DSR Dynamic Source Routing

Kerugian Protokol Routing DSR  Pada Protokol ini mempunyai kerugian dikarenakan mekanisme route maintenance tidak dapat memperbaiki link yang rusak atau down, Selain itu DSR juga memiliki delay waktu yang sangat buruk bagi proses untuk pencarian route baru.

2.3.1 Tahap route discovery pencarian rute

Pada tahap route discovery ini akan menyimpulkan bahwa ketika node sumber akan mengirimkan sebuah paket ke node tujuan,akan tetapi tidak tahu jalur rute mana yang akan di lalui maka node sumber akan memulai mencarikan jalur rute yang diinginkan agar sampai tujuan. Langkah pertama yang dilakukan oleh node sumber yaitu membroadcast indormasi lalu setiap node akan memeriksa catatan rute yang dimilikinya. Pada saat paket membroadcast paket maka setiap node akan mengecek apakah memiliki catatan rute yang dimaksud dari pesan tersebut. Jika tidak mempunyai maka node tersebut akan menambahkan alamat sendiri pada route record dan meneruskan paket tersebut ke node yang terhubung dengannya. Untuk membatasi jumlah route request disebarkan pada link keluar dari sebuah node, maka sebuah mobile node hanya meneruskan permintaan route jika route request belum terlihat oleh mobile node tersebut dan juga jika alamat mobile node belum muncul dalam route record. Route reply dihasilkan ketika salah satu route request telah mencapai tujuan itu sendiri atau ketika mencapai node intermediate yang berisi route cache ke tujuan yang belum sampai. Pada saat paket telah mencapai tujuan atau node intermediate, paket tersebut berisi route record yang berisi indormasi hop yang dilalui.pada paket balasan di salin indormasi bahwa rute ditambah dengan catatan pada paket permintaan, proses pencarian rute ini yang mengakibatkan terjadinya delay waktu yang lama dikarenakan harus kembali ke source untuk mendapatkan jalur rute yang terbaru . Proses route discovery dan route record ,Misalkan node sumber S membroadcast route requestRREQ, kemudian node S membroadcast paket route request RREQ kepada node tetangga yaitu B,C,E lalu masing- masing node tersebut akan menambahkan sendiri alamat dan jumlah hop routing untuk setiap node tetangganya[6]. Gambar 2.2.1 Source node membroadcast jalur ke tetangga terdekat Gambar 2.2.2 Node Source menerima RREP dari node Destinasi Kemudian node D akan menerima, unicast route reply RREP ke node J.Jika sudah menemukan suatu jalur rute menuju node D , makanode S akan mengirimkan paket berupa RREP dan node D akan menerima paket. Gambar 2.2.3 Source node menemukan jalur rute S-E-F-J-D menuju destinasi Saat node source sudah mendapatkan pesan balasan berupa RREP setelah memberikan RREQ sebelumnya kepada node tetangga, maka jalur rute sudah ditemukan maka node sumber mulai mengirimkan paket data. Gambar 2.2.4 node J putus koneksi maka mengirimkan route error RERR menuju node Source melalui jalur rute J-F-E-S Ketika jalur mengalami kerusakan maka node j akan mengirimkan pesan RERR kepada node S agar digantikan jalur baru melalui node lain, maka node source akan mengupdate route terbaru dan meremove cache pada jalur S-E-F-J-D.

