Tabel 4.1 Jumlah Output Produksi Lemari Maret – Agustus 2010
NO Periode
Jumlah Output Produksi unit 1 Maret
1.530 2 April
1.615 3 Mei
2.034 4 Juni
1.832 5 Juli
1.635 6 Agustus
1.747
Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah output terbanyak ada dibulan Mei dengan jumlah output 2.034 unit dan yang paling sedikit di bulan Maret dengan
jumlah output 1.530 unit. Total output selama bulan Maret – Agustus 2010 adalah 10.393 unit.
4.1.2 Data D efect cacat Produk Lemari
Berikut ini disajikan tabel pengamatan data defect cacat produksi lemari untuk bulan Maret – Agustus 2010.
Tabel 4.2 Jumlah Defect cacat Produksi Lemari Maret – Agustus 2010
Jenis Cacat unit Bln Jumlah
Produksi unit
Jumlah cacat
unit
Beret Amplas
Pecah Retak
Jahitan Veneer
Geripis Mata kayu
Maret 1.530
27 9 7 5 4
2 April
1.615 21
7 5 4 3 2
Mei 2.034 31 10 7 5 6 3
Juni 1.832
29 6 9 6 6
2 Juli 1.635
26 6 8 7 4
1 Agustus
1.747 27
8 5 6 5 3
TOTAL 10.393
161 46 41 33 28
13
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari table diatas dapat dilihat jumlah defect terbanyak ada di bulan Mei dengan jumlah 31 unit dan yang paling sedikit di bulan April dengan jumlah 21
unit. Total defect selama bulan Maret – Agustus 2010 adalah 161 unit.
4.1.3 CTQ Produk Lemari
Penentuan CTQ untuk produk Lemari diambil dari jumlah data defect yang paling banyak terjadi yang dihitung selama pengamatan 6 bulan, yaitu mulai bulan
Maret sampai dengan bulan Agustus 2010. Tabel 4.3 CTQ Produk Lemari
Maret – Agustus 2010
No. Jenis Kecacatan
Jumlah Persentase
Komulatif 1. Beret
Amplas 46
28,57 28,57
2. Pecah Retak
41 25,47
54,04 3. Jahitan
Veneer 33
20,50 74,54
4. Geripis 28
17,39 91,93
5. Mata Kayu
13 8,07
100 TOTAL 161
100
Dari table di atas juga dapat diketahui banyaknya CTQ adalah 5 lima. Yaitu Beret Amplas, Pecah Retak, Jahitan Veneer, Geripis, dan Mata Kayu.
Dengan CTQ terbesar yaitu beret amplas dan yang terkecil adalah mata kayu. Setelah tahap pengumpulan data dilanjutkan dengan tahap pengolahan data
dengan pendekatan DMAIC, yaitu Define, Measure, Analyze, Improve dan control. Pada tahap Define dilakukan penelitian produk yang menjadi obyek
penelitian dan penentuan tujuan proyek six sigma. Selanjutnya pada tahap Measure dilakukan penelitian Defect Per Milion Opportunities DPMO, pada
tahap Analyze ditentukan kapabilitas prosesnya dan menentukan apakah penyebab terjadinya kecacatan pada produk yang diteliti.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kemudian setelah sumber – sumber penyebab terjadinya kecacatan teridentifikasi, maka pada tahap Improve dilakukan penetapan rencana perbaikan.
Dan selanjutnya pada tahap akhir proyek six sigma adalah tahap Control yaitu menganalisis perubahan nilai sigma yang terjadi setelah dilakukan perbaikan
proses.
4.2 Pengolahan Data 4.2.1