Route Discovery Route Maintenance

17 throughput, routing overhead pada paket dan rata-rata panjang path, akan tetapi DSR memiliki delay waktu yang buruk bagi proses untuk pencarian route baru. Protokol ini menggunakan pendekatan reactive, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk membanjiri jaringan yang melakukan update tabel seperti yang terjadi pada pendekatan table driven. Node intermediate juga memanfaatkan route cache secara efisien untuk mengurangi kontrol overhaead. Kerugian dari routing ini adalah mekanisme route maintenance tidak dapat memperbaiki link yang rusak atau down. Informasi route cache yang kadaluwarsa juga bisa mengakibatkan inkonsistensi selama fase rekonstruksi route. Penggunaan routing ini akan sangat optimal pada jumlah node yang kecil atau kurang dari 200 node. Untuk jumlah yang lebih besar akan mengakibatkan collision antar paket dan menyebabkan bertambahnya delay waktu pada saat akan membangun koneksi baru. [7] 1. Next header 8-bit selector. Mengidentifikasi tipe header dengan segera bersama dengan DSR options header. Menggunakan value yang sama dengan IPv4 Protocol field [RFC1700] jika tidak ada header yang dimaksud, maka identifikasi dilanjutkan. Header harus memiliki value 59 No Next Header [RFC2460]. 2. Flow state header F Flag bit harus di set 0. Bit ini diatur dalam DSR Flow State dan diperjelas di DSR Options header. 3. Reserved Harus dikirim 0 dan diabaikan pada penerimaan 4. Payload length Panjang dari DSR options header, 4-octet fixed portion. Nilai dari field Payload Length mendefinisikan panjang total dari semua pilihan yang dibawa dalam DSR options header. 5. Options 18 Variable-length field, panjang dari Options field ditentukan oleh Payload Length field di dalam DSR Options header. Berisi satu atau lebih potongan-potongan informasi opsional DSR options dikodekan dalam format type-length-value TLV. Gambar 2.7 Route Maintenance [8] Gambar 2.6 menjelaskan sebuah route replay akan dikirimkan kembali, jika sebuah node menemukan rute sebenarnya menuju node tujuan. Jika ada suatu node yang bukan merupakan node tujuan, maka akan menambah cached route ke pesan route replay. Pada gambar 2.6, node “4” tidak lagi pada jangkauan transmisi dari node “2”. Rute “1,2,4,7” tidak bisa diambil, maka rute lainnya yang disimpan pada node “1” yaitu “1,2,3,5,6,7” harus digunakan.

2.4.2 Routing Protocol Temporally Ordered Routing Algorithm

Temporally Ordered Routing Algorithm TORA adalah routing protocol terdistribusi didasarkan pada algoritma pembalikan link [9]. TORA sangat cocok untuk kondisi jaringan yang selalu berubah-ubah. Node pengirim menyediakan beberapa route menuju node tujuan, sehingga jika satu route gagal, maka dapat menggunakan route lain. Dengan adanya banyak route dari node pengirim, pengiriman paket data tidak akan terganggu saat pertama kali terjadinya perubahan jaringan. Terjadi 3 proses di dalam protokol ini, yaitu route creation, route maintenance, dan route erasure . Gambar 2.8 Proses route creation [9] Gambar 2.7 menjelaskan jika suatu node ingin mengirimkan suatu paket ke node yang lain, maka node tersebut akan memeriksa apakah memiliki catatan mengenai route menuju titik yang diinginkan. Apabila terdapat catatan mengenai route yang dimaksud, m a k a paket akan dikirimkan melalui route tersebut. Apabila tidak ditemukan route yang diinginkan, proses route creation akan dilakukan. Pertama paket R oute Request RREQ dikirimkan secara broadcast. Paket RREQ berisi alamat node sumber, alamat node tujuan, dan bilangan unik untuk identifikasi. Setiap node yang menerima RREQ kemudian memeriksa catatan route yang dimilikinya, apakah route yang diinginkan oleh pengirim paket permintaan route ada atau tidak. Jika ternyata tidak ditemukan route yang dimaksud, maka node yang menerima RREQ akan menambahkan alamat ke dalam paket untuk kemudian melakukan broadcast kembali paket tersebut ke node yang lain atau node tetangga sampai ditemukan route menuju ke arah node tujuan. Ketika RREQ berhasil sampai ke node tujuan, node tersebut akan mengirimkan paket Route Reply RREP kepada node sumber yang meminta route. Paket RREP berisi catatan semua node yang dilewati oleh paket permintaan route RREQ mulai dari awal sampai node tujuan. Untuk route maintenance, TORA memiliki dua macam paket, yaitu paket error dan paket pemberitahuan. 19 Gambar 2.9 Proses route maintenance [9] Gambar 2.8 menunjukkan bahwa di saat suatu node menemukan kesalahan transmisi pada lapisan data link, node tersebut akan mengirimkan paket error ke jaringan. Node yang menerima paket tersebut akan menghapus catatan route yang berkaitan dengan node pengirim paket error. Node sumber paket error melakukan broadcast RREQ kembali sampai ditemukan route yang benar menuju node tujuan sedangkan paket pemberitahuan digunakan untuk memeriksa kebenaran proses suatu route. Pada proses route erasure, TORA membanjiri seluruh jaringan dengan clear packet CLR untuk menghapus route yang tidak valid. Sebagai gambarannya, Tabel 2.2 menunjukkan parameter yang diatur untuk routing protocol TORA yang diperoleh dari referensi. Tabel 2.2 Parameter TORA [10]. Parameter Nilai Mode Operasi On-demand Opt transit interval 300s Ip packet discard 10s

2.5 Quality Of Service

20