Area Cakupan Supply Chain Pengertian Fleksibilitas

4. Retail Outlets; 5. Customers

2.4. Area Cakupan Supply Chain

Area cakupan Supply Chain apabila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan-kegiatan utama yang masuk dalam klasifikasi Supply Chain adalah : Table 2.1 lima bagian utama dalam sebuah perusahaan manufaktur yang terkait dengan fungsi – fungsi utama supply chain Bagian Cakupan Kegiatan Pengembangan Produk Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier, dalam perancangan produk baru Pengadaan Memilih supplier, mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier. Perencanaan dan Pengendalian Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan Operasi atau Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pengiriman atau Distribusi Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di tiap pusat distribusi Pujawan,I Nyoman 2005, Kelima klasifikasi tersebut biasanya tercemin dalam bentuk pembagian departemen atau divisi pada perusahaan manufaktur. Pembagian tersebut sering dinamakan functional division karena mereka dikelompokkan sesuai dengan fungsinya. Umunya sebuah perusahaan manufaktur akan memiliki bagian pengembangan produk, bagian pembelian atau bagian pengadaan dalam bahasa Inggrisnya bisa disebut purchasing, procurement, atau supply function, bagian produksi, bagian perencanaan produksi sering dinamakan bagian production planning and inventory control, PPIC, dan bagian-bagian pengiriman atau distribusi barang jadi.

2.5. Pengertian Fleksibilitas

Fleksibilitas dapat dipertimbangkan sebagai sebuah faktor yang menentukan dari persaingan dalam peningkatan pesaing di pasar. Fleksibilitas sendiri berhubungan dengan mesin, proses, aliran bahan baku, tipe, pekerja, dan semua digabung menjadi sebuah sistem manufaktur dan sistem produksi. Fleksibilitas disini akan dijelaskan tentang sistem fleksibilitas menufaktur dan sistem fleksibilitas Supply Chain. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Fleksibilitas di titik beratkan pada kemampuan mengalokasikan fluktuasi yang terjadi pada komponen-komponen dari Supply Chain yaitu : supplier, distributor dan konsumen. Fleksibilitas perusahaan menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam menghadapi persaingan, karena dengan fleksibilitas diharapkan customer satisfaction dapat tercapai. Namun saat ini masih banyak perusahaan yang hanya menilai level fleksibilitas dalam konteks sistem produksi sehingga perlu adanya penilaian fleksibilitas dalam konteks supply chain. Dalam konteks supply chain, tidak hanya memperhatikan faktor internal tetapi juga faktor eksternal mulai dari supplier sampai retailer. Untuk mencapai fleksibilitas yang tinggi, keseluruhan channel harus saling mendukung. Sumber :Penelitian Anton 2010 “Universitas Pembangunan Nasional Surabaya”

2.6. Sistem Fleksibilitas Manufaktur