Penyajian Data Identitas Responden

58 Premanisme dengan level atau kelas bawah, dapat ditemui dengan mudah. Preman banyak terdapat dalam ruang-ruang publik kehidupan masyarakat, serta tidak menutup kemungkinan bahwa setiap manusia dijadikan target kejahatan bagi para preman. Jumlah preman semakin meningkat bukan hanya dari aspek kuantitasnya, melainkan juga dari aktivitas yang mereka lakukan. Hampir di setiap persimpangan jalan, pasar, stasiun, terminal, serta di kampung dijumpai banyak preman. Sudah menjadi brand atau tanda umum bahwa seorang preman selalu berbuat onar. Tidak hanya mabuk-mabukan serta berkata kasar dan kotor, tetapi juga merampas uang ataupun barang milik orang lain. sumber diambil dan diakses pada 09 Februari 2010 dari : www.indomedia.comintisari2010Janwarna_premanisme.htm.

4.1.2. Penyajian Data

Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan di daerah Kandangan Surabaya. Dan sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya, subjek penelitian yang dijadikan informan tidak dapat dibatasi atau ditentukan. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan pola komunikasi remaja masjid dengan preman. Data 59 diperoleh dengan melakukan observasi dan indepth interview. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya dari informan, dan observasi dilakukan untuk mengamati perilaku dan perkembangan dari situasi yang diteliti itu sendiri. Data yang diperoileh tersebut akan disajikan secara deskriptif dan dianalisis dengan kualitatif sehingga diperoleh gambaran, jawaban serta kesimpulan dari pokok permasalahan yang diangkat.

4.1.3. Identitas Responden

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai responden atau informan adalah : 1. Preman. Dimana pemilihan preman pada penelitian ini adalah preman dengan kategori usia remaja, yakni usia 15-25 tahun dan bertempat tinggal di daerah Kandangan Surabaya. Dalam kesehariannya mereka selalu mengenakan pakaian yang kurang rapi dengan celana robek dibagian lututnya. Selain itu preman yang dijadikan sebagai informan adalah yang beragama islam atau muslim. 2. Remaja masjid. Dalam penelitian ini, kategori usia remaja masjid sama halnya dengan preman, yakni usia 15-25 tahun 60 dan bertempat tinggal di daerah Kandangan Surabaya. Narasumber yang dijadikan informan adalah remaja masjid berjenis kelamin laki-laki dan remaja masjid perempuan dengan ketentuan menutup seluruh tubuh kecuali wajah. Identitas 8 responden dalam penelitian ini yang menjadi remaja masjid dengan preman, diantaranya adalah : a. Informan 1 adalah remaja masjid laki-laki yang berusia 17 tahun yang berasal dari Surabaya dan masih berstatus sebagai seorang pelajar di sebuah SMA swasta di Surabaya. Informan 1 ini sudah beraktifitas dan ikut dalam setiap kegiatan keagamaan di masjid sejak usia 15 tahun. b. Informan 2 adalah remaja masjid laki-laki dengan usia 23 tahun, berasal dari Surabaya dan sudah bekerja. Informan 3 sudah mengikuti berbagai kegiatan keagamaan dan menjadi remaja masjid sejak usia 16 tahun. c. Informan 3 adalah seorang remaja masjid perempuan dengan usia 22 tahun, dengan status pendidikan sebagai seorang mahasiswi semester akhir di sebuah PTN. d. Informan 4 adalah seorang remaja perempuan dengan usia 24 tahun berasal dari Surabaya dan sudah bekerja. 61 e. Informan 1 adalah preman yang berusia 16 tahun. Informan 1 ini sebenarnya sedang mengenyam pendidikan di bangku kelas 3 SMP, namun karena kenakalannya ia di drop out dari sekolah sebelum ujian akhir nasional berlangsung. f. Informan 2 adalah seorang preman dengan usia 23 tahun. Beragama Islam dengan pendidikan terakhirnya STM. g. Informan 3 adalah seorang preman berusia 18 tahun. Informan 3 ini tidak melanjutkan pendidikan karena merasa malas. Pendidikan terakhirnya hanya SD. h. Informan 4 adalah seorang preman berusia 20 tahun. Beragama Islam dengan pendidikan terakhir SMP.

4.2. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok Dalam Membentuk perilakunya Di Kota Cimahi)

0 5 1

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol Dalam Membentuk Perilakunya di Kota Bandung)

0 15 73

POLA KOMUNIKASI IBU TUNGGAL DENGAN ANAK REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola KomunikasiIbu Tunggal Dengan Anak Remaja di Surabaya).

0 0 86

POLA KOMUNIKASI IBU TUNGGAL DENGAN ANAK REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Ibu Tunggal Dengan Anak Remaja di Surabaya).

0 1 86

POLA KOMUNIKASI DAI DENGAN PSK BANGUNSARI, SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Da’i dengan PSK Bangunsari, Surabaya).

0 15 87

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK REMAJA DALAM BERINTERNET SEHAT DI SURABAYA ( Studi Kualitatif Tentang Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Remaja dalam Berinternet Sehat di Surabaya ).

8 16 112

POLA KOMUNIKASI REMAJA MASJID DENGAN PREMAN (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Remaja Masjid Dengan Preman di daerah Kandangan Surabaya).

0 0 20

POLA KOMUNIKASI DAI DENGAN PSK BANGUNSARI, SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Da’i dengan PSK Bangunsari, Surabaya)

0 0 17

POLA KOMUNIKASI IBU TUNGGAL DENGAN ANAK REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Ibu Tunggal Dengan Anak Remaja di Surabaya)

0 0 22

POLA KOMUNIKASI IBU TUNGGAL DENGAN ANAK REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola KomunikasiIbu Tunggal Dengan Anak Remaja di Surabaya)

0 0 22