39
2.6. Preman
Secara etimologis, kata preman berasal dari free man yang berarti orang bebas, orang yang merdeka atau tidak terikat oleh aturan.
Namun, arti kata preman saat ini bergeser menjadi sebuah makna yang negatif.
Preman dapat dikategorikan menjadi tiga; 1 preman kelas bawah; 2 preman kelas menengah; 3 preman kelas atas
1. Preman kelas bawah Preman kelas bawah adalah preman yang beroperasi dalam
lingkungan masyarakat umum dengan modus pencopetan, pemalakan, mabuk-mabukan, perampasan.
2. Preman kelas menengah Preman kelas menengah adalah preman yang bekerja dengan upah
atau imbalan dari atasannya, seperti misalnya preman pengawal pribadi.
3. Preman kelas atas
40
Preman kelas atas adalah seseorang yang memiliki kekuasaan atau jabatan. Seperti misalnya pejabat yang melakukan pungutan liar
terhadap pemenang proyek pemerintah. Premanisme dengan level atau kelas bawah, dapat ditemui
dengan mudah. Preman banyak terdapat dalam ruang-ruang publik kehidupan masyarakat, serta tidak menutup kemungkinan bahwa setiap
manusia dijadikan target kejahatan bagi para preman. Jumlah preman semakin meningkat bukan hanya dari aspek kuantitasnya, melainkan
juga dari aktivitas yang mereka lakukan. Hampir di setiap persimpangan jalan, pasar, stasiun, terminal, serta di kampung dijumpai banyak
preman. Sudah menjadi brand atau tanda umum bahwa seorang preman selalu berbuat onar. Tidak hanya mabuk-mabukan serta berkata kasar
dan kotor, tetapi juga merampas uang ataupun barang milik orang lain. sumber diambil dan diakses pada 09 Februari 2010 dari :
www.indomedia.comintisari2010Janwarna_premanisme.htm.
2.7. Hubungan Remaja Masjid dengan Preman
Dalam kehidupan sehari-hari manusia senantiasa hidup dalam satu lingkungan, baik lingkungan fisik, psikis ataupun spiritual. Di
dalam lingkungan tersebut manusia mengadakan hubungan timbal balik
41
dengan lingkungan pada umumnya, sama halnya dengan preman usia remaja dengan remaja pada umumnya, tak terkecuali remaja masjid.
Pada dasarnya remaja masjid dengan preman berusia remaja mempunyai latar belakang kebiasaan dan budaya yang berbeda sehingga tidak
dipungkiri mampu menimbulkan konflik antara keduanya. Dalam lingkungan sosial, hubungan antara remaja masjid
dengan preman dipengaruhi oleh sikap, norma, perilaku, pola, dan pranata masyarakatnya. Keberadaan preman kerap menimbulkan
kejahatan terhadap masyarakat. Kebiasaan preman yang suka mabuk- mabukan dan melakukan tindak kekerasan mampu membuat warga
resah. Untuk warga yang berusia remaja, rentan mudah dipengaruhi para preman untuk mnegikuti jejak mereka. Namun, apabila remaja tersebut
mempunyai pola komunikasi yang baik dengan keluarga, maka remaja itu secara sadar tidak akan mengikuti jejak para preman sekitar.
Oleh karena itu, masyarakat harus melakukan komunikasi dengan lebih efektif kepada para preman dengan usia remaja, tak
terkecuali remaja pada umunya, dan remaja masjid, agar para preman mengetahui dan sadar bahwa apa yang mereka lakukan selama ini adalah
salah dan mampu merugikan banyak pihak serta mampu merugikan diri
42
sendiri. Dalam hal ini dibutuhkan pengertian dan pemahaman diantara keduanya.
2.8. Kerangka Berpikir