Latar Belakang Analisa perbandingan unjuk kerja protokol routing reaktif arama terhadap protokol routing reaktif DSR pada jaringan manet.
mungkin dapat berubah ubah dengan cepat dan tidak dapat diprediksi menyebabkan perubahan topologi jaringan sesuai dengan kondisi yang ada. Pada MANET
mempunyai 3 protokol routing yaitu Table-Driven routing protocols proactive,On-Demand routing protocols reactive dan gabungan dari keduanya
yaitu Hybird. MANET mempunyai beberapa tipe karakteristik umum yaitu ; 1. Node yang selalu bergerak Node mobility
Pada MANET setiap node selalu bergerak bebas, maka dimungkinkan terjadi karena setiap node memancarkan sinyal dalam radius tertentu,maka
node-node yang dalam satu lingkup sinyal dapat saling berkomunikasi 2. Topologi yang dinamis Dynamic topology
Tidak dibutuhkannya sebuah indrastruktur jaringan seperti APaccess point dan node yang selalu bergerak maka gambaran atau topologi jaringan pada
adhoc network tidak dapat diprediksi. 3. Membangun sendiri Self built
Setiap node pada jaringan ad hoc network dapat menjadi penerima paket indormasi atau penerus paket router.
MANET membutuhkan sebuah protokol komunikasi yang mengatur komunikasi antara node sehinga setiap node dalam satu jaringan mampu
berkomunikasi satu sama lainya. Namun protokol komunikasi di jaringan wired network yang sidat nodenya statik sangat tidak cocok diterapkan di MANET.
Protokol di jaringan MANET mempunyai beberapa karateristik khusus yang harus dipenuhi yaitu self-configured, self-built and distributed routing algorithm.
1. Kondigurasi sendiri Self-configured : protokol tersebut mampu
mengkondigurasi node sehingga node secara otomatis dapat menjadi klien sekaligus router untuk node lainnya.
2. Membangun jaringan sendiri Self-built : dikarenakan node selalu bergerak maka protokol tersebut diharapkan mampu mendisain node untuk membangun
jaringan sendiri. 3. Penyebaran algoritma routing distributed routing algorithm : protokol mampu
membuat jalur routing untuk pencarian jalur terpendek setiap node yang bergerak.
Gambar 1.1.1 Klasidikasi protokol routing di MANET
Pada Protokol routing MANET dapat dibedakan menjadi 3 karakteristik berdasarkan sebaran table routing:
a Protokol routing proaktif Table Driven Routing Protocol
Pada protokol proaktid ini bekerja dengan table driven routing protocol, jadi masing-masing node mempunyai routing table yang lengkap, dalam
artian sebuah node akan mengetahui semua rute ke node lain yang berada dalam jaringan tersebut . Saat melakukan maintenence terhadap indormasi
routing melalui routing table dan melakukan up-to-date secara berkala sesuai dengan perubahan topologi, namun metode proaktid ini jika
diimplementasikan maka akan menyebabkan konsumsi bandwidth yang besar dikarenakan semua node membroadcat routing table ke semua
node[2]. Beberapa contoh protokol proaktid yaitu:
DSDV Dynamic Destination Sequenced Distance Vector
Routing Protokol
HSR Hierarchial State Routing Protocol
WAR Witness Aided Routing
OLSR Optimized Link State Routing Protocol
b Protokol routing reaktif On-Demand Routing Protocol
Protokol routing reaktid melakukan proses pencarian node tujuan dengan cara On Demand yang berarti proses pencarian route hanya dilakukan
ketika node sumber membutuhkan komunikasi dengan node tujuan.Jadi
routing table yang dimiliki oleh sebuah node berisi indormasi route node tujuan saja[5]. Namun pada protokol ini akan membangun koneksi
apabila node membutuhkan rute dalam mentransmisikan dan menerima paket data, akan tetapi membutuhkan waktu yang lebih besar dari pada
protokol routing proaktid, maka metode ini tidak membutuhkan konsumsi bandwidth yang terlalu besar dan meminimalis sumber daya
baterai.
ARAMA ANT ROUTING ALGORITHM for MOBILE Ad- Hoc Networks
BSR Backup Source Routing
AODV Ad Hoc On Demand Distance Vector
DSR Dynamic Source Routing
DYMO Dynamic MANET On-demand
FSDSR Flow State in the Dynamic Source Routing
c Protokol routing Hybrid
Protokol routing Hybrid adalah metode penggabungan yang kedua protokol antara routing proaktid dan reaktid.
HWMP Hybrid Wireless Mesh Protocol
ZRP Zone Routing Protocol
HRPLS Hybrid Routing Protocol for Large Scale MANET
Jaringan adhoc MANET sangat dibutuhkan karena sidatnya yang sangat mobile, maka dari itu setiap protokol routing yang ada harus mampu mengatasi
segala permasalahan routing baik yang bersidat umum seperti pencarian jalur terpendek dan permasalahan routing khusus di MANET yang harus
memperhitungkan resource power atau baterai dan pemakaian bandwidth. Ada banyak protokol routing di MANET dan semua jenis protokol tersebut
mempunyai keunggulan dan kekurangan masing-masing baik itu protokol yang bersidat reaktid,proaktid, maupun hybrid. Namun dari segi pemakaian energy
jenis routing reaktid jauh lebih baik jika dibandingkan dengan jenis protokol proaktid. Jenis protokol reaktid yang hanya mencari routing jika paket
dibutuhkan sehingga mampu menghemat pemakaian bandwidth dan baterai. . Kelebihan protokol reaktid ada pada meminimalkan control message sehingga
paket pengiriman data dapat dilakukan secara maksimal. Oleh karena itu jenis reaktid routing lebih sering digunakan jika melihat kenyataan bahwa resource
dari adhoc network setiap node yang sangat terbatas.