4.4.3. Fungsi Keluarga Dalam Keluarga Bahagia dan Frustasi
Keluarga dapat dikatakan termasuk dalam keluarga bahagia apabila fungsi keluarga dijalankan secara baik. Berikut ini beberapa fungsi keluarga yaitu :
1. Fungsi Ekonomi Terbentuknya keluarga berarti terwujudnya kesatuan dan kemandirian
ekonomi. Keluarga mendapatkan harta dan membelanjakannya untuk kepentingan keluarga. Tetapi dalam mendapatkan harta tersebut sebuah keluarga harus tetap
memperhatikan kondisi keluarga terutama anak-anak yang masih membutuhkan perhatian. Jangan sampai kesibukan mencari harta membuat lupa untuk mengurusi
anak. Fungsi ekonomi tersebut apabila dijalankan secara berlebihan, terlalu
sibuknya sampai tidak sempat untuk mengurusi anak akan berakibat tidak baik. Anak akan menjadi kesal pada akhirnya frustasi karena tidak dapat merasakan
kehadiran dan perhatian dari orang tuanya. 2. Fungsi Edukasi
Keluarga haruslah menjadi tempat pertama dan utama dalam mendidik anak hingga cerdas dan bertakwa. Seorang suami juga harus dapat mendidik
istrinya dengan baik. Dengan didikan yang baik maka baik anak, istri maupun suami akan sama-sama memperbaiki diri dan menambah kualitas diri.
Hal ini berbeda apabila dalam keluarga tidak ada didikan edukasi. Kesibukan orang tua ataupun anggapan bahwa edukasi sudah diajarkan dalam
sekolah atau suami atau istri dianggap telah pintar, maka bisa jadi anak-anak tersebut akan bertindak semaunya sendiri tidak mau belajar dengan baik dirumah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tentunya lambat laun akan bisa membuat anak frustasi apabila tidak mendapat dukungan secara nyata dari kedua orang tua.
3. Fungsi Sosial Potret sebuah keluarga tercermin dalam status sosialnya, Apakah keluarga
itu berpendidikan, memiliki penghasilan, dan akhlak yang baik. Bagaimana anggota keluarga saling memberikan contoh yang baik, apa yang seharusnya
dilakukan dan apa yang tidak boleh untuk dilakukan. Keluarga yang bahagia akan memperhatikan bagaimana masing-masing anggota keluarga memperlakukan
kehidupan sosialnya bermasyarakat Pada keluarga yang broken home, anak yang frustasi tidak mendapatkan
kontrol dari orang tuanya apakah tindakannya itu baik atau tidak. Orang tua acuh tak acuh sehingga anak-anak tidak mendapatkan pengarahan secara benar
mengenai tindakannya. Dapat pula tergambar dalam bait ketiga lagu “Generasi Frustasi”, karena tidak adanya perhatian dari orang tua, akhirnya anak-anak
menjadi suka berkhayal tentang hal-hal yang tidak mungkin terjadi. Hal ini tidak bagus dalam kehidupan sosial anak tersebut karena mereka menciptakan dunia
khayal mereka sendiri tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya. 4. Fungsi Afektif
Keluarga adalah tempat bersemainya cinta kasih, empati dan kepedulian. Masing-masing anggota keluarga akan saling memberikan perhatian dan kasih
sayangnya, sehingga kebahagian dapat dirasa oleh seluruh anggota keluarga. Dalam keluarga apabila masing-masing anggota keluarga sibuk dengan
urusannya sendiri-sendiri akan menjadikan anak frustasi karena merasa tidak
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mendapatkan cinta kasih, empati, dan kepedulian dari kedua orang tuanya secara nyata. Dalam bait keempat merupakan gambaran bagaimana anak menjadi tidak
terawat baik secara mental maupun fisiknya akibat fungsi afektif dalam keluarga yang tidak sebagaimana mestinya. Seorang anak menjadi sangat kurus dan
penampilannya berantakan karena kedua orang tuanya yang tidak memperhatikan mereka, bahkan mereka menjadi orang yang linglung tanpa tau apa yang
seharusnya dilakukan karena tidak adanya kepedulian dari masing-masing anggota keluarga.
5. Fungsi Protektif Keluarga memiliki peran untuk melindungi anggotanya dari ancaman
fisik, ekonomis dan psikososial. Orang tua akan melindungi anaknya dari ancaman Fisik juga bahaya kelaparan dan juga tindakan yang dilakukan anak
tersebut apakah sudah sesuai dengan akhlak yang baik atau tidak. Anak yang frustasi merasa tidak dapat perlindungan dari orang tuanya.
Kesibukan orang tua tidak memperhatikan apakah tindakan sang anak bahaya atau tidak. Sebagai contoh dalam lagu “Generasi Frustasi” pada bait kelima, klo orang
tua protektif anak tidak sampai mabuk-mabukan karena orang tua selalu memperhatikan kondisi anaknya.
6. Fungsi Relijius Keluarga hendaknya memberikan pengalaman keagamaan kepada para
anggota. Anak-anak dididik agama sejak dini, ayah menjadi imam dan ibu mengenalkan anak-anak pada generasi sahabat. Dengan adanya pondasi agama
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
yang kuat maka anak akan selalu melakukan hal-hal yang sesuai dengan ajaran agamanya.
Keluarga yang tidak memperhatikan agama anaknya pada akhirnya bisa menjadikan anak durhaka, tidak memperhatikan orang tuanya. Sehingga apabila
mengalami permasalahan akan mudah stres dan dapat melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
4.4.4. Ideologi Yang Ingin Disampaikan Dalam Lagu