Deskriptif data penelitian tentang konformitas dalam perilaku konsumtif, dan body image
dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel. 10
Deskripsi Konformitas dalam perilaku konsumtif dan Body image
Data Teoritik Data Empirik
Variabel N
Aitem Min Max
Mean SD
Min Max
Mean SD
Konformitas dalam perilaku konsumtif
28 28
112 70
14 66
106 81.30
10.25 Body image
59 59
236 148
29.5 100
152 132.93
13.49
Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa rerata empirik konformitas dalam perilaku konsumtif sebesar 81,30 lebih tinggi dari rerata teoritik sebesar
70,0 dengan SD 10,25. Berdasarkan data tersebut, menunjukkan bahwa mean empiris pada skala ini lebih besar dari pada mean teoritisnya. Hal ini menunjukan
bahwa rata-rata subjek memiliki konformitas dalam perilaku konsumtif yang cenderung tinggi. Sedangkan rerata empirik body image sebesar 132,93 lebih
rendah dibandingkan dengan rerata teoritik sebesar 148. Hasil perbandingan menunjukan bahwa rata-rata subjek penelitian memiliki body image yang
cenderung rendah.
3. Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “adanya hubungan negatif antara body image dengan konformitas dalam perilaku konsumtif pada
remaja, semakin tinggi body image yang dimiliki oleh remaja, maka konformitas dalam perilaku konsumtifnya akan menjadi semakin rendah.
Table 11. Hasil Uji Hipotesis
Correlations
Konformitas dalam Perilaku
Konsumtif Body image
Konformitas dalam Perilaku Konsumtif
Pearson Correlation 1
-.796 Sig. 1-tailed
.000 N
60 60
Body image Pearson Correlation
-.796 1
Sig. 1-tailed .000
N 60
60 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
Hasil pengolahan data diperoleh koefisien korelasi hubungan antara body image
dengan konformitas dalam perilaku konsumtif, r = -0.796 dengan p = 0.000 p 0.05 dan R² = 0.634. Besarnya nilai r = -0.796 menunjukkan adanya
hubungan negatif antara body image dengan konformitas dalam perilaku konsumtif. Besarnya R² = 0.634 menunjukkan bahwa sumbangan body image
terhadap konformitas dalam perilaku konsumtif sebesar 63,4. Hasil analisis data ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang dikemukakan di awal oleh
peneliti diterima.
E. Pembahasan
Melalui hasil analisis variabel body image didapatkan mean empiris 132,93 dan mean teoritisnya 148. Hasil ini menunjukan bahwa mean empiris lebih
kecil dari pada mean teroritis yang berarti rata-rata remaja SMA Negri 1 Kalasan memiliki body image yang cenderung rendah. Hal ini dikarenakan subjek
penelitian kurang puas dengan kondisi tubuhnya. Cash Pruzinsky, 2002 menyebutkan bahwa kepuasan individu terhadap bagian-bagian tubuh tertentu dari
penampilannya mempengaruhi body imagenya. Adapun aspek-aspek tersebut adalah wajah, rambut, tubuh bagian bawah pantat, paha, pinggul, kaki, tubuh
bagian tengah pinggang, perut, tampilan otot, berat, tinggi, dan penampilan secara keseluruhan. Hal ini didukung dengan penilitian Thompsondalam Putri,
2010 yang menjelaskan hanya 28 remaha laki-laki dan 15 remaja perempuan merasa puas terhadap seluruh bagian tubuh. Perasaan tidak menarik dan adanya
ketidakpuasan dengan kondisi tubuh ini nantinya akan menyebabkan subjek merasa memiliki body image yang rendah. Di sini terlihat bahwa subjek dengan
body image yang rendah akan melihat tubuhnya kurang menarik bagi diri sendiri
maupun orang lain. Gencarnya media massa Cash Pruzinsky, 2002 memberikan gambaran tentang body image yang sempurna milik public figure
atau artis, akan mempengaruhi subjek dalam mengevaluasi penampilannya. Selain itu, faktor lainnya dikarenakan subjek mendapatkan umpan balik negatif
mengenai penampilannya dari orang tua dan teman-temannya. Sedangkan pada perbandingan skor pada variabel konformitas dalam
perilaku konsumtif didapatkan bahwa mean empiris 81,30 dan mean teoritis 70. Hal ini menunjukan bahwa mean empiris lebih besar daripada mean teoritis yang
berarti bahwa konformitas dalam perilaku konsumtif yang dimiliki rata-rata remaja di SMA Negri 1 Kalasan cenderung tinggi. Hal ini dikarenakan subjek
yang diteliti adalah remaja. Pada fase remaja, seseorang akan berusaha diterima dikelompok teman sebaya. Menurut Baron dan Byrne 2003, konformitas adalah