Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

42 sendiri. Dalam hal ini dibutuhkan pengertian dan pemahaman diantara keduanya.

2.8. Kerangka Berpikir

Komunikasi antarbudaya merupakan komunikasi lintas budaya, atau dengan kata lain komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda latar belakang budaya, baik perbedaan dalam ras, etnik, kebiasaan, maupun perbedaan sosial dan ekonomi. Komunikasi antarbudaya terjadi karena adanya pebedaan persepsi dan kebiasaan antara komunikator dengan komunikan. Karena ada perbedaan iklim budaya tersebut, maka pada umumnya komunikasi yang terjadi selalu difokuskan pada pesan-pesan yang menghubungkan individu atau kelompok dari dua situasi budaya yang berbeda. Adanya perbedaan budaya, mampu menimbulkan konflik antara komunikator dengan komunikan karena makna meaning yang diperoleh mengalamai ketidakpastian. Namun, ketidakpastian tersebut bisa dikurangi apabila komunikator dengan komunikan mampu melakukan proses komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif atau tidaknya suatu proses pertukaran antara masing-masing individu tersebut tidak hanya dipengaruhi faktor-faktor internal, tetapi juga faktor 43 eksternal. Contohnya adalah hubungan komunikasi antara remaja masjid dengan preman. Remaja masjid dengan preman memiliki sebuah latar belakang yang berbeda. Remaja masjid adalah seorang remaja yang beraktifitas dimasjid, baik untuk kepentingan dakwah dimasjid ataupun di kehidupan masyarakat. Sedangkan preman adalah seseorang yang berpenampilan sembarangan, pemabuk, selalu berkata kotor dan kasar. Untuk mengurangi ketidakpastian serta konflik diantara remaja masjid dengan preman kampung, maka komunikasi antara keduanya harus dilakukan setiap hari. Pola komuniksi yang terbentuk apakah produktif ataupun tidak tergantung dari masing-masing individu yang berinteraksi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana pola komunikasi yang dilakukan oleh preman kampung dengan remaja masjid sehingga kebutuhan kedua belah pihak dapat terwujud dengan baik. Dimana pola komunikasi ini dipengaruhi oleh perbedaan latar belakang budaya, yaitu perbedaan kebiasaan.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional Konsep

Pada penelitian ini penulis tidak membicarakan hubungan antara variabel sehingga tidak ada pengukuran variabel bebas dan variabel terikat. Penelitian ini difokuskan pada pola komunikasi antara remaja masjid dengan preman di Surabaya, sehingga tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dan menggunakan analisis kualitatif. Tipe penelitian deskriptif bertujuan membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Priset sudah mempunyai konsep biasanya satu konsep dan kerangka konseptual. Melalui kerangka konseptual landasan teori, priset melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variabel beserta indikatornya. Priset ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel Rachmat, 2006:69. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang tidak menggunakan 44

Dokumen yang terkait

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok Dalam Membentuk perilakunya Di Kota Cimahi)

0 5 1

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol Dalam Membentuk Perilakunya di Kota Bandung)

0 15 73

POLA KOMUNIKASI IBU TUNGGAL DENGAN ANAK REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola KomunikasiIbu Tunggal Dengan Anak Remaja di Surabaya).

0 0 86

POLA KOMUNIKASI IBU TUNGGAL DENGAN ANAK REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Ibu Tunggal Dengan Anak Remaja di Surabaya).

0 1 86

POLA KOMUNIKASI DAI DENGAN PSK BANGUNSARI, SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Da’i dengan PSK Bangunsari, Surabaya).

0 15 87

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK REMAJA DALAM BERINTERNET SEHAT DI SURABAYA ( Studi Kualitatif Tentang Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Remaja dalam Berinternet Sehat di Surabaya ).

8 16 112

POLA KOMUNIKASI REMAJA MASJID DENGAN PREMAN (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Remaja Masjid Dengan Preman di daerah Kandangan Surabaya).

0 0 20

POLA KOMUNIKASI DAI DENGAN PSK BANGUNSARI, SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Da’i dengan PSK Bangunsari, Surabaya)

0 0 17

POLA KOMUNIKASI IBU TUNGGAL DENGAN ANAK REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Ibu Tunggal Dengan Anak Remaja di Surabaya)

0 0 22

POLA KOMUNIKASI IBU TUNGGAL DENGAN ANAK REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola KomunikasiIbu Tunggal Dengan Anak Remaja di Surabaya)

0 0 22