15 mekanisme source routing [7]. Protokol ini terdiri dari dua fase utama, route
discovery dan route maintenance. DSR hampir mirip dengan AODV karena membentuk route on demand namun menggunakan source routing bukan routing
table pada intermediate device. Protokol ini benar-benar berdasarkan source routing dimana semua informasi routing dipertahankan terus diperbarui pada mobile node.
2.4.1.1 Route Discovery
Route discovery adalah suatu mekanisme pada DSR yang berfungsi untuk melakukan pencarian jalan path secara dinamis dalam jaringan ad hoc, baik secara
langsung di dalam range transmisi ataupun dengan melewati beberapa node intermediate [7]. Ketika sebuah node memiliki paket yang harus dikirimkan ke tujuan
tertentu, node tersebut akan melihat ke route cache untuk memastikan apakah node tersebut sudah memiliki source routing ke tujuan tersebut.
Jika node tersebut masih memiliki routing tersebut, maka node itu akan menggunakannya untuk mengirim paket tersebut. Di sisi lain, jika node tersebut tidak
memiliki source routing seperti yang dimaksud, maka node tersebut akan memulai pencarian dengan melakukan broadcasting yang berisi paket permintaan routing.
Pesan permintaan ini berisi alamat tujuan beserta alamat node sumber nomor identifikasi yang unik.
Setiap node yang menerima pesan tersebut akan mengecek apakah ia mengetahui alamat tujuan yang dimaksud dari pesan tersebut. Jika tidak, maka node tersebut akan
menambahkan alamat sendiri pada route record dan meneruskan paket tersebut ke node yang terhubung dengannya. Untuk membatasi jumlah route request yang
disebarkan pada link keluar dari sebuah node, maka sebuah mobile node hanya meneruskan permintaan route jika route request belum terlihat oleh mobile node
tersebut dan alamat mobile node belum muncul dalam route record. Route reply dihasilkan ketika salah satu route request telah mencapai tujuan itu sendiri atau ketika
mencapai node intermediate yang berisi route cache ke tujuan yang belum sampai. Pada saat paket telah mencapai tujuan
16 atau node intermediate, paket tersebut berisi route record yang berisi informasi
hop yang dilalui.
Gambar 2.6 Pembangunan route record selama route discovery [8]
Gambar 2.5 mengilustrasikan node “1” mengecek routing cache sendiri, lalu
mengirimkan sebuah permintaan route ke node ”2” berisi alamatnya sendiri, yaitu
alamat tujuan dan nomor unique sequence untuk deteksi loop. Node yang menerima mengecek cache untuk route menuju tujuan. Jika tidak berisi route, maka node akan
menambahkan alamatnya sendiri ke paket dan meneruskannya.
2.4.1.2 Route Maintenance
Route maintenance terjadi jika terdapat kesalahan dalam pengiriman paket dan adanya notifikasi dari node lain. Hal ini terjadi ketika data link layer menemukan
masalah yang fatal. Sumber akan selalu terganggu ketika ada jalur yang terpotong [7]. Ketika ada sebuah kesalahan paket yang diterima, hop yang ada dalam cache route
dihapus dan semua route yang memiliki hop tersebut akan dipotong pada saat itu juga. Selain untuk memberitahukan pesan kesalahan, notifikasi juga digunakan untuk
memverifikasi operasi yang benar dari link route. Keuntungan penggunaan DSR ini adalah intermediate node tidak perlu
memelihara secara up to date informasi routing pada saat melewatkan paket, karena setiap paket selalu berisi informasi routing di dalam header. Routing jenis ini juga
menghilangkan proses periodic route advertisement dan neighbor detection yang dijalankan oleh routing ad hoc lainnya. Dibandingkan dengan on demand routing
lainnya, DSR memiliki kinerja yang paling baik dalam hal