Persamaan Linear Satu Variabel

Sedangkan kesamaan kesalahan invers lain dengan kesalahan penukaran penjumlahan adalah siswa tidak tepat dalam memberi perlakuan pada kedua ruas. Kesalahan penghapusan dan kesalahan penukaran penjumlahan dapat dikurangi dengan memberi penekanan tentang invers. 3. Kesalahan Menghitung Jenis kesalahan ini ditandai seperti: − + = − Ada banyak penjelasan tentang mengapa siswa melakukan kesalahan ini. Siswa mungkin bingung − + dengan − + , atau ia mungkin manyalahgunakan aturan urutan operasi. Siswa berpikir bahwa hal pertama yang dilakukan adalah menjumlahkan dan , kemudian tanda negatif ditangani hanya dengan menempatkannya di depan . Salah satu alasan siswa melakukan hal tersebut adalah kurangnya penguasaan siswa terhadap materi manipulasi angka negatif, dan keterampilan dalam menyederhanakan persamaan yang telah diajarkan sebelum topik persamaan linear. Kurangnya penguasaan materi tersebut menjadi hambatan keberhasilan dalam memecahkan persamaan linear.

D. Persamaan Linear Satu Variabel

1. Persamaan Linear dengan Satu Variabel Materi matematika yang dibahasa dalam penelitian ini adalah Persamaan Linear Satu Variabel PLSV pada kelas VII. Kompetensi dasar yang perlu dikuasai siswa adalah membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan Persamaan Linear Satu Variabel. Dalam setiap pembelajaran, materi Persamaan Linear Satu Variabel diawali dengan Kalimat Terbuka. Kalimat Terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan benar-salahnya, sebab masih mengandung variabel. Contoh kalimat terbuka diantaranya: i A adalah faktor dari . ii + = Kalimat i bernilai benar jika lambang A diganti dengan , , , atau dan bernilai salah jika lambang A diganti dengan 3. Variabel peubah banyak digunakan dalam kalimat terbuka. Penyelesaian atau jawab adalah pengganti dari variabel peubah yang menyebabkan kalimat terbuka menjadi kalimat pernyataan yang benar. Persamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan sama dengan “=”. Contoh persamaan:  + =  + =  – = + Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka dengan satu variabel yang memiliki hubungan sama dengan “=”, dan variabelnya hanya berpangkat satu. Persamaan Linear Satu Variabel mempunyai bentuk umum: + = Dimana dan adalah konstanta real dan ≠ . Penyelesaian persamaan tersebut diberikan oleh: = − 2. Himpunan Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel Himpunan penyelesaian adalah himpunan semua penyelesaian dari suatu kalimat terbuka. Salah satu cara yang dapat digunakan siswa dalam menemukan himpunan penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel adalah substitusi. Cara substitusi artinya menyelesaikan persamaan dengan cara mengganti variabel dengan bilangan yang sesuai sehingga persamaan tersebut menjadi kalimat yang bernilai benar. Berikut ini adalah contoh penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel dalam menentukan himpunan penyelesaian dengan cara substitusi: Contoh: Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan: + = Jika variabel pada himpunan bilangan cacah. Penyelesaian: Jika diganti bilangan cacah, diperoleh:  substitusi = , maka + = kalimat salah  substitusi = , maka + = kalimat salah  substitusi = , maka + = kalimat salah  substitusi = , maka + = kalimat benar  substitusi = , maka + = kalimat salah Ternyata untuk = , persamaan + = menjadi kalimat yang benar. Jadi, himpunan penyelesaian persamaan + = adalah { }. 3. Persamaan-Persamaan yang Ekuivalen Dua persamaan atau lebih dikatakan ekuivalen jika mempunyai penyelesaian atau akar yang sama. Notasi untuk ekuivalen pada persamaan adalah “⇔”. Contoh: i + = Jika diganti bilangan , maka persamaan tersebut menjadi: + = yang merupakan kalimat benar. Jadi, penyelesaian persamaan + = adalah . ii + = Jika diganti bilangan , maka persamaan tersebut menjadi: × + = yang merupakan kalimat benar. Jadi, penyelesaian persamaan + = adalah . iii + = Jika diganti bilangan , maka persamaan tersebut menjadi: × + = yang merupakan kalimat benar. Jadi, penyelesaian persamaan + = adalah . Berdasarkan uraian di atas tampak bahwa ketiga persamaan mempunyai penyelesaian yang sama, yaitu . Dengan demikian, persamaan i, ii, dan iii dapat dituliskan sebagai: + = ⇔ + = ⇔ + = Suatu persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara: a. Menambah atau mengurangi, mengkali atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama; Persamaan linear dapat dianalogikan sebagai timbangan keseimbangan. Ruas kiri dan ruas kanan dari sebuah persamaan adalah dua wadah keseimbangan. Jika dengan menambah atau mengurangi berat yang sama pada kedua wadah, maka timbangan akan tetap seimbang. Demikian juga dengan persamaan, jika kedua ruas ditambahkan atau dikurangkan, dikalikan atau dibagi asalkan bilangan yang dikali atau dibagi tersebut bukan bilangan nol dengan bilangan yang sama, persamaan tersebut tetap ekuivalen. Untuk menyelesaikan sebuah persamaan, dapat menambahkan, mengurangkan, mengalikan, atau membagi asalkan bilangan yang dikali atau dibagi tersebut bukan nol dengan suatu bilangan yang sama pada kedua ruas sehingga menyisakan variabelnya saja di ruas kiri. Di lapangan ditemukan bahwa beberapa guru menggunakan cara “pindah ruas – ganti tanda” dalam menyederhanakan atau menemukan persamaan yang ekuivalen. Cara tersebut merupakan variasi dari langkah “memberi perlakuan yang sama pada kedua