Pengertian Pesan Verbal Dan Nonverbal

18

1. Pengertian Pesan Verbal Dan Nonverbal

Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar 2001:237-239, simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang di sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal yang disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Bahasa dapat juga dianggap sebagai suatu sistem kode verbal. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol- simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud seseorang. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individual. Bila kita menyertakan budaya sebagai variabel dalam proses abstrak itu, problemnya menjadi semakin rumit. Ketika seseorang berkomunikasi dengan seseorang dari budayanya sendiri, proses abstraksi untuk mempresentasikan pengalaman akan jauh lebih mudah, karena dalam suatu budaya orang-orang berbagai sejumlah pengalaman serupa. Namun bila komunikasi melibatkan orang-orang berbeda budaya, banyak pengalaman berbeda, dan konsekuensinya, proses 19 abstraksi juga menyulitkan. Berikut ini fungsi bahasa menurut para pakar, yaitu : 1. Menurut Larry L. baker dalam Mulyana 2001:243, bahasa memiliki tiga fungsi: a. Penamaan naming atau labeling, interaksi, dan transisi informasi. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. b. Fungsi interaksi menekankan berbagai gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan. c. Bahasa sebagai fungsi informasi. Seseorang menerima informasi setiap hari, sejak bangun tidur hingga tidur kembali, dari orang lain baik secara langsung atau tidak melalui media massa misalnya. Fungsi bahasa inilah yang disebut sebagai fungsi transmisi. Keistimewaan bahasa sebagai sarana transmisi informasi yang lintas waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita. Tanpa bahasa seseorang tidak mungkin menghadirkan semua objek dan tempat untuk dirujuk dalam komunikasi. 20 2. Book dalam Mulyana 2001:243, mengemukakan bahwa agar komunikasi berhasil, setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi, yaitu : a. Untuk mengenal dunia disekitar. Fungsi pertama bahasa ini jelas tidak terelakkan. Melalui bahasa nada dapat mempelajari apa saja yang menarik minat, mulai sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa lalu yang tidak pernah ditemui. b. Untuk berhubungan dengan orang lain. Fungsi kedua dari bahasa, yakni sebagai sarana untuk berhubungan dengan orang lain, sebenarnya banyak berkaitan dengan fungsi-fungsi komunikasi. c. Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan. Fungsi ketiga dari bahasa, yakni memungkinkan seseorang untuk hidup lebih teratur, saling memahami mengenai diri masing-masing, kepercayaa- kepercayaan, dan tujuan-tujuan. Seseorang tidak mungkin menjelaskan semua itu dengan menyusun kata-kata secara acak, melainkan berdasarkan aturan-aturan tertentu yang telah di sepakati bersama. Akan tetapi, sebenarnya tidak selamanya dapat memenuhi ketiga fungsi bahasa tersebut, oleh karena meskipun bahasa merupakan sarana komunikasi dengan manusia lain, sarana 21 ini secara inheren mengandung kendala, karena sifatnya yang cair dan keterbatasannya. Seseorang mempersepsi orang lain tidak hanya lewat bahasa verbalnya: bagaimana bahasanya halus, kasar, intelektual, maupun berbahasa asing, dan sebagainya, namun juga melalui perilaku verbalnya. Seseorang dapat mengetahui suasana emosional seseorang, apakah ia sedang bahagia, bingung, atau sedih. Kesan awal pada seseorang sering didasarkan perilaku nonverbalnya, yang mendorong untuk mengenalnya lebih jauh. Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Pesan-pesan nonverbal sangat berpengaruh dalam komunikasi. Sementara kebanyakan perilaku verbal biasanya bersifat eksplisit dan diproses secara kognitif, perilaku nonverbal bersifat spontan, ambigu, sering berlangsung cepat, dan diluar kesadaran atau kendali. Karena itulah Edward T. Hall menamai bahasa nonverbal ini sebagai “bahasa diam” silent language dan “dimensi tersembunyi” hidden dimension suatu budaya. Dalam suatu budaya boleh jadi terdapat variasi bahasa nonverbal, misalnya bahasa tubuh, bergantung pada jenis kelamin, agama, usia, pekerjaan, kelas sosial, tingkat ekonomi, lokasi geografis, dan sebagainya Mulyana, 2001:308-310. 22

2. Macam-macam Perilaku Nonverbal

Dokumen yang terkait

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok Dalam Membentuk perilakunya Di Kota Cimahi)

0 5 1

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol Dalam Membentuk Perilakunya di Kota Bandung)

0 15 73

POLA KOMUNIKASI IBU TUNGGAL DENGAN ANAK REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola KomunikasiIbu Tunggal Dengan Anak Remaja di Surabaya).

0 0 86

POLA KOMUNIKASI IBU TUNGGAL DENGAN ANAK REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Ibu Tunggal Dengan Anak Remaja di Surabaya).

0 1 86

POLA KOMUNIKASI DAI DENGAN PSK BANGUNSARI, SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Da’i dengan PSK Bangunsari, Surabaya).

0 15 87

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK REMAJA DALAM BERINTERNET SEHAT DI SURABAYA ( Studi Kualitatif Tentang Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Remaja dalam Berinternet Sehat di Surabaya ).

8 16 112

POLA KOMUNIKASI REMAJA MASJID DENGAN PREMAN (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Remaja Masjid Dengan Preman di daerah Kandangan Surabaya).

0 0 20

POLA KOMUNIKASI DAI DENGAN PSK BANGUNSARI, SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Da’i dengan PSK Bangunsari, Surabaya)

0 0 17

POLA KOMUNIKASI IBU TUNGGAL DENGAN ANAK REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Ibu Tunggal Dengan Anak Remaja di Surabaya)

0 0 22

POLA KOMUNIKASI IBU TUNGGAL DENGAN ANAK REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola KomunikasiIbu Tunggal Dengan Anak Remaja di Surabaya)

0 0 22