3.2 Skenario Simulasi
Skenario simulasi antara kedua protokol reaktid baik ARAMA dan DSR yaitu scenario dengan luas area yang tetap akan tetapi jumlah node dan
kecepatannya bertambah, setiap skenario pengujian akan diulang sebanyak 3 kali.Hasil dari pengujian di rata-rata dan ditampilkan menjadi sebuah table dan
gradik.
3.2.1 Tabel Skenario
Tabel 3.2 Skenario A dengan Koneksi 1 UDPARAMA dan DSR
Skenario Node
Kecepatan mps
Koneksi
A1 30
2 mps 1
A2 40
2 mps 1
A3 50
2 mps 1
A4 30
5 mps 1
A5 40
5 mps 1
A6 50
5 mps 1
Tabel 3.3 Skenario B dengan Koneksi 3 UDPARAMA dan DSR
Skenario Node
Kecepatan mps
Koneksi
B1 30
2 mps 3
B2 40
2 mps 3
B3 50
2 mps 3
B4 30
5 mps 3
B5 40
5 mps 3
B6 50
5 mps 3
3.3. Parameter Kinerja
Ada tiga parameter kinerja dalam penelitian tugas akhir ini:
3.3.1. Delay
Delay atau yang sering disebut end to end delay adalah waktu yang dibutuhkan paket dalam jaringan atau waktu jeda antara paket pertama
dikirim dengan paket tersebut di terima .Delay merupakan suatu paramater yang dibutuhkan untuk membandingkan suatu routing protokol routing.
Karena besarnya sebuah delay dapat memperlambat kinerja dari protokol routing.Rumus untuk menghitung Delay adalah[4] :
Average Delay D
3.3.2. Throughput
Throughput adalah jumlah bit data per waktu unit yang dikirimkan ke terminal tertentu dalam suatu jaringan, dari node jaringan, atau dari satu
node ke yang lain. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth [4]. Throughput adalah rata-rata data yang dikirim dalam suatu jaringan,
biasa diekspresikan dalam satuan bitpersecond bps, byte persecond Bps atau packet persecond pps. Throughput merujuk pada besar data yang di
bawa oleh semua tradik jaringan, tetapi dapat juga digunakan untuk keperluan yang lebih spesidik.
Throughput akan semakin baik jika nilainya semakin besar. Besarnya
throughput akan memperlihatkan kualitas dari kinerja protokol routing tersebut. Karena itu throughput dijadikan sebagai indikator untuk
mengukur perdormansi dari sebuah protokol. Rumus untuk menghitung throughput adalah :
Average Throughput D
3.3.3. Overhead Ratio
Overhead ratio adalah ratio antara banyaknya jumlah control message oleh protokol routing dibagi dengan jumlah paket bit yang
diterima. Jika nilai overhead ratio rendah maka dapat dikatakan bahwa protokol routing tersebut memiliki kinerja yang cukup baik dalam hal
pengiriman paket. Rumus untuk menghitung overhead ratio [11]:
Average Overhead ratio =
3.4. Topologi Jaringan
Topology dari adhoc tidak dapat diramalkan atau diprediksi karena topologi jaringan ini dibuat secara random. Hasil dari simulasi baik itu
posisi node dan pergerakan node tentunya tidak akan sama dengan topologi yang sudah direncanakan . Perkiraan topologi jaringan dapat dilihat
pada Gambar 3.1- 3.4.