Hubungan antara Body image dan Konformitas dalam Perilaku Konsumtif
namun satu kegunaan. membeli barang yang
sama fungsi meskipun beda merk.
K E
T A
A T
A N
Membeli produk
karena iming-iming
hadiah
Saya rela membeli barang agar mendapat kupon hadiah sama
seperti anggota kelompok. Saya
pikir membeli
barang berlabel diskon besar
hanya karena
sudah ditetapkan
kelompok adalah
hal bodoh.
Membeli produk
karena kemasannya
menarik,
Saya rela membeli barang dengan bungkus menarik agar
diterima dikelompok saya Saya tidak akan setuju
dengan kesepakatan
untuk membeli barang hanya
karena bungkusnya menarik.
Membeli produk
karena menjaga
penampilan diri dan gengsi
Saya rela membeli barang mahal untuk mempertahankan
gengsi agar terlihat sepadan dengan teman-teman saya
Saya tidak akan pernah mengikuti teman-teman
saya untuk
membeli barang yang harganya
mahal demi gengsi.
Membeli produk
karena konformitas
terhadap model yang mengiklankan,
Saya rela
mengkonsumsi barang yang digunakan idola
saya karena dorongan teman- teman
Saya tidak ingin seperti teman-teman
yang berperilaku
konsumtif untuk mengikuti artis
idola.
Membeli produk
karena mencoba lebih
Saya menaati pendapat teman- Membeli barang yang
dari dua
produk sejenis.
teman untuk membeli produk dengan merk berbeda.
berbeda merk dengan fungsi sama seperti yang
teman-teman lakukan
adalah bukan sifat saya.
2. Pengukuran Body image Skala Body image bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan Body image.
Skala Body image terdiri dari 30 aitem fovurable dan 29 aitem unfovorable. Skala yang disusun menurut Sumartono2002 berdasarkan indikator dijadikan
pedoman oleh peneliti untuk pengukuran dari body image. Indikatorbody image
tersebut adalah: a. Evaluasi penampilan, yaitu penilaian terhadap tubuh, perasaan menarik,
kepuasan atau ketidakpuasan terhadap penampilan secara keseluruhan. Disini menunjukan bahwa dari penampilan ada hubungannya dengan
konformitas dalam berperilaku konsumtif. akan Semakin baik penampilan yang ditunjukan maka semakin rendah konformitas yang ditunjukan oleh
remaja. Evaluasi yang ditunjukkan akan menyebabkan remaja untuk selalu berpenampilan terbaik dalam lingkungan teman sebaya.
b. Kepuasan area tubuh, yaitu kepuasan individu terhadap bagian-bagian tubuh tertentu dari penampilannya. Adapun aspek-aspek tersebut adalah
wajah, rambut, tubuh bagian bawah pantat, paha, pinggul, kaki, tubuh bagian tengah pinggang, perut, tampilan otot, berat, tinggi, dan
penampilan secara keseluruhan. Bentuk tubuh yang sempurna akan mempengaruhi bentuk pelayanan yang dihasilkan. Di sini terlihat bahwa
bentuk tubuh meningkatkan penilaian terhadap diri sendiri dimana pun akan berpengaruh untuk memberikan penampilan yang terbaik pada
bentuk tubuh. Memiliki bentuk tubuh yang terbaik tentu akan mudah diterima oleh lingkungan teman sebaya sehingga menekan adanya
konformitas. c. Kecemasan menjadi gemuk, yaitu menggambarkan kecemasan terhadap
kegemukan, kewaspadaan akan berat badan, kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan membatasi pola makan.
