33
negatif dengan adanya pemisahan yang tegas antara perasaan kelompok in group maupun adanya perasaan-perasaan dari kelompok lain out
group.
2.3. Pola Komunikasi
Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communication, yang akar
katanya adalah communis, tetapi bukan partai dalam kegiatan politik. Arti communis disini adalah sama, dalam arti kata sama makna, yaitu
sama makna mengenai suatu hal. Pengiriman pesan dari encoder ke decoder yang kemudian
direspon oleh decoder dan diteruskan kembali pada encoder umpan balik menimbulkan interaksi. Proses pengiriman pesan itulah yang
membentuk suatu pola komunikasi. Pola komunikasi adalah sebuah proses. Proses komunikasi itu sendiri adalah setiap langkah mulai dari
saat menciptakan informasi sampai dipahaminya informasi oleh komunikan dan berlangsung secara kontinu Suprapto, 2006:5.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai bentuk struktur yang tetap. Sedangkan komunikasi adalah proses
34
penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang disampaikan. Menurut Djamarah 2004:1, pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola
hubungan antara dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat, sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Dari pengertian diatas maka suatu pola komunikasi adalah
bentuk atau pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam proses pengiriman pesan dan penerimaan pesan yang mengaitkan dua
komponen, yaitu gambaran atau rencana yang meliputi langkah-langkah pada suatu aktivitas dengan komponen-komponen yang merupakan
bagian penting atas terjadinya hubungan komunikasi antar manusia atau kelompok dan organisasi.
Menurut Joseph A. Devito 2007:277-278, terdapat empat pola komunikasi :
1. Pola Keseimbangan Pola keseimbangan ini lebih terlihat pada teori daripada prakteknya,
tetapi ini merupakan awal yang bagus untuk melihat komunikasi pada hubungan yang penting. Pada pola komunikasi keseimbangan ini
masing-masing individu membagi sama dalam berkomunikasi. Komunikasi yang terjalin sangat terbuka, jujur, langsung dan bebas.
35
Tidak ada pemimpin maupun pengikut, melainkan kedudukannya sama.
2. Pola Keseimbangan Terbalik Dalam pola keseimbangan terbalik, masing-masing mempunyai
orientasi diatas daerah atau wewenang yang berbeda masing-masing. 3. Pola Pemisah Tidak Seimbang
Dalam hubungan terpisah yang tak seimbang, satu orang mendominasi. Maka dari itu, satu orang ini secara teratur
mengendalikan hubungan dan hampir tidak pernah meminta pendapat antara kedua belah pihak. Sedangkan anggota yang dikendalikan
membiarkannya untuk memenangkan argumentasi ataupun membuat keputusan.
4. Pola Monopoli Dalam pola monopoli ini, kedua belah pihak sama-sama dirinya
sebagai penguasa. Keduanya lebih suka memberi nasihat daripada berkomunikasi untuk saling bertukar pendapat.
36
2.4. Teori Pertukaran Sosial