Stack Protocol Prinsip Kerja IEEE 802.15.4Zigbee

14

2.4 Routing Protocol

Routing protocol adalah protocol atau aturan yang menentukan bagaimana router berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya dalam menyebarkan informasi, yang memungkinkan router untuk memilih rute pada jaringan komputer [8]. Pemilihan route dilakukan berdasarkan routing protocol yang digunakan. Pada jaringan ad hoc ada dua tipe routing protocol yaitu: 1. Proaktif atau Table Driven Routing Protocol. Pada table driven routing protocol proactive routing protocol, masing-masing node memiliki routing table yang lengkap. Artinya sebuah node akan mengetahui semua route ke node lain yang berada dalam jaringan tersebut. Setiap node akan melakukan update routing table yang dimilikinya secara periodik sehingga perubahan topologi jaringan dapat diketahui setiap interval waktu tersebut. Contoh table driven routing: DSDV Destination Sequenced Distance Vector, CGSR Clusterhead Gateway Switch Routing, dan WRP Wireless Routing Protocol. 2. Reaktif atau On Demand Routing Protocol Pada on demand routing protocol reactive routing protocol, proses pencarian route hanya dilakukan ketika node sumber membutuhkan komunikasi dengan node tujuan. Jadi routing table yang dimiliki oleh sebuah node berisi informasi route ke node tujuan saja. Contoh on demand routing: AODV Ad Hoc On-Demand Distance Vector, DSR Dynamic Source Routing, TORA Temporally Ordered Routing Algorithm, SSR Signal Stability Routing, dan ASR Associativity Based Routing.

2.4.1 Routing Protocol Dynamic Source Routing

Dynamic Source Routing DSR termasuk dalam kategori on demand routing protocol reactive routing protocol karena algoritma routing ini menggunakan 15 mekanisme source routing [7]. Protokol ini terdiri dari dua fase utama, route discovery dan route maintenance. DSR hampir mirip dengan AODV karena membentuk route on demand namun menggunakan source routing bukan routing table pada intermediate device. Protokol ini benar-benar berdasarkan source routing dimana semua informasi routing dipertahankan terus diperbarui pada mobile node.

2.4.1.1 Route Discovery

Route discovery adalah suatu mekanisme pada DSR yang berfungsi untuk melakukan pencarian jalan path secara dinamis dalam jaringan ad hoc, baik secara langsung di dalam range transmisi ataupun dengan melewati beberapa node intermediate [7]. Ketika sebuah node memiliki paket yang harus dikirimkan ke tujuan tertentu, node tersebut akan melihat ke route cache untuk memastikan apakah node tersebut sudah memiliki source routing ke tujuan tersebut. Jika node tersebut masih memiliki routing tersebut, maka node itu akan menggunakannya untuk mengirim paket tersebut. Di sisi lain, jika node tersebut tidak memiliki source routing seperti yang dimaksud, maka node tersebut akan memulai pencarian dengan melakukan broadcasting yang berisi paket permintaan routing. Pesan permintaan ini berisi alamat tujuan beserta alamat node sumber nomor identifikasi yang unik. Setiap node yang menerima pesan tersebut akan mengecek apakah ia mengetahui alamat tujuan yang dimaksud dari pesan tersebut. Jika tidak, maka node tersebut akan menambahkan alamat sendiri pada route record dan meneruskan paket tersebut ke node yang terhubung dengannya. Untuk membatasi jumlah route request yang disebarkan pada link keluar dari sebuah node, maka sebuah mobile node hanya meneruskan permintaan route jika route request belum terlihat oleh mobile node tersebut dan alamat mobile node belum muncul dalam route record. Route reply dihasilkan ketika salah satu route request telah mencapai tujuan itu sendiri atau ketika mencapai node intermediate yang berisi route cache ke tujuan yang belum sampai. Pada saat paket telah mencapai tujuan