14
cognitive, perasaan afeksi, dan tindakan action. Melalui tiga aspek ini diuraikan, serta diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan maka peserta
didik akan menjadi cerdas emosinya Suyanto Wibowo 2013: 38. Kementrian Pendidikan Nasional 2010, menjelaskan bahwa
pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik habituation sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak
berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan pengetahuan yang baik,
perasaan yang baik, dan perilaku yang baik sehingga terbentuknya perwujudan kesatuan perilaku dan sikap peserta didik. Berdasarkan pendapat
yang di kemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, dengan
melibatkan aspek pengetahuan, perasaan maupun perilaku agar menjadi pribadi yang baik di lingkungan masyarakat.
3. Tujuan Pendidikan Karakter
Kementrian Pendidikan Nasional 2011, mengatakan bahwa pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan
hasil pendidikan di sekolah yang mengarahkan pada pencapaian pembentuk karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, seimbang sesuai
dengan standar kompetensi kelulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik SMP mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan
pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai- nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujudnya perilaku sehari-hari.
15
Menurut Ramli Wibowo 2013, tujuan pendidikan karakter adalah membentuk peserta didik, agar menjadi pribadi yang baik, jika di masyarakat
menjadi warga yang baik, jika dalam kehidupan bernegara menjadi warga negara yang baik. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
tujuan pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam pembentukan karakter dan menggunakan pengetahuan yang baik dalam
melakukan kegiatan sehari-hari sehingga menjadi warna negara baik.
4. Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter
Kementrian Pendidikan Nasional 2010, mengungkapkan bahwa pendidikan karakter harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etikaakhlaq mulia sebagai basis
karakter; b.
Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran, perasaan, dan perilaku;
c. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk
membangun karakter; d.
Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian; e.
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukan perilaku yang baik;
f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang
yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka, dan membantu meraka untuk sukses;
g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada peserta didik;
16
h. Menfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi
fungsi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama;
i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam
membangun inisiatif pendidikan karakter; j.
Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan manifestasikan positif dalam kehidupan peserta didik.
5. Nilai-nilai Pendidikan Karakter