melakukan terapi 5,7, sedangkan 45 responden melakukan terapi 5,5.
Tabel XI menunjukkan profil terapi hipertensi responden di Kecamatan Kalasan.
Apabila dikaitkan dengan The Rule of Halves pada aspek terapi menunjukkan adanya kesesuaian.
Pengendalian hipertensi
adalah terkendalinya
tekanan darah
14090mmHg pada responden hipertensi yang melakukan terapi secara rutin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 45 responden di Kecamatan Kalasan
yang rutin melakukan terapi hipertensi, 41 responden tekanan darahnya tidak terkendali dan 4 responden tekanan darahnya terkendali, dengan persentase 5
dan 0,5. Hasil penelitian jika ditinjau dari aspek pengendalian tekanan darah relatif kurang sesuai dengan The Rule of Halves.
B. Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden di Kecamatan Kalasan berdasarkan Kajian Faktor Usia
dan Tingkat Pendidikan
1. Prevalensi Tabel XII. Pengaruh faktor usia dan tingkat pendidikan terhadap prevalensi
Prevalensi ≥
14090mmHg 14090mmHg
p OR
n N
95 CI Usia
60-75 tahun 40-59 tahun
Pendidikan
≤ SMP
SMP 143
214
253 104
40,1 59,9
70,9 29,1
89 367
253 203
19,5 80,5
55,5 44,5
0,01
0,01 2,76
2,01-3,77 1,95
1,45-2,61 terdapat pengaruh
Uji statistik Chi-square menggunakan nilai signifikansi p0,05 dengan taraf kepercayaan 95 dilakukan untuk melihat pengaruh antara faktor usia dan
tingkat pendidikan terhadap prevalensi. Tabel XII menunjukkan pengaruh faktor
usia dan tingkat pendidikan terhadap prevalensi. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa usia mempengaruhi prevalensi hipertensi di Kecamatan
Kalasan p0,01. Nilai Odds Ratio OR 2,76 dengan Confidence Interval 95, sehingga dapat diartikan responden dengan rentang usia 60-75 tahun 2,76 kali
memiliki kemungkinan memiliki tekanan darah ≥ 140mmHg jika dibandingkan
dengan responden dengan rentang usia 40-59 tahun. Prevalensi hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Penelitian Musinguzi dan Nuwaha 2013 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di Uganda meningkat pada kisaran usia di atas 65 tahun. Tingginya
tekanan darah seseorang sejalan dengan bertambahnya usia, hal ini disebabkan oleh perubahan struktur pada pembuluh darah, sehingga lumen menjadi lebih
sempit dan dinding pembuluh darah menjadi kaku, akibatnya tekanan darah sistolik meningkat Kaplan, 2002.
Hasil analisis antara faktor pendidikan terhadap prevalensi menunjukkan p0,05, hal ini berarti tingkat pendidikan mempengaruhi prevalensi hipertensi.
Nilai Odds Ratio OR yang didapatkan adalah sebesar 1,95 dengan Confidence Interval CI 95, sehingga dapat diartikan bahwa responden dengan tingkat
pendidikan ≤ SMP memiliki kemungkinan 1,95 kali untuk mengalami tekanan
darah ≥ 14090mmHg dibandingkan dengan responden dengan tingkat pendidikan
SMP. Penelitian yang dilakukan oleh Abdullahi dan Amzat 2011 di Nigeria
mendukung hasil penelitian ini. Penelitian oleh Abdullahi dan Amzat menyatakan bahwa tingkat pendidikan dan pengetahuan mempengaruhi faktor risiko seseorang
mengalami hipertensi, dan dinyatakan bahwa pendidikan memegang peran yang signifikan terhadap kualitas kesehatan seseorang.
2. Kesadaran Tabel XIII. Pengaruh faktor usia dan tingkat pendidikan terhadap