25 Hasil yang dikeluarkan oleh NS 3 berupa file trace yang harus diproses dengan
menggunakan tool lain, seperti Network Animator NAM, perl, awk, atau gnuplot
2.6.2 Fungsi NS
Beberapa fungsi yang tersedia pada NS 3 adalah untuk jaringan kabel atau tanpa kabel, tracing, dan visualisasi, yaitu [12] :
1. Mendukung jaringan kabel, seperti routing protocol, protokol transport, trafik,
antrian dan Quality of Service QoS. 2.
Mendukung jaringan tanpa kabel wireless, seperti routing protocol ad hoc: AODV, DSR, DSDV, TORA; Jaringan hybrid; Mobile IP; Satelit; Senso-MAC;
Model propagasi: two-ray ground, free space, shadowing 3.
Tracing 4.
Visualisasi.
2.7 User Datagram Protocol
Sebagian besar aplikasi multicast menggunakan protokol UDP dibandingkan dengan protokol TCP, dimana protokol TCP umum digunakan pada transmisi unicast.
UDP menawarkan “best effort delivery” dan tidak menawarkan fungsi-fungsi yang dimiliki TCP, seperti kehandalan reliability, flow control, dan fungsi error
recorvery [13]. UDP melakukan pengiriman informasi yang tidak membutuhkan kehandalan.
Walaupun pengiriman dengan UDP kurang handal dibandingkan dengan protokol TCP, pengiriman data dengan UDP mengurangi overhead jaringan. Hal ini
disebabkan karena ukuran header paket UDP yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan header TCP. Hal ini dapat terlihat dari perbandingan ukuran header UDP
dengan TCP, dimana header UDP memiliki ukuran 8 byte, sedangkan header TCP memiliki ukuran 20 byte.
26
Gambar 2.11 UDP Datagram [13]
Pada protokol UDP, masalah kehandalan diserahkan pada protokol di layer application. Protokol ini sangat bergantung pada protokol layer yang lebih tinggi
untuk menangani error dan melakukan pengiriman ulang data. UDP tidak menggunakan ack, tidak mengurutkan segmen dan dirancang untuk aplikasi yang
tidak memerlukan urutan segmen. Protokol ini juga tidak menjamin bahwa segmen akan sampai disisi penerima dengan baik sehingga protokol disebut sebagai protokol
yang tidak handal. UDP tidak membuat virtual circuit dan juga tidak menghubungi tujuan sebelum mengirimkan informasi, sehingga disebut dengan connection-less.
Protokol UDP beranggapan bahwa aplikasi akan menggunakan metode kehandalannya sendiri, sehingga pada UDP tidak terdapat fungsi kehandalan. Hal ini
memberikan pilihan kepada pengembang aplikasi apakah akan menggunakan TCP untuk kehandalan UDP untuk kecepatan transfer.
2.8 Bit Rate
Bit rate adalah jumlah bit yang diproses per satu satuan waktu. Bit rate dapat disamakan dengan transfer speed, kecepatan koneksi, bandwidth, throughput
maksimum. Bit rate juga bisa diartikan sebagai jumlah bit yang diproses dalam satu satuan waktu untuk mewakili media yang kontinu seperti video dan audio setelah
dilakukannya kompresi. Satuannya adalah bit per second bps [13]. Terdapat 2 jenis bit rate, yaitu Constant Bit Rate CBR dan Variable Bit Rate VBR.
27
2.8.1 Constant Bit Rate
Constant Bit rate CBR adalah istilah yang digunakan di telekomunikasi berkaitan dengan mutu pelayanan. CBR merupakan video bit rate yang selalu konstan
sesuai kompleksitas konten yang sedang berlangsung pada suatu waktu [13]. Pada CBR konten kompleks encode pada kualitas encode rendah sedangkan konten
sederhana encode pada kualitas encode tinggi untuk mempertahankan bit rate agar tetap dapat berjalan konstan.
CBR tidak akan menjadi pilihan yang optimal untuk sebuah penyimpanan yang mengalokasikan cukup data untuk bagian yang kompleks menghasilkan kualitas yang
terdegradasi sementara data terbuang pada bagian sederhana. Masalah tidak mengalokasikan cukup data untuk bagian yang kompleks dapat dipecahkan dengan
memilih bit rate tinggi misal 256 kbits atau 320 kbits untuk memastikan bahwa tidak akan ada cukup bit untuk seluruh proses encoding, meskipun ukuran file pada
akhirnya akan proporsional yang lebih besar. Dalam kasus video streaming sebagai CBR, sumber bisa berada dibawah target
data rate CBR. Jadi dalam rangka untuk menyelesaikan aliran itu, perlu untuk menambahkan paket isian untuk mencapai data rate yang diinginkan. Paket ini benar-
benar netral dan tidak mempengaruhi aliran. Untuk menjaga CBR seluruh file, bagian yang sulit misal, bagian yang mengandung pemisahan relatif lebar stereo, dapat
dikodekan dengan lebih sedikit dari jumlah bit yang optimal. Ketika encoding bagian- bagian yang mudah misal, pemisahan stereo yang relatif sempit, CBR menggunakan
potongan-potongan yang lebih dari yang diperlukan untuk mempertahankan kecepatan bit konstan. Akibatnya, bagian-bagian sulit mungkin mengalami penurunan
kualitas, sementara bagian-bagian yang mudah mungkin termasuk potongan-potongan yang tidak terpakai.[13]
Menggunakan CBR ketika perlu untuk membatasi audio file atau menghasilkan ukuran file yang konsisten dan dapat diprediksi. CBR menghasilkan ukuran file yang
diprediksikan mudah dengan mengalikan kecepatan bit dengan