kebutuhan akan pengakuan sosial yang diharapkan sehingga akan menimbulkan pola hidup yang konsumtif agar tidak berbeda dengan lingkungannya.
D. Hipotesis
Dari penjelasan tersebut maka dapat diambil suatu hipotesis penelitian yaitu ada hubungan negatif antara body image dengan konformitas dalam perilaku
konsumtif pada remaja. Semakin positif body image, maka akan semakin negatif konformitas dalam berperilaku konsumtif. Sebaliknya, semakin negatif body
image, maka akan semakin positif konformitas dalam berperilaku konsumtif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif-korelasional yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel Azwar, 2009. Peneliti
memilih jenis penelitian ini karena penilitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara body image dengan konformitas dalam perilaku konsumtif.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Variabel Dependen
: Konformitas dalam Perilaku Konsumtif Variabel Independen
: Body image
C. SUBJEK PENELITIAN
Peneliti menggunakan subjek remaja pertengahan yang berusia 15-18 tahun, mengikuti rentang usia remaja menurut Santrock 2003, bahwa remaja
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Subjek yang
digunakan peneliti adalah pelajar kelas 10-12. Peneliti mengambil sampel pada siswa-siswi kelas 10 hingga 12 karena mayoritas usia siswa pada kelas 10 hingga
12 adalah 15 sampai 18 tahun. Peneliti menggunakan purposive sampling, dimana
pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumya Azwar, 2009. Tujuan menggunakan teknik
purposive sampling agar subjek yang diperoleh sesuai dengan karakteristik yang ditetapkan peneliti yakni remaja pertengahan dengan rentan usia 15-18 tahun.
Populasi penelitian ini adalah remaja SMA Negri 1 Kalasan. Pengambilan sampel dilakukan di kantin pada saat jam istirahat. Dalam penelitan ini sampel subjek
minimal 60 siswa dengan rentan usia 15 hingga 18 tahun.
D. DEFINISI OPERASIONAL
1. Konformitas dalam Perilaku Konsumtif
Konformitas dalam perilaku konsumtif adalah perubahan sikap, perilaku atau kepercayaan seorang individu agar sesuai dengan norma kelompok atau
norma sosial dalam bentuk membeli atau mengkonsumsi membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan yang bukan merupakan
prioritas kebutuhannya dan tanpa pertimbangan yang rasional, demi kepuasan fisik dan dorongan untuk memuaskan hasrat kesenangan sebagai akibat dari
tekanan kelompok. Konformitas dalam perilaku konsumtif didalam penelitian ini diukur dengan menggunakan gabungan aspek konformitas dan aspek perilaku
konsumtif. Pada konformitas terdapat 3 aspek yakni kekompakan, kesepakatan, dan ketaatan, sedangkan dalam perilaku konsumtif terdapat 8 aspek yakni aspek
Membeli produk karena iming-iming hadiah, aspek Membeli produk karena kemasannya menarik, aspek Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan
gengsi, aspek Membeli produk atas pertimbangan harga bukan atas dasar manfaat