c. Usia Buhrnmester Santosa, 1999 berpendapat bahwa usia
merupakan salah satu faktor yang turut menentukan munculnya perilaku asertif. Pada anak kecil perilaku asertif belum terbentuk, pada
masa remaja dan dewasa perilaku asertif berkembang, sedangkan pada usia tua tidak begitu jelas perkembangan atau penurunannya.
d. Jenis Kelamin
Jenis kelamin pria dan wanita berpengaruh terhadap perilaku asertif seseorang. Umumnya kaum pria cenderung lebih asertif
daripada wanita karena tuntutan masyarakat. e. Strategi
Coping Strategi coping adalah bentuk penyesuaian diri yang
melibatkan unsur-unsur kognisi dan afeksi dari seseorang guna mengatasi permasalahan yang datang pada dirinya. Strategi coping
yang digunakan oleh remaja juga mempengaruhi tingginya tingkat keasertifan mereka Massong et al dalam Santosa, 1999.
Dari uraian sebelumnya, penulis mengambil beberapa aspek yang harus dimiliki oleh seorang seorang anak baik sulung ataupun
bungsu sehingga dia dapat dikatakan asertif, yaitu: a mampu mengkomunikasikan perasaan, pendapat, ide dan keyakinan secara
jujur dan jelas, b mampu bertindak sesuai minat, c mampu mempergunakan dan mempertahankan hak pribadi dengan tetap
11
menghormati dan tidak meniadakan hak orang lain, d mampu mengembangkan kesetaraan dalam hubungan interpersonal.
B. Anak Sulung dan Bungsu dalam Keluarga 1. Pengertian
Keluarga
Menurut Kamus Kontemporer, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri atau suami istri dan anaknya atau
ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Linda Richard 1995 mengatakan bahwa keluarga merupakan sebuah lembaga yang paling
mendasar dalam masyarakat. Keluarga mempunyai fungsi tidak hanya terbatas selaku penerus keturunan saja, tetapi juga sebagai sumber pendidi
kan utama, dan merupakan lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh mendalam pada anak-anak. Gunarsa, 1990.
2. Pengertian Sulung dan Bungsu
Adapun yang perlu dibahas dalam subbab ini adalah hal yang perlu diketahui tentang anak sulung dan bungsu dalam keluarga. Adler 1993
menyinggung perihal pengaruh urutan kelahiran pada pembentukan sifat dasar seseorang yang akan menentukan nasibnya kelak. Adler membagi 3
kelompok posisi urutan kelahiran, yaitu sulung, tengah, bungsu. Kepribadian masing-masing anak dalam suatu keluarga akan berlainan
berkaitan dengan pengalaman-pengalaman khusus yang dimiliki setiap anak sebagai anggota suatu kelompok sosial. Gunarsa 1985 berpendapat
bahwa kedudukan akan kelahiran dalam ikatan keluarga berpengaruh
12
terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Gunarsa membagi urutan kelahiran dalam 4 kelompok, yaitu anak tunggal, anak sulung, anak tengah
dan anak bungsu. Dari pembagian kelompok urutan kelahiran yang ada, penulis
hanya akan membahas urutan kelahiran sulung dan bungsu. a. Anak Sulung
Anak sulung adalah anak tunggal yang beralih posisi setelah munculnya anak kedua.
b. Anak bungsu
Anak kedua, anak ketiga, dan seterusnya yang tidak mempunyai adik lagi dikatakan sebagai anak bungsu.
Masing-masing anak, baik sulung maupun bungsu mempunyai karakter yang berbeda. Menurut Vitamind 2003, anak sulung bersikap
superior dan cenderung menuntut haknya. Anak sulung merupakan tipe pekerja keras, penurut dan mengayomi. Pada umumnya mereka adalah
orang yang cerewet, sangat mendetail, tepat waktu, berdisiplin tinggi, dan cakap dalam bidang yang ditekuninya. Mereka selalu menginginkan segala
sesuatu dapat dilakukan dengan benar pada waktu pertama kali dilaksanakan. Segi negatif dari anak sulung yaitu, mereka sering bersikap
murung dan kadang-kadang kurang berperasaan. Mereka dapat bertindak dengan menggunakan intimidasi, mendorong orang lain bekerja keras,
dapat bersikap seolah-olah mereka mengerti segala-galanya. Mereka kurang mau mendelegasikan tugas dan tanggungjawab, karena mereka
13
tidak bisa percaya orang lain mampu melaksanakannya dengan baik seperti apa yang ia sendiri mampu kerjakan.
Berbeda dengan anak sulung, anak bungsu umumnya periang. Mereka pandai bergaul, pendengar yang baik, senang menjadi teman
bicara, dan mudah akrab dengan orang yang baru dikenal. Pada dasarnya anak bungsu tergolong tipe ekstovert yang menjadi lebih bersemangat
dengan kehadiran banyak orang disekitarnya. Mereka tidak takut berbuat salah dan berani mengambil resiko. Sisi lain dari seorang anak bungsu
adalah cepat menjadi bosan. Mereka sangat takut tidak diterima dalam suatu lingkungan dan memiliki rentang perhatian yang singkat. Anak bung
su cenderung menginginkan semua perhatian tertuju pada dirinya. Kadang-kadang, hubungan menjadi terputus karena mereka terlalu
mengharapkan suasana hubungan yang penuh kesenangan, yang dalam kenyataan hidup tidak dapat berlangsung terus-menerus.
Gunarsa 1985 berpendapat bahwa anak sulung akan terlihat lebih matang, lebih diam dan tekun dalam pekerjaannya dan terkadang
memperlihatkan sifat kekanak-kanakan. Anak sulung merupakan orang yang bertanggungjawab terhadap adik-adik, disertai perasaan berkuasa,
mereka senang mengajar orang lain karena terbiasa dengan adik-adik. Anak sulung mempunyai pandangan kedepan, memiliki pengertian
tentang kehidupan dan proses-prosesnya, berpikir mendalam, kurang dapat bersikap humor. Mereka cenderung mencari kedudukan sebagai pemimpin
14