Kegemukan menjadi momok bagi remaja dalam memberikan penampilan terbaiknya. Bila remaja merasa kurang baik dengan penampilan
kegemukan ini, maka remaja akan merasa tidak percaya diri yang menyebabkan remaja kurang bisa diterima di lingkungan teman sebaya.
d. Persepsi terhadap ukuran tubuh, yaitu menggambarkan bagaimana seseorang mempersepsi dan menilai berat badannya, dari yang sangat
gemuk sampai dengan sangat kurus. Ukuran tubuh yang proporsional memengaruhi kepercayaan diri sendiri. Meningkatnya kepercayaan diri
akan membuat remaja dapat mudah diterima oleh teman sebayanya. Tabel 3
Blueprint Konformitas dalam Perilaku Konsumtif
Favorable Unfavorable
Saya puas dengan tampilan fisik saya. saya merasa tidak nyaman ketika
orang melihat penampilan saya Saya bangga ketika berkaca melihat diri
saya yang keren. Saya minder ketika melihat kaca.
Saya merasa percaya diri ketika bepergian Saya merasa rendah diri ketika
berkumpul dengan
teman-teman
Evaluasi Penampilan
saya karena penampilan saya yang jelek
Saya selalu memikirkan apa yang orang katakan tentang penampilan saya
Saya tidak
peduli apa
yang dikatakan
teman-teman tentang
penampilan saya Saya tidak pernah mengeluh tentang
penampilan fisik saya Saya
sering kecewa
dengan penampilan saya
Saya senang banyak orang memuji penampilan saya
Saya tidak pernah mengharapkan pujian dari orang lain tentang
penampilan saya
Saya teliti dalam menggunakan baju agar menunjang penampilan
Saya tidak peduli dengan baju yang saya pakai meskipun itu menunjang
penampilan
Saya selalu
bercermin ketika
ada kesempatan 65
Saya tidak sering bercermin saya senang degan penampilan saya saat
ini Saya
tidak senang
dengan penampilan saya saat ini
Tubuh saya lebih bagus daripada teman- teman saya
Teman-teman saya memiliki tubuh yang lebih keren daripada saya
Saya suka
dengan obrolan
tentang penampilan remaja saat ini
Saya minder ketika teman-teman berbicara tentang penampilan
Saya kurang
percaya diri
dengan penampilan saya
Saya minder dengan penampilan saya
Kepuasan area tubuh
Hidung saya lebih bagus daripada hidung teman saya.
Hidung saya pesek Saya memiliki pantat yang indah
Pantat saya terlalu besar Saya puas dengan bentuk kaki saya
Kaki saya leter OX Perut saya rata dan tanpa lemak
Perut saya terlalu buncit Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh
saya Saya kurang nyaman dengan bentuk
bentuk tubuh Wajah saya gantengcantik
Wajah saya kurang menarik Saya suka dengan warna kulit saya
Warna kulit saya terlalu gelap Saya merasa puas dengan tinggi badan
Saya merasa kurang tinggi
Saya memiliki dada yang indah Saya memiliki ukuran payudara
yang terlalu kecil
Ketakutan menjadi gemuk
Saya tidak pernah makan malam karna takut gemuk
Saya sering makan malam meskipun membuat saya gendut
Saya sering mengurangi porsi makan agar berat saya tidak naik
Saya tidak punya masalah dengan berat badan saya
Saya ingin sedikit lebih kurus Saya tidak takut makan karna porsi
berlebih Saya
menolak makanan
yang menyebabkan saya gedut
Saya tidak pernah takut makan berlemak walaupun saya tau akan
membuat saya gendut.
Saya akan melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badan
Saya tidak pernah berfikir untuk makan nasi merah hanya untuk diet.
Saya bingung ketika berat saya naik Saya tidak takut jika berat badan
saya naik
Saya mengatur pola makan saya Saya tidak pernah mengatur pola
makan saya Saya merasa berat badan saya jauh dari
ukuran normal Berat badan saya ideal
Saya membatasi jumlah makanan yang saya makan dalam sehari.
Saya pikir diet itu hanya untuk orang yang kurang kerjaan.
Persepsi ukuran tubuh
Ukuran tubuh saya sudah cukup seimbang Saya terlalu kurusgendut dibanding
dengan teman-teman saya. Berat badan saya berada dalam kategori
normal Saya merasa terlalu kurusgendut
Saya termasuk anak yang kerdilkurang tinggi
Tinggi badan saya seimbang dengan teman-teman saya