Deskripsi Sampel Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi antar kesalahan penganggu resudual pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat masalah autokorelasi.
Berdasarkan tabel 4.4 di atas terlihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,918. Jika dibandingkan dengan tabel Durbin-Watson dengan
jumlah observasi n = 40 dan jumlah variabel independen 2 k=2 diperoleh nilai tabel D
L
= 1,391 dan D
U
= 1,600. Oleh karena nilai Durbin-Watson terletak antara D
U
DW 4 - D
U.
Maka koefisien korelasi sama dengan nol, berarti tidak terjadi autokeorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots
regresi. Jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas. Dengan bantuan alat analisis SPSS 17 uji heteroskedastisitas sebagai berikut:
Tabel 4.4
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .176
a
.031 -.021
15.61298 1.918
a. Predictors: Constant, Profitabilitas, Free Cash Flow b. Dependent Variable: Kebijakan Pembayaran Dividen
Gambar 4.2
Dari Scatterplot di atas dapat diketahui dapat diketahui bahwa titik- titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y, maka disimpulkan pada model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
2. Hasil analisis Regresi Linier berganda
Dengan menggunakan program SPSS 17 diperoleh hasil sebagai berikut.
Dengan melihat tabel 4.3 di atas,dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 26,521 + 0,038X
1
+ 0,333X
2
Dari hasil persamaan regresi linier berganda di atas dapat dilihat nilai konstanta sebesar 26,521. Hal ini mengindikasikan bahwa divident payout
ratio mempunyai nilai 26,521 dengan tidak dipengaruhi oleh variabel free cash flow dan profotabilitas. Persamaan regresi di atas mempunyai maksud
sebagai berikut: a.
Koefisien regresi free cash flow sebesar 0,038 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 free cash flow akan meningkatkan proporsi
dividend payout ratio sebesar 0,038. Tanda positif pada koefisien ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan variabel free cash flow akan
mengakibatkan kenaikan dividend payout ratio.
Tabel 4.5
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta Constant
26.521 4.998
5.306 .000
FreeCashFLow .038
.162 .039
.233 .817
Profitabilitas .333
.340 .163
.981 .333
a. Dependent Variable: Kebijakan Pembayaran Dividen