Uji Normalitas Analisis Model One – Step Approach to SEM

Hasil pengujian reliabilitas instrument dengan construct reliability dan variance extracted menunjukan instrument kurang reliable, yang ditunjukan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,70 . Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat explatory, maka nilai dibawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan-alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi, dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.7 Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan skewnes value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r multivariate diantara ± 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : Tabel 4.9 Uji Normalitas Variable min max kurtosis c.r. X11 3 7 -0.653 -1.398 X12 3 7 -0.537 -1.149 X13 3 7 -0.697 -1.492 X14 2 7 -0.278 -0.596 X21 3 7 -0.530 -1.134 X22 4 7 -0.877 -1.867 X23 3 7 -0.582 -1.247 X24 2 7 0.286 0.613 Y1 2 7 0.043 0.091 Y2 3 7 -0.612 -1.310 Y3 2 7 0.318 0.681 Multivariate -2.779 -0.862 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-Value. Bila nilai –Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [ 1 ] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil uji menunjukan bahwa nilai c.r. Multivariate di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou 1987 bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation MLE walau distribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.8 Analisis Model One – Step Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar oleh terjadinya interkasi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one step approach to SEM. One step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik Hair et al,1998. Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini : Gambar 4.1 MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Advertisement, Celebrity Endoser, Purchase Intention Model Specification : One Step Approach - Base Model 1 Celebrity Endoser 1 Advertisement Purchase Intention 0,005 d_pi 1 X11 er_1 1 X12 er_2 1 Y1 0,005 er_9 1 1 Y2 er_10 1 X21 er_5 1 X22 er_6 1 X23 er_7 1 X13 er_3 1 X24 er_8 1 X14 er_4 1 Y3 er_11 1 Modifikasi : No Modification Estimate Prob. Sumber : Lampiran. Tabel 4.10 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 0.785 ≤ 2,00 baik Probability 0.843 ≥ 0,05 baik RMSEA 0.000 ≤ 0,08 baik GFI 0.949 ≥ 0,90 baik AGFI 0.921 ≥ 0,90 baik TLI 1.138 ≥ 0,95 baik CFI 1.000 ≥ 0,94 baik Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua criteria goodness of fit yang di gunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik,berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, modrel konseptual yang di kembangkan dan di landasi oleh teori telah sepenuhnya di dukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variable dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini

4.9 Uji Kausalitas