2.3.2 Tahap route maintenance pemeliharaan rute

Pemeliharaan rute pada DSR akan dilakukan apabila terdapat kesalahan dalam pengiriman paket setelah itu akan ada pemberitahuan dari node yang menemukan kesalahan tersebut, pada transmisi pada data link layer, node tersebut akan mengirimkan pesan paket error ke seluruh node yang mengakibatkan terputusnya jalur node setelah itu node yang menerima paket tersebut akan menghapus route record yang berkaitan dengan node pengirim paket error. Sedangkan paket pemberitahuan digunakan untuk memeriksa kebenaran operasi jalur pada link route, jadi apabila terjadi terjadi error pada paket yang di terima hop yang ada dalam cache route akan dihapus dan semua jalur rute akan di potong agar bisa memveridikasi jalur rute yang benar. Keuntungan penggunaan DSR ini adalah intermediate node yaitu tidak perlu memelihara dengan cara mengupdate indormasi routing pada saat melewatkan paket, karena setiap paket berisi indormasi routing di dalam headernya. Routing protokol DSR juga dapat menghilangkan proses periodic route advertisement dan neighbour detection yang biasa dijalankan oleh routing protokol yang lain, serta pada routing protokol DSR menggunakan pendekatan reaktid sehingga kinerjanya pun baik seperti throughput,routing overhead pada paket dan rata-rata pada path. Akan tetapi DSR memiliki delay waktu yang buruk bagi proses untuk pencarian route baru, karena untuk menghilangkan kebutuhan yang akan membanjiri jaringan dalam melakukan pembaharuan tabel seperti yang terjadi pada pendekatan table driven. Node intermediate juga memandaatkan route cache secara edisien untuk mengurangi kontrol overhead. Kerugian dari routing ini adalah indormasi tentang routing terbaru tidak dapat langsung memperbaiki link yang rusak atau down. Indormasi route cache yang kadaluwarsa juga bisa mengakibatkan inkonsistensi selama dase rekonstruksi route. Proses Penggunaan routing ini akan sangat optimal pada jumlah node yang kecil atau kurang dari 200 node, dikarenakan saat mengirim paket dan menyebabkan bertambahnya delay waktu pada saat akan membangun koneksi baru [10].

2.4 ARAMA Ant Routing Algorithm for Mobile Ad-Hoc Networks

ARAMA adalah routing protokol yang terinspirasi dari kejadian alam yaitu koloni semut. Semut koloni mampu untuk menemukan makanan dan mengikuti jalur terpendek dari sarang ke makanan. seperti pergerakan semut pada umumnya, mereka meninggalkan sebuah zat kimia yang dikenal dengan pheromone pada tanah. Ketika semut menemukan titik yang memiliki lebih dari satu cabang, probabilitas dari masing masing cabang akan dipilih oleh semut berdasarkan jumlah pheromone yang ditinggalkan pada masing-masing cabang. Semut akan memilih cabang dan meninggalkan lebih pheromone lagi pada cabang yang dipilih. Pheromone pada cabang jalur tependek akan semakin bertambah dengan cepat daripada pheromone pada cabang lain[7]. Pada ARAMA, optimalisasi jalur berdasarkan lokal maupun global indormasi. Algoritma ini dapat menghemat energi yaitu dengan mengoptimalkan penggunaan energi yang adil di semua node dalam jaringan. Ketika jalur terbaik gagal, maka algoritma akan menggunakan jalur yang tersedia selanjutnya. Setiap node dalam jaringan dapat berperan sebagai node sumber, node tujuan dan node perantara. Ketika sebuah node sumber ingin mencari jalur untuk mencapai tujuan, maka node tersebut akan mengirim semut FantForward Ant atau semut yang mencari rute. Semut Fant akan menggunakan perantara untuk mencari tujuan berdasarkan routing tabel dan indormasi lokal. Semut Fant akan mengumpulkan indormasi dan node perantara yang mereka lalui. Ketika semut Fant sudah mencapai tujuan, indormasi yang dikumpulkannya akan dinilai. Semut Fant akan dihapus, semut BantBackward ant atau semutyang me-replay akan dibuat. Semut Bant akan membawa nilai yang dikumpulkan oleh semut Fant yaitu berupa table pheromone sisa battery dan jumlah node dan mengidentidikasi node perantara pada jalur. Semut Bant akan mengikuti jalur kebalikan dari semut Fant dengan membandingkan table pheromone terkecil . Karena bergerak pada jalur kebalikan, maka table pheromone akan diubah berdasarkan nilai jalur yang dibawanya dan mengupdate probabilitas tabel routingnya. Kemudian setelah semut Bant mencapai node sumber, maka node sumber akan mengupdate tabelnya dan menghapus semut ant[8]. Keuntungan routing protokol ARAMA  Pada protokol ini menggunakan algoritma yang menggunakan jalur tersedia selanjutnya sehingga pada saat sebuah node mengirimkan sebuah Fantforward ant maka node perantara tersebut akan mencari node tujuan berdasarkan updaterouting table pheromone dan indormasi local, serta pergerakan mencari jalur terpendek untuk sampai ke node tujuan. Kerugian routing protokol ARAMA  Pada routing protokol ARAMA ini karena semua node semut mengirimkan Fant untuk mencari jalur rute maka konsumsi baterai lebih besar dari pada routing protokol lainnya.