Jenis 5W-2H Diskripsi
Tindakan
Biaya Manfaat
How Much Berapa?
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan aktivitas rencana
tinadakan itu? Apakah akan memberi dampak
positif pada pendapatan dan biayameningkatkan efektif dan
efisien, setelah melaksanakan rencana tindakan itu?
Memilih rencana tindakan yang
paling efektif dan efisien
2.4.5 Tahap Control C
Tahap ini merupakan langkah operasional kelima dalam program
peningkatan kualitas Six Sigma. Pada tahap ini hasil–hasil peningkatan kualitas
didokumentasikan dan disebarluaskan, prosedur–prosedur didokumentasikan dan dijadikan pedoman kerja standar. Standarisasi dimaksudkan untuk mencegah
masalah yang sama atau praktek–praktek lama terulang kembali. Sumber:
“Pedoman Implementasi Six Sigma”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
Gaspersz, Vincent, 2002. Untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap perbaikan kualitas
dengan siklus DMAIC dari six sigma, maka diperlukan langkah-langkah yang dapat dilihat berikut ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.5: Aktivitas Program DMAIC dari Six Sigma
Tahap-tahap Six Sigma
Aktivitas Program Six Sigma 1.Memperoleh dukungan dan komitmen dari manajemen organisasi untuk
melaksanakan proyek-proyek Six Sigma 2.Mendefinisikan kebutuhan spesifik dari pelanggan, agar proyek-proyek
Six Sigma mampu memenihi kebutuhan itu guna memberikan kepuasaan total kepada pelanggan
3.Mendefinisikan peningkatan kualitas yang terukur sepanjang waktu dari setiap proyek Six Sigma
4. Mendefinisikan menetapkan peran dan tanggung jawab dari orang-orang yang terlibat dalam proyek-proyek Six Sigma.
5. Mendefinisikan kebutuhan dan melaksanakan pelatihan dalam metodologi Six Sigma, agar menjamin bahwa mereka berkompeten untuk
melaksanakan proyek-proyek Six Sigma. 6. Mendefinisikan kebutuhan sumber-sumber daya dan hambatan-hambatan
yang ada serta yang mungkin dihadapi, berkaitan dengan infrastruktur proyek-proyek Six Sigma, sehingga dapat diantisipasi dan diperbaiki.
7. Mendefinisikan persyaratan output dan pelayanan yang merefeksikan kebutuhan spesifik dari pelanggan yang Terkait dengan Produk
DEFINE D
8. Mendefinisikan proses-proses kunci, sekuens dan interaksi proses, beserta pelanggan internal dan eksternal yang yang terlibat dalam
proses-proses kunci yang menjadi ruang lingkup dari setiap proyek Six Sigma.
1. Menetapkan persyaratan-persratan karakteristik kuaitas CTQ kunci yang berkaitan langsung dengan kebutuhan spesifik dari pelanggan yang
menjadi ruang lingkup tugas dari proyek-proyek six sigma. 2. Menetapkan rencana menetapkan pengumpulan data termasuk
pengendaiaan peralatan pengukuran agar memperoleh data yang akurat dan sahih bagi keperluan analisis dalam tahap Analyze dari setiap
proyek Six Sigma. MEASURE
M
3. Melakukan pengukuran terhadap karakteristik kualitas CTQ kunci pada tingkat proses, output, outcome dari proyek-proyek Six Sigma.
ANALYZE A
1. Menganalisisstabilitas proses, kapabiitas proses, serta sumber-sumber dan akar penyebab masalah kualitas yang ada dalam proyek-proyek Six
Sigma. IMPROVE
I 1.
Menetapkan mengimplementasikan rencana tindakan perbaikanpengkatan yang ada setiap proyek Six Sigma untuk
menghilangkan akar-akar penyebab dan mencegah penyebab-penyebab itu berulang kembali.
1. Mendokumentasikan hasil-hasil peninggakatan kuaitas dan menstandardisasikan praktek-praktek kerja terbaik dari proyek-proyek
Six Sigma kedalam prosedur-prosedur kerja agar dijadikan sebagai pedoman kerja standar.
CONTROL C
2. Menyebarluaskan hasil-hasil peningkatan kualitas praktek-praktek terbaik yang telah distandardisasikan kedaam prosedur-prosedur kerja itu
keseluruh organisasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.5 DPMO Defects per million opportunities