dan jawaban yang diberikan harus memiliki penjelasan atau langkah penyelesaian, bukan jawaban akhirnya saja. Tujuannya agar kesalahan yang
dilakukan siswa dapat terlihat oleh peneliti. 2.
Wawancara Wawancara bertujuan mengungkap penyebab siswa SMP Kanisius
Kalasan kelas VII A tahun ajaran 20142015 melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal terkait materi Persamaan Linear Satu Variabel.
Wawancara dilakukan antara peneliti dengan beberapa siswa kelas VII A SMP Kanisius Kalasan, dilakukan secara face to face antara peneliti dengan
satu per satu siswa. Pertanyaan yang diajukan dalam wawacara diarahkan untuk mengetahui penyebab siswa melakukan kesalahan.
F. Instrumen Pengumpulan Data
1. Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama atau alat penelitian utama adalah peneliti itu sendiri Sugiyono, 2012. Peneliti
merupakan alat pengumpul data utama human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,
melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas semuanya Moleong,
2008. Sehingga peneliti perlu secara aktif mengikuti setiap langkah penelitian. Peneliti harus mampu menguraikan dan mengaitkan setiap data
yang diperoleh dengan teori, sehingga tujuan dari penelitian ini tercapai.
2. Tes Tertulis
Soal-soal yang diujikan dalam tes tertulis adalah soal-soal terkait Persamaan Linear Satu Variabel. Bentuk soal yang diujikan adalah soal
essay, tujuannya untuk melihat proses penyelesaian yang dilakukan siswa sehingga kesalahan yang dilakukan siswa dapat terlihat oleh peneliti.
Sebelum dilakukan tes tertulis di kelas VII A, terlebih dahulu dilakukan tes tertulis uji coba di kelas VII B. Tes tertulis uji coba digunakan
untuk mengukur validitas butir soal tes tertulis. Dilakukan di kelas VII B karena prestasi belajar siswa kelas VII B sama dengan kelas VII A,
diharapkan hasil tes tertulis yang diperoleh pada tes tertulis uji coba tidak jauh berbeda dengan hasil tes tertulis yang sebenarnya.
Berikut ini adalah rancangan soal tes tertulis berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang diuji cobakan kepada siswa kelas VII B:
Tabel 3.2. Rancangan Soal Tes Tertulis Penelitian Berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Indikator Pencapaian
Kompetensi Soal
Item Soal
1. Menjelaskan PLSV dalam berbagai
bentuk dan
variabel. Manakah yang merupakan bentuk Persamaan
Linear Satu Variabel? Berikan alasannya a.
+ b.
− = c.
− = + 1
2. Menentukan bentuk
setara dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,
dikurangi, dikalikan, atau dibagi dengan bilangan
yang sama. Selesaikan persamaan berikut:
a. −
= b.
+ =
c. −
= +
2a 2b
2c
3. Menentukan penyelesaian PLSV.
Selesaikan persamaan berikut: a.
+ = −
b. −
− =
c. + =
− d.
− − = −
− 3a
3b 3c
3d
No. Indikator Pencapaian
Kompetensi Soal
Item Soal
4. Menentukan penyelesaian PLSV
dalam bentuk
pecahan. Tentukan nilai pada persamaan berikut:
a. =
b. + = −
4a 4b
5. Mengubah masalah ke dalam
kalimat matematika
berbentuk PLSV.
Tiga kali sebuah bilangan ditambah 6, hasilnya adalah
− . Misalkan adalah bilangan itu. Susunlah persamaan dalam
5
6. Menyelesaikan suatu
masalah yang berkaitan dengan PLSV.
