Keluarga Bahagia Keluarga Pecah Broken Home

Dinamakan juga nuclear family, yang terdiri atas ayah, ibu dan anak yang belum menikah. Mereka mempunyai ikatan secara hukum agama, biologi, psikologis dan sosial ekonomi yang dilandasi cinta kasih dan tanggung jawab. 2 Keluarga Luas Dinamakan juga extended family yang terdiri atas keluarga inti ditambah dengan anak-anak yang telah menikah, serta anggota keluarga yang lain, seperti kakak dan adik dari suami istri, mertua, paman, bibi dan keponakan yang tinggal dalam satu rumah. Dalam nuclear family agar terdapat interaksi yang baik maka perlu ada saling pengertian dan saling membantu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Berdasarkan pengertian keluarga di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa yang dimaksud dengan interaksi dalam keluarga adalah suatu proses hubungan timbal balik antar anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, beserta anak-anaknya dan individu yang lain sehingga mempengaruhi, mengubah atau memberikan kelakuan individu lainnya atau sebaliknya.

2.3. Keluarga Bahagia

Persoalan pokok dalam menguaraikan keluarga bahagia adalah konsep bahagia. Kajian Mahmood, 1997 menyiratkan kebahagiaan tercapai apabila : a. Mengalami kesenangan b. Gembira c. Mempunyai objektif dan tujuan hidup yang jelas d. Optimistik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. e. Merasa nikmat dengan setiap yang ada. Secara ringkasnya, kebahagiaan adalah perasaan yang terpancar dari lubuk hati dan bukan sesuatu yang dipaksa atau disogok dari luar. Ia bukan terletak pada kekayaan, kuasa, kedudukan dan apa saja yang bersifat kebendaan. Sebaliknya, ia adalah sesuatu yang maknawi, dapat dirasai tetapi tidak dapat diukur. Sesuai dengan maksud dan konsep keluarga bahagia inilah Al-Quran dan Al-Sunnah telah memberi panduan kedalam banyak aspek tentang kekeluargaan seperti objektif pembinaannya, cara perkawinan dikelolakan dan hubungan yang diamanahkan antara satu sama lain. Tentang perhubungan antara suami istri, Allah SWT menerangkan bahwa tujuan berkeluarga ialah untuk membina keluarga yang bahagia dan mewujudkan ketenangan serta hubungan baik dan rasa kasih sayang antara satu sama lainnya. Firman Allah yang dimaksud : “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah dia menciptakan untukmu isteri- isteri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadaNya dan dijadikannya diantara kamu rasa kasih dan sayang.” Surat Ar- Rum 30:21. Hubungan suami isteri juga perlu dihormati dengan mewujudkan pergaulan yang baik dan menjauhkan segala perkara yang boleh mengeruhkan suasana.

2.4. Keluarga Pecah Broken Home

Yang dimaksud keluarga pecah broken home dapat dilihat dari dua aspek : 1 keluarga itu terpecah karena strukturnya tidak utuh sebab salah satu dari Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kepala keluarga itu meninggal dunia atau telah bercerai; 2 orang tua tidak bercerai akan tetapi struktur keluarga itu tidak utuh lagi karena ayah atau ibu sering tidak di rumah, dan atau tidak memperlihatkan hubungan kasih sayang lagi. Misalnya orang tua sering bertengkar sehingga keluarga itu tidak sehat secara psikologis. Dari keluarga yang digambarkan di atas tadi akan lahir anak-anak yang mengalami krisis kepribadian, sehingga perilakunya sering menyimpang. Mereka mengalami gangguan emosional dan bahkan neurotik. Kasus keluarga broken home ini sering kita temui di sekolah dengan penyesuaian diri yang kurang baik, seperti malas belajar, menyendiri, agresif, membolos, dan suka menentang guru. Penanganan kasus siswa dengan kaitan terhadap keluarga pecah biasanya agak sulit. Sebab jarang sekali dapat mendatangkan seluruh anggota keluarga ke ruang konseling sekolah. Kelemahan lain adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan guru pembimbing tentang konseling keluarga. Karena itu mungkin lebih bijaksana memberikan bantuan kepada siswa itu secara individual. Setelah ada kesadaran siswa, misalnya untuk menyesuaikan diri dengan kondisi keluarga, diharapkan dia bisa menyesuaikan diri secara baik terhadap kondisi keluarganya yang pecah. Misalnya siswa laki-laki merasa bertanggung jawab terhadap keluarga setelah ayahnya pergi bercerai. Siswa itu diharapkan dapat memberi pengaruh positif bagi iklim keluarganya yang kurang sehat kembali. Memang tidak semua broken home akan seperti gambaran di atas, terutama pada kasus meninggal atau bercerai. Karena bila ada bibi atau paman yang dapat mengasuh anak-anak yatim dengan baik maka kasus anak-anak nakal tidak akan terjadi. Baik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. artinya diberi pendidikan agama seimbang dengan pendidikan umum, dan berakhlak mulia.

2.5. Pengertian Kehidupan

Dokumen yang terkait

Representasi Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia dalam Lirik Lagu Iwan Fals (Analisis Semiotika Lirik Lagu Iwan Fals yang Berjudul ‘Ujung Aspal Pondok Gede’)

10 156 82

Pemaknaan Lirik Lagu Judas (Studi Analisis Semiotika Lagu Lady Gaga yang berjudul Judas)

22 172 89

Struktur Dan Pemarkah Kalimat Imperatif Dalam Lirik Lagu Ebiet G Ade Tahun 1980-An (Kajian Sintaksis)

4 57 84

REPRESENTASI NASIONALISME DALAM LIRIK LAGU “KPK DI DADAKU” (Studi Semiotik Representasi Nasionalisme Dalam Lirik Lagu ”KPK di Dadaku” Yang Dibawakan Oleh Bagus Netral, Faris RM, Once ).

0 2 93

REPRESENTASI POSFEMINISME DALAM LIRIK LAGU “TOKEK RACUN” (Studi Semiotik Representasi Posfeminisme Dalam Lirik Lagu “Tokek Racun”).

3 16 88

2.1. Pengertian Komunikasi - Representasi Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia dalam Lirik Lagu Iwan Fals (Analisis Semiotika Lirik Lagu Iwan Fals yang Berjudul ‘Ujung Aspal Pondok Gede’)

1 2 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Representasi Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia dalam Lirik Lagu Iwan Fals (Analisis Semiotika Lirik Lagu Iwan Fals yang Berjudul ‘Ujung Aspal Pondok Gede’)

1 1 6

REPRESENTASI KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS (Analisis Semiotika Lirik Lagu Iwan Fals yang Berjudul ‘Ujung Aspal Pondok Gede’ )

0 5 12

LIRIK LAGU “GENERASI FRUSTASI” (Studi Semiotik Tentang Representasi Kehidupan Keluarga Dalam Lirik Lagu “Generasi Frustasi” yang dibawakan oleh Iwan Fals)

0 3 20

REPRESENTASI NASIONALISME DALAM LIRIK LAGU “KPK DI DADAKU” (Studi Semiotik Representasi Nasionalisme Dalam Lirik Lagu ”KPK di Dadaku” Yang Dibawakan Oleh Bagus Netral, Faris RM, Once )

0 0 19