korelasi item total, yang akan menghasilkan indeks daya beda item, yaitu kemampuan
dari item dalam membedakan antara subjek yang memiliki atribut dan tidak memiliki atribut yang ingin diukur. Daya beda item dihitung dengan mengko
mengkorelasikan antara skor subjek pada item yang bersangkutan dengan skor total tes. Semakin tinggi korelasinya maka semakin tinggi data beda itemnya
Azwar, 1999. Item yang memiliki daya beda tidak bagus dan tidak dapat digunakan adalah item yang memiliki koefisien korelasi rendah atau
mendekati nol dan item yang berkorelasi negatif. Penentuan koefisien daya beda pada penelitian ini memakai koefisien korelasi Product Moment
Pearson. Kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total menggunakan batasan rix
≥ 0,30. Semua item yang mencapai koefisien minimal 0,30 dianggap mempunyai daya beda yang diharapkan, sedangkan
item yang mempunyai rix kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar, 1999. Proses
25