pemilihan  sekelompok  subjek  didasarkan  atas  ciri-ciri  atau  sifat-sifat  populasi yang  sudah  diketahui  sebelumya  Azwar,  2009.  Tujuan  menggunakan  teknik
purposive  sampling  agar  subjek  yang  diperoleh  sesuai  dengan  karakteristik  yang ditetapkan  peneliti  yakni  remaja  pertengahan  dengan  rentan  usia  15-18  tahun.
Populasi penelitian ini adalah remaja SMA Negri 1 Kalasan. Pengambilan sampel dilakukan  di  kantin  pada  saat  jam  istirahat.  Dalam  penelitan  ini  sampel  subjek
minimal 60 siswa dengan rentan usia 15 hingga 18 tahun.
D. DEFINISI OPERASIONAL
1. Konformitas dalam Perilaku Konsumtif
Konformitas  dalam  perilaku  konsumtif  adalah  perubahan  sikap,  perilaku atau  kepercayaan  seorang  individu  agar  sesuai  dengan  norma  kelompok  atau
norma  sosial  dalam  bentuk  membeli  atau  mengkonsumsi  membeli  atau mengkonsumsi  barang  atau  jasa  secara  berlebihan  yang  bukan  merupakan
prioritas  kebutuhannya  dan  tanpa  pertimbangan  yang  rasional,  demi  kepuasan fisik  dan  dorongan  untuk  memuaskan  hasrat  kesenangan  sebagai  akibat  dari
tekanan kelompok. Konformitas dalam perilaku konsumtif didalam penelitian ini diukur  dengan  menggunakan  gabungan  aspek  konformitas  dan  aspek  perilaku
konsumtif.  Pada  konformitas  terdapat  3  aspek  yakni  kekompakan,  kesepakatan, dan  ketaatan,  sedangkan  dalam  perilaku  konsumtif  terdapat  8  aspek  yakni  aspek
Membeli  produk  karena  iming-iming  hadiah,  aspek  Membeli  produk  karena kemasannya menarik, aspek Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan
gengsi, aspek Membeli produk atas pertimbangan harga bukan atas dasar manfaat
atau kegunaannya, aspek  Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status, aspek  Memakai  produk  karena  unsur  konformitas  terhadap  model  yang
mengiklankan, aspek Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, dan aspek Mencoba lebih
dari  dua  produk  sejenis  merek  berbeda.  Pada  aspek  konformitas  terdapat beberapa  persamaan  dalam  pengukuran,  yaitu  aspek  Membeli  produk  demi
menjaga  penampilan  diri  dan  gengsi  sama  dengan  aspek  Membeli  produk  atas pertimbangan harga bukan atas dasar manfaat atau kegunaannya, aspek Membeli
produk  hanya  sekedar  menjaga  simbol  status,  dan  aspek  Munculnya  penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri
yang  tinggi.  Atas  dasar  itu  peneliti  hanya  menggunakan  5  aspek  perilaku konsumtif.
Semakin  tinggi  skor  yang  didapat  pada  skala  konformitas  dalam  perilaku konsumtif,  maka  mengindikasikan  bahwa  semakin  tinggi  pula  konfomitas
seseorang  dalam  berperilaku  konsumtif.  Sebaliknya,  semakin  rendah  skor  yang didapatkan, maka semakin rendah konformitasnya.
2. Body image
Body  image adalah  gambaran  atau  evaluasi  seseorang  tentang  tingkat
kepuasan  terhadap  penampilan  tubuhnya  baik  itu  secara  keseluruhan  atau  per bagian. Evaluasi ini berupa pemikiran, perasaan, dan perilaku seseorang terhadap
ukuran  tubuh,  berat  dan  aspek  tubuh  lainnya  yang  mengarah  pada  penampilan fisik  yang  dapat  berupa  penilaian  positif  atau  negatif.  Body  image  akan  diukur
dengan menggunakan aspek-aspek yang dikemukakan menurut Cash  Pruzinsky
Pratiknyo, 2008 terdiri dari evaluasi penampilan, kepuasan area tubuh orientasi, kecemasan menjadi gemuk dan persepsi terhadap ukuran tubuh.
Semakin  tinggi  skor  yang  diperoleh  pada  skala  body  image  maka menggambarkan  bahwa  semakin  positif  body  image  individu.  Sebaliknya,
semakin  rendah  skor  yang  didapatkan,  maka  menggambarkan  semakin  negatif body image
indvidu.
E.
METODE PENGUMPULA
N DATA
Pada  penelitian  ini,  peneliti  mengumpulkan  data  dengan  menyebarkan skala  stimulus  yang  berisi  pertanyaan-pernyataan  hendak  mengungkapkan
indikator  dari  variabel-variabel  yang  digunakan.  Skala  yang  akan  diukur  adalah skala  konformitas  dalam  perilaku  konsumtif  dan  skala  body  image.  Adapun
bentuk  skala  mengacu  pada  model  skala  Likert,  dimana  masing-masing  item berbentuk  favourable  dan  unfavourable.  Skala  ini  dimodifikasi  dengan  4  pilihan
jawaban yang disediakan, yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS.
Tabel 1 Skor Berdasarkan Kategori Jawaban
Jawaban Pernyataan
Favorable Unfavorable
Sangat Tidak Setuju STS 1
1 Tidak Setuju TS
2 2
Setuju S 3
3 Sangat Setuju SS
4 4
1.  Pengukuran Konformitas Skala konformotas pada perilaku konsumtif bertujuan unutk mengukur tingkat
kecenderungan  konformitas  pada  perilaku  konsumtif.  Skala  konformitas terdiri dari 14 aitem fovurable dan 14 aitem unfovorable. Skala yang disusun
oleh peneliti sendiri dengan mengacu pada aspek Konformitas dalam Perilaku Konsumtif, yaitu aspek Kekompakan, aspek Kesepakatan, dan aspek Ketaatan.