Menganalisis Penyebab Terjadinya Cacat Dengan Diagram Fishbone

kesempatan untuk mengalami kegagalan dari suatu karakteristik CTQ Critiqal To Quality. CTQ itu sendiri menerangkan atribut – atribut yang penting diperhatikan selama proses berlangsung, karena berkaitan langsung dengan permintaan dan kepuasan konsumen. Pada kasus penilaian produksi berdasarkan atribut, CTQ adalah jenis kegagalan dari permintaan konsumen. Sedangkan nilai sigma, dihitung dengan mengkonversikan nilai sigma.

3. Analyze

a. Menganalisis Penyebab Terjadinya Cacat Dengan Diagram Fishbone

Dari diagram pareto yang telah dibuat, analisis terhadap faktor-faktor penyebab kegagalan yaitu: metode, fasilitas penunjang, dan pengukuran terhadap proses, tidak menutup kemungkinan fishbone diagram dikembangkan menjadi 7M+P antara lain: manpower, machine, methods, material, media, motivation, money, and predictable cause. Diagram ini dibuat dengan jalan secara brainstorming, dimana brainstorming menjadi satu bagian yang paling berpengaruh dalam pengerjaan penelitian ini.

4. Improve

Alat bantu yang digunakan dalam menentukan prioritas rencana perbaikan adalah Failure Mode and Effect Analysis FMEA. Pada FMEA dilakukan penetapan suatu rencana perbaikan defect dan pengidentifikasian prioritas rencana perbaikan yang akan dilakukan dalam upaya mencegah atau mengatasi terjadinya kecacatan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Setiap mode kegagalan mempunyai 1 nilai RPN Risk Priority Number. Angka RPN merupakan hasil perkalian antara rangking severity, detection, dan occurence. Perangkingan ini menggunakan 1-10, skor diberikan pada masing- masing masalah potensial. Masalah yang lebih serius dan lebih sering terjadi mendapat nilai yang lebih tinggi, demikian juga masalah untuk masalah yang sulit terdeteksi. Kemudian RPN tersebut disusun dari yang terbesar sampai yang terkecil, sehingga dapat diketahui mode kegagalan man yang paling kritis untuk segera dilakukan tindakan korektif. Perhitungan nilai RPN: Nilai RPN = S x O x D Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang pengolahan data dengan siklus Define, Measure, Analyze, Improve dan Control DMAIC. Pada tahap Define dilakukan penelitian produk yang menjadi obyek penelitian dan penentuan tujuan proyek Six Sigma. Selanjutnya pada tahap Measure dilakukan pengukuran Defect Per Million Opportunities DPMO, pada tahap Analyze ditentukan kapabilitas prosesnya dan menentukan apakah penyebab terjadinya kecacatan pada produk yang diteliti. Kemudian setelah sumber-sumber penyebab terjadinya kecacatan teridentifikasi, maka pada tahap Improve dilakukan penetapan rencana perbaikan. Dan selanjutnya pada tahap akhir proyek Six Sigma adalah tahap Control , yaitu menganalisa perubahan nilai sigma yang terjadi setelah dilakukan perbaikan proses. 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Output Produk Lemari Berikut ini disajikan tabel pengamatan data output produksi Lemari untuk bulan Maret sampai dengan Agustus 2010 : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.