Perumusan masalah Pengertian keluarga

Pada dasarnya lagu merupakan kegiatan komunikasi. Karena didalamnya terdapat proses penyampaian pesan dari si pencipta lagu kepada khalayak pendengarnya. Pesan yang terkandung dalam sebuah lagu merupakan hasil dari pikiran ataupun perasaan dari si pencipta lagu sebagai orang yang mengirim pesan. Konsep pesan ini dapat berupa ungkapan-ungkapan dari perasaan senang, sedih atau marah. juga dapat berupa pendapat seperti pujian atau bahkan kritik akan sesuatu hal.

1.2. Perumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut maka permasalahan yang akan diteliti dirumuskam sebagai berikut : “Bagaimana pemaknaan kehidupan keluarga dalam lirik lagu “Generasi Frustasi” yang dibawakan oleh Iwan Fals?”

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pemaknaan kehidupan kelaurga dalam lirik lagu “Generasi Frustasi” yang dibawakan oleh Iwan Fals.

1.3.2. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Untuk menambah literature penelitian kualitatif ilmu komunikasi khususnya mengenai analisis dengan metode semiotik Saussure pada lirik lagu “Generasi Frustasi” yang dibawakan oleh Iwan Fals. 2. Manfaat Praktis Membantu pembaca dan penikmat musik dalam memahami kehidupan keluarga dalam lirik lagu “Generasi Frustasi” pada album Canda Dalam Nada yang dibawakan oleh Iwan Fals. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Musik dan Lirik Lagu Musik adalah bentuk seni yang melibatkan penggunaan bunyi secara terorganisir melalui kontinum waktu tertentu. Musik memainkan peran dalam tiap masyarakat, memiliki sejumlah besar gaya, dan tiap gaya merupakan ciri dari wilayah geografis atau sebuah era sejarah. Namun, ada area perbatasan yang tak jelas antara musik dengan seni berdasarkan bunyi lainnya seperti puisi. Maka dari itu, masyarakat memiliki pendapat berbeda-beda mengenai musikalitas dari berbagai macam bunyi. Karenanya, irama berulang, gaya bernyanyi separo berbicara, atau teks bunyi diciptakan program komputer bisa diterima sebagai musik oleh sebuah masyarakat atau kelompok dan bisa juga tidak. Konteks sosial tempat bunyi itu muncul pun sering menentukan apakah bunyi itu dapat dianggap sebagai musik atau tidak. Bisingnya daerah industri, misalnya, tidak dianggap sebagai musik kecuali disajikan sebagai dari sebuah konser musik eksperimental di dalam sebuah auditorium dan diarahkan oleh komposer. Ada bermacam-macam tingkatan seni musik yang ada. Didalam tingkatan seni musik kita sendiri, ada tiga tingkaatan berikut ini: 1 musik klasik , diubah dan dimainkan oleh kaum bangsawan professional terlatih, yang awalnya ada di bawah lindungan kaum bangsawan dan lembaga religious; 2 musik tradisional , yang dimiliki bersama oleh seluruh populasi; dan 3 musik popular, dibawakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. oleh kalangan professional, disebarkan melalui media elektronik radio,televisi, album rekaman, film dan dikonsumsi oleh masyarakat luas. Namun batasan antar strata ini tidak jelas, misalnya, melodi dari wilayah musik klasik terkadang diambil oleh komunitas musik tradisional dan pop, dan sebaliknya Marcel Danesi,2010 : 242-243. Musik sering dipergunakan untuk mengiringi akivitas lain. Secara universal musik dihubungkan dengan tarian. Musik merupakan komponen utama dalam banyak jenis kebaktian religious, ritual sekuler, dan teater. Di beberapa masyarakat, musik juga merupakan aktivitas yang dilakukan semata-mata demi musik itu sendiri. Lirik lagu dalam musik dapat menjadi sarana atau media komunikasi untuk mencerminkan realitas sosial yang beredar dalam masyarakat. Lirik lagu dapat dipakai untuk sarana sosialisasi dan pelestarian suatu sikap atau nilai. Oleh karena itu, ketika sebuah lirik diaransir dan diperdengarkan kepada khalayak mempunyai tanggung jawab yang besar atas tersebar luasnya sebuah keyakinan nilai-nilai bahkan prasangka tertentu. setyaningsih, 2003: 7-8. Lirik lagu merupakan salah satu beragam karya seni yang ada, pada dasarnya sama dengan puisi. Puisi tergolong sebagai seni kata. Oleh karena itu lirik digolongkan sebagai seni kata sebab mediumnya adalah kata dalam bahasa James Jaret dikutip oleh Herwindho, 2006 : 10. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.2 Komunikasi Verbal

