2. Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian adalah free cash flow dan profitabilitas.
a. Free Cash Flow
Free cash flow atau aliran kas bebas adalah aliran kas perusahaan yang sudah tidak digunanakan lagi untuk pembiayaan proyek-proyek
perusahaan Jensen, 1986 dalam Yudianti, 2005. Rumus free cash flow menggunakan rumus yang digunakan oleh Yudianti 2005. Free cash
flow dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Free Cash Flow
=
Arus Kas Operasi – Investasi Total Aktiva
Investasi = investasi neto pada modal operasi
Investasi
neto pada modal operasi = modal operasi
t
- modal operasi
t-1
Modal operasi
t
= modal kerja operasi neto + aktiva tetap neto Modal kerja aktiva operasi
Modal kerja operasi neto = noninterest bearing CA – noninterest bearing CL= kas+piutang usaha+persediaan-hutang usaha+hutang jangka
pendek tak berbunga
b. Profitabilitas ROA
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Profitabilitas dapat diukur dengan return on asset ROA. Return
on asset ROA adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan dengan total aktiva. Sartono 2008:123.
Return On Asset= Net income after tax Total asset
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa efek Indonesia.
2. Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif dengan kriteria
sebagai berikut: a.
Perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.
b. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan selama periode
pengamatan yaitu periode 2009-2011. c.
Perusahaan yang membagikan dividen selama periode pengamatan yaitu periode 2009-2011.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara dokumentasi, yaitu dengan mencatat dan mengumpulkan data sekunder, dari
laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2011 dan data dari Indonesia Capital Market Directory ICMD tahun 2009-
2011. Data yang digunakan berupa pooling data, artinya bahwa menggunakan banyak perusahaan dengan banyak tahun.
D. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda untuk pengolahan data. Sebelum melakukan analisis linier berganda, metode ini
mensyaratkan untuk melalukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil regresi yang baik Ghozali 2009:125.
1. Pengujian Asumsi Klasik
Tahap analisis awal untuk menguji model yang digunakan dalam penelitian ini, agar dari analisis regresi bisa diperoleh model regresi yang
bisa ditanggung jawabkan dan tidak bias maka asumsi-asumsi dasar berikut harus dipenuhi.
a. Uji Normalitas Normality test
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel kebijakan pembayaran dividen dan variabel free cash flow dan
profitabilitas mempunyai distribusi normal atau mendekati normal Ghozali 2009:107. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada
sumbu diagonal pada grafik dengan melihat histogram dan residualnya. Ada dua cara yang biasa digunakan untuk menguji
normalitas pada model regresi antara lain dengan analisis grafik normal P plot regresi dan uji one sample kolmogorov-smirnov.
1 Metode grafik P-P plot
Uji normalitas dengan metode grafik P-P plot meliputi: a
Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogtamnya menunjukan pola
distribusi normal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas. b
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2 Cara untuk mengetahui apakah regresi memenuhi asumsi
normalitas adalah dengan melihat nilai signifikansi residual. Jika signifikansi lebih dari 0,05 maka residual terdistribusi secara
normal. b.
Uji multikolinearitas Multicolinearity Test Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel free cash flow dan profitabilitas. Jika variabel free cash flow dan profitabilitas saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas jika mempunyai nilai
tolerance di atas 0.1 dan nilai Variance Inflation Factor di bawah 10 c.
Uji autokorelasi Uji autikorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lainnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi Ghozali 2009:79. Uji D-W hanya digunakan untuk auto korelasi
tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada lag antara variabel bebas. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari uji D-W berikut ini:
Hipotesis Nol Keputusan
Jika Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi negatif
Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif
maupun negatif Tolak
No decision Tolak
No decision Tidak ditolak
0 d d
L
d
L
≤ d≤ d
U
4 - d
L
d 4 4 – d
U
≤ d ≤ 4 - d
L
d
U
d 4 - d
U
Keterangan : 1
Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound d
U
dan 4-d
U
, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada tidak ada autokorelasi.