interpretasi data. Data akan dikumpulkan didalam CRF kemudian diolah dengan komputer. Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan antara lain editing,
yakni dengan memerikasa kebenaran dan kelengkapan data. Data yang masuk dalam kriteria inklusi kemudian dilakukan proses entry, yakni memasukkan data
yang didapat ke komputer. Proses coding selanjutnya dilakukan dengan mengklasifikasikan data menurut kategori masing-masing, lalu diberikan kode
pada data dengan mengubah kata-kata menjadi angka. Proses cleaning selanjutnya dilakukan dengan mengecek data yang sudah dimasukkan untuk memastikan tidak
adanya kesalahan pada data yang akan dianalisis dengan menggunakan komputer.
8. Analisis data penelitian
Data yang
sudah diperoleh
kemudian dikelompokkan
dengan menggunakan komputer, kemudian selanjutnya diolah secara statistik. Langkah
pertama yang dilakukan adalah uji normalitas. Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-smirnov. Uji Kolmogorov-smirnov digunakan untuk sampel yang
besar, yakni 50 Oktavia, 2015. Apabila data tidak terdistribusi normal maka berdasarkan teorema limit pusat Central Limit Theorem menyatakan apabila
suatu populasi yang tidak terdistribusi normal, jika ukuran sampel cukup besar n30, distribusi mean sampling akan mendekati suatu distribusi normal
gaussian apapun bentuk asli dari dari distribusi populasinya Harinaldi, 2005. Data yang terdistribusi normal kemudian dilakukan uji t tidak
berpasangan. Uji t tidak berpasangan independent sample t test merupakan uji statistik yang membandingkan rata-rata dari grup yang tidak berhubungan satu
dengan yang lain, dengan tujuan apakah kedua grup tersebut mempunyai rata-rata
yang sama ataukah tidak Santoso, 2010. Uji t tidak berpasangan dilakukan untuk melihat perbedaan rata-rata faktor usia dan tingkat pendidikan terhadap tekanan
darah sistolik, tekanan darah diastolik, denyut nadi, dan Body Mass Index BMI. Analisis Rule of Halves dilakukan dengan melihat nilai frekuensi pada prevalensi,
kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah, untuk selanjutnya dibandingkan dengan teori.
Uji Chi-square selanjutnya dilakukan dengan melihat nilai signifikansi. Uji statistik Chi-square merupakan uji statistik yang dilakukan untuk menguji
signifikansi hubungan beberapa variabel dengan tingkat kemaknaan 5 Muninjaya, 2002. Pada uji Chi-quare, H
ditolak bila p0,05 yang berarti terdapat pengaruh bermakna antara variabel bebas dan variabel tergantung. H
diterima apabila pα 0,05, yang berarti tidak terdapat pengaruh bermakna antara variabel bebas dan variabel tergantung. Apabila nilai p0,05, selanjutnya
dilanjutkan dengan perhitungan Odds Ratio OR untuk memperoleh seberapa besar pengaruh faktor usia dan tingkat pendidikan terhadap prevalensi, kesadaran ,
terapi, dan pengendalian tekanan darah pada responden dengan usia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan. Jenis hipotesis yang digunakan adalah jenis hipotesis two-
tailed .
Uji dua-ujung two-tailed test adalah uji hipotesis yang mengolah hipotesis nol jika statistik sampel secara signifikan lebih tinggi atau lebih rendah
daripada nilai parameter populasi yang diasumsikan Harinaldi, 2005.
J. Perumusan Hipotesis