Simbol atau pesan adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rancangan wicara yang kita sadari termasuk dalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal. Bahasa verbal adalah saran utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita, bahasa verbal menggunakan kata-kata konsekuensinya, kata-kata adalah abstraksi realita kita yang mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili kata-kata itu. Bila kita menyertakan budaya sebagai variabel dalam proses abstraksi itu, problemnya menjadi semakin rumit. Ketika anda berkomunikasi dengan seseorang dari budaya anda sendiri, proses abstraksi untuk menginterpresentasikan pengalaman anda jauh lebih mudah, karena dalam suatu budaya orang-orang berbagai sejumlah pengalaman serupa. Namun bila komunikasi melibatkan orang-orang berbeda budaya, proses abstraksi juga menyulitkan Mulyana, 2004 : 239.

2.1.3 Seni Verbal

Puisi, kisah dan drama yang telah diubah dan masih tetap diubah, di seluruh dunia menggunakan bahasa membuktikan adanya kebutuhan akan seni verbal dalam hidup manusia. Dari semua bentuk seni verbal, puisi tampaknya adalah yang paling fundamental dan universal. Puisi dapat didefinisikan sebagai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. penggunaan kata untuk mereproduksi suara-suara dalam alam, untuk menggugah perasaan, dan untuk memberikan pandangan mendalam atas sifat intrinsic dari segala sesuatu. Puisi pada hakekatnya adalah “musik vokal”, karena ditandai oleh ritme dan nada. Meskipun puisi lambat laun eksis secara independen dalam budaya kita, dalam banyak budaya lain puisi dan musik masih dianggap identik. Beberapa contoh teks puitik yang paling awal ditemukan pakar arkeologi di Sumeria kuni, babilonia, dan wilayah-wilayah lainnya di Timur Tengah tempaknya menegaskan bahwa puisi muncul bersama-sama musik dan drama sebagai ekspresi masyarakat demi meminta pertolongan dari, atau memuja, para dewa. Aspek musik dalam puisi kini masih terlihat dalam berbagai budaya. Misalnya, dalam budaya nevajo, bentuk puitis digunakan sebagai rapalan untuk memanggil hujan. Namun, bahkan dalam budaya teknologi modern kita pun terdapat banyak penggunaan puisi secara ritualistik. Misalnya kita menggunakan bahasa puitis dalam kartu ucapan, undangan jenis khusus, untuk menyampaikan pengetahuan pada anak-anak, dalam jingle iklan dan seterusnyaMarcel Danesi, 2010 : 159.