ruas” lebih dikenal dengan “menambah atau mengurangi, mengkali atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama”. Beberapa guru mengajarkan cara “pindah ruas – ganti tanda” di kelas untuk lebih memudahkan siswa dalam menggunakan cara “memberi perlakuan yang sama pada kedua ruas” dalam menemukan persamaan yang ekuivalen. “Pindah ruas – ganti tanda” dapat dilakukan dengan mengubah urutan suku persamaan dari ruas kiri ke ruas kanan atau sebaliknya. Aturan perubahan urutan dengan memindahkan suku persamaan pada satu ruas dan menuliskan kebalikannya pada ruas yang lain dari persamaan tersebut. Langkahnya sebagai berikut: 1 Pindahkan bagian konstanta dari ruas kiri ke ruas kanan untuk membiarkan semua variabelnya tetap di ruas kiri. 2 Sederhanakan ruas kanan dan kiri untuk mendapat jawabannya. 4. Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel Bentuk Pecahan Langkah awal yang perlu dilakukan siswa dalam menyelesaikan PLSV bentuk pecahan adalah mengubah persamaan linear bentuk pecahan menjadi bentuk persamaan linear biasa. Caranya adalah dengan mengalikan kedua ruas persamaan dengan KPK dari penyebut-penyebutnya, sehingga diperoleh persamaan linear bentuk biasa. Selanjutnya menentukan penyelesaian persamaan linear dengan aturan penyelesaian yang telah ada. Contoh: Tentukan penyelesaian dari persamaan: − = − jika variabel pada himpunan bilangan rasional. Penyelesaian: − = − ⇔ − = − kedua ruas dikalikan KPK dari 2 dan 5, yaitu 10 ⇔ − = − ⇔ − + = − + kedua ruas ditambah 20 ⇔ = + ⇔ − = + − kedua ruas dikurangi ⇔ − = ⇔ − : − = ∶ − kedua ruas dibagi dengan − ⇔ = − Jadi, himpunan penyelesaian persamaan − = − adalah { –5}. 5. Model Matematika dan Penerapan Persamaan pada Soal Cerita Langkah awal yang perlu dibuat siswa dalam menyelesaikan soal cerita persamaan linear satu variabel adalah membuat kalimat matematika berdasarkan pada informasi yang terdapat pada soal tersebut, yang disebut dengan model matematika. Model matematika dapat diperoleh dengan cara memisalkan besaran yang belum diketahui dengan sebuah variabel, misalnya variabel . Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan soal-soal dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk cerita: a. Jika memerlukan diagram sketsa, misalnya untuk soal yang berhubungan dengan geometri, dapat dibuat diagram sketsa berdasarkan kalimat cerita tersebut. b. Salah satu besaran yang belum diketahui dimisalkan dengan sebuah variabel. c. Menerjemahkan kalimat cerita menjadi model matematika dalam bentuk persamaan. d. Menyelesaikan persamaan tersebut, kemudian menjawab sesuai yang ditanyakan. Berikut ini adalah contoh soal cerita terkait persamaan linear satu variabel dan langkah penyelesaiannya:  Harga sebuah stabilo lebih mahal Rp . dari harga sebuah spidol. Harga buah spidol dan buah stabile adalah Rp . . Tentukan model matematikanya dan harga sebuah spidol Misal: harga sebuah spidol = rupiah, maka harga sebuah stabilo = + . rupiah Harga buah spidol dan buah stabilo adalah Rp . , maka + + . = . + + . = . + . = . Jadi, model matematikanya adalah + . = . . Menyelesaikan model matematika dengan langkah penyelesaian persamaan linear satu variabel: + . = . = . − . = . = . = . Jadi, harga sebuah spidol adalah Rp . . Tidak hanya kemampuan komputasi saja yang diperlukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita terkait Persamaan Linear Satu Variabel. Perlunya memahami setiap informasi pada soal, kemampuan dalam menyusun rencana dan strategi dalam penyelesaian masalah sangat dibutuhkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita terkait Persamaan Linear Satu Variabel.

E. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Analisis kesalahan penggunaan bahasa indonesia dalam soal UKK SD mata pelajaran bahasa indonesia tahun 2011/2012 Kabupaten Situbondo

6 212 210

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo :|bpada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 37 67

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo: Pada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 5 67

Analisis kesulitan menyelesaikan soal cerita matematika pada siswa kelas IV MI YAPIA Parung-Bogor

2 71 82

Analisis faktor kesulitan terhadap kesalahan penyelesaian soal persamaan linier berdasarkan klasifikasi Taksonomi Bloom (Studi kasus terhadap mahasiswa Teknik Informatika 20152016)

0 1 10

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan pada siswa kelas vii smp swasta Al-Washliyah 8 Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

1 4 153

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika kelas vii mts laboratorium UIN-SU t.p 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

1 2 147

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal uraian terstruktur pokok bahasan teori kinetik gas pada kelas XI semester II MAN Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 22

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori Kesulitan Belajar Matematika 1. Kesulitan Belajar Matematika a. Belajar - Analisis kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita di kelas xi man 1 Stabat tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

2 3 32

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Tema Umum - Analisis kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita di kelas xi man 1 Stabat tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

2 8 43