Pak Karto mempunyai sebuah kebun sawi berbentuk persegi panjang. Diketahui lebar
kebun tersebut 7 meter lebih panjang dari ukuran panjang kebun tersebut. Jika keliling
kebun sawi pak Karto adalah 30 meter, susunlah persamaan berdasarkan keterangan
di atas dan berapakah luas kebun pak Karto? 6
Analisis tes tertulis uji coba secara lebih rinci dibahas di Bab IV. Pada analisis tes tertulis uji coba, diperoleh tiga butir soal yang tidak memenuhi
validitas, yaitu soal nomor 1, 2a, dan 2b. Untuk meningkatkan kehandalan soal tes tertulis sebagai instrumen penelitian, maka peneliti melakukan
perubahan pada soal-soal yang tidak valid. Soal nomor 1 dihapuskan karena soal tidak sesuai dengan pemahaman yang dimiliki siswa. Soal nomor 2a
dan 2b diubah menjadi sedikit lebih sulit dan lebih mudah untuk siswa, agar setiap jawaban pada nomor 2a dan 2b yang diberikan siswa dapat
mengungkap pemahaman dan kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan siswa. Perubahan soal juga terjadi pada soal yang telah valid,
yaitu soal nomor 6. Soal nomor 6 diubah karena setelah dikonsultasikan kembali dengan dosen pembimbing, susunan kalimat pada soal nomor 6
membingungkan. Informasi soal yang membingungkan, dikhawatirkan menimbulkan penafsiran yang salah oleh siswa ketika diujikan pada tes
tertulis yang sebenarnya. Jadi jumlah soal yang diujikan dalam tes tertulis
penelitian adalah 5 soal, jumlah soal tersebut lebih sedikit dari jumlah soal tes tertulis uji coba yaitu 6 soal.
Berikut ini adalah tabel soal tes tertulis setelah dilakukan perubahan, yang digunakan dalam tes tertulis penelitian yang sebenarnya:
Tabel 3.3. Soal Tes Tertulis Penelitian No
Indikator Pencapaian Kompetensi
Soal Item
Soal
1. Mementukan bentuk setara
dari PLSV dengan cara kedua ruas
ditambah, dikurangi,
dikalikan, atau dibagi dengan bilangan yang sama.
Selesaikan persamaan berikut: a.
− = −
b. −
= c.
− =
+ 1a
1b 1c
2. Menentukan
penyelesaian PLSV.
Selesaikan persamaan berikut: a.
+ = −
b. −
− =
c. + =
− d.
− − = −
− 2a
2b 2c
2d
3. Menentukan
penyelesaian PLSV dalam bentuk pecahan.
Tentukan nilai pada persamaan
berikut: a.
= b.
+ = − 3a
3b
4. Mengubah masalah ke dalam
kalimat matematika berbentuk PLSV.
Tiga kali sebuah bilangan ditambah 6, hasilnya adalah
− . Misalkan adalah bilangan itu. Susunlah
persamaan dalam 4
5. Menyelesaikan suatu masalah
yang berkaitan dengan PLSV. Pak Karto mempunyai sebuah kebun
sawi berbentuk persegi panjang. Diketahui panjang kebun itu 7 meter
lebih panjang dari lebar kebun. Jika keliling kebun sawi pak Karto adalah
30 meter. Buatlah bentuk persamaan berdasarkan keterangan di atas dan
tentukan luas kebun pak Karto 5
3. Wawancara
Dalam wawancara, peneliti memberikan pertanyaan lisan kepada siswa. Pertanyaan yang diajukan adalah seputar proses penyelesaian soal
yang dilakukan siswa, dan mencari tahu bagaimana kesalahan tersebut terjadi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut ditujukan agar diperoleh penyebab
kesalahan dan memastikan kategori kesalahan yang dibuat siswa. Dalam wawancara, peneliti
berpedoman pada pertanyaan “Bagaimana proses penyelesaian yang kamu gunakan dalam menyelesaikan persamaan pada
nomor ini?”. Selanjutnya, pertanyaan wawancara berkembang sesuai dengan jawaban yang diberikan siswa dalam wawancara. Pertanyaan
berhenti sampai peneliti dapat mengetahui penyebab kesalahan tersebut.
G. Metode atau Teknik Analisis Data