2.2. Pengertian keluarga

Bambang Mulyono 1998 : 42 mengatakan, “Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat tetapi menempati kedudukan yang primer dan fundamental dalam kehidupan manusia”. Keluarga merupakan wadah pembentukan pribadi anggota-anggotanya terutama untuk anak-anak yang sedang mengalami pertumbuhan fisik dan psikis. Keluarga yang gagal memberi cinta Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kasih dan perhatian akan memupuk kebencian, rasa tidak aman dan tindak kekerasan kepada anak-anaknya. Demikian juga bila keluarga tidak dapat menciptakan suasana pendidikan, maka hal ini akan menyebabkan anak-anak terperosok atau tersesat jalannya. Menurut Bruce J. Cohen yang diterjemahkan Sahat Simamora 1988 :172 bahwa keluarga adalah kelompok yang berdasarkan pertalian sanak saudara yang memiliki tanggung jawab utama atas sosialisasi anak-anaknya dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok tertentu lainnya. Sedangkan Ki Hajar Dewantoro seperti yang dikutip Sugiyanto 1999 : 25 menyatakan “Keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan tingkah laku, mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan pengertian keluarga adalah suatu kelompok sosial terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kumpulan beberapa orang yang terikat oleh suatu hubungan darah, perkawinan atau adopsi yang memiliki tanggung jawab utama atas sosialisasi anak dan pemenuhan kebutuhan- kebutuhan pokok tertentu lainnya. Menurut Zahara Idris dan Lisma Jamal 1992 : 84 ada dua bentuk keluarga yaitu : 1 Keluarga Inti Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dinamakan juga nuclear family, yang terdiri atas ayah, ibu dan anak yang belum menikah. Mereka mempunyai ikatan secara hukum agama, biologi, psikologis dan sosial ekonomi yang dilandasi cinta kasih dan tanggung jawab. 2 Keluarga Luas Dinamakan juga extended family yang terdiri atas keluarga inti ditambah dengan anak-anak yang telah menikah, serta anggota keluarga yang lain, seperti kakak dan adik dari suami istri, mertua, paman, bibi dan keponakan yang tinggal dalam satu rumah. Dalam nuclear family agar terdapat interaksi yang baik maka perlu ada saling pengertian dan saling membantu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Berdasarkan pengertian keluarga di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa yang dimaksud dengan interaksi dalam keluarga adalah suatu proses hubungan timbal balik antar anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, beserta anak-anaknya dan individu yang lain sehingga mempengaruhi, mengubah atau memberikan kelakuan individu lainnya atau sebaliknya.

2.3. Keluarga Bahagia

Dokumen yang terkait

Representasi Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia dalam Lirik Lagu Iwan Fals (Analisis Semiotika Lirik Lagu Iwan Fals yang Berjudul ‘Ujung Aspal Pondok Gede’)

10 156 82

Pemaknaan Lirik Lagu Judas (Studi Analisis Semiotika Lagu Lady Gaga yang berjudul Judas)

22 172 89

Struktur Dan Pemarkah Kalimat Imperatif Dalam Lirik Lagu Ebiet G Ade Tahun 1980-An (Kajian Sintaksis)

4 57 84

REPRESENTASI NASIONALISME DALAM LIRIK LAGU “KPK DI DADAKU” (Studi Semiotik Representasi Nasionalisme Dalam Lirik Lagu ”KPK di Dadaku” Yang Dibawakan Oleh Bagus Netral, Faris RM, Once ).

0 2 93

REPRESENTASI POSFEMINISME DALAM LIRIK LAGU “TOKEK RACUN” (Studi Semiotik Representasi Posfeminisme Dalam Lirik Lagu “Tokek Racun”).

3 16 88

2.1. Pengertian Komunikasi - Representasi Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia dalam Lirik Lagu Iwan Fals (Analisis Semiotika Lirik Lagu Iwan Fals yang Berjudul ‘Ujung Aspal Pondok Gede’)

1 2 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Representasi Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia dalam Lirik Lagu Iwan Fals (Analisis Semiotika Lirik Lagu Iwan Fals yang Berjudul ‘Ujung Aspal Pondok Gede’)

1 1 6

REPRESENTASI KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS (Analisis Semiotika Lirik Lagu Iwan Fals yang Berjudul ‘Ujung Aspal Pondok Gede’ )

0 5 12

LIRIK LAGU “GENERASI FRUSTASI” (Studi Semiotik Tentang Representasi Kehidupan Keluarga Dalam Lirik Lagu “Generasi Frustasi” yang dibawakan oleh Iwan Fals)

0 3 20

REPRESENTASI NASIONALISME DALAM LIRIK LAGU “KPK DI DADAKU” (Studi Semiotik Representasi Nasionalisme Dalam Lirik Lagu ”KPK di Dadaku” Yang Dibawakan Oleh Bagus Netral, Faris RM, Once )

0 0 19