Penetapan lokasi dan seleksi calon responden Permohonan ijin penelitian dan pembuatan ethical clearance Pengukuran validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

1. Penetapan lokasi dan seleksi calon responden

Penentuan lokasi padukuhan dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling, yakni teknik sampling yang dilakukan secara bertingkat berdasarkan wilayah kerja pemerintahan. Penentuan calon responden selanjutnya dilakukan dengan metode cluster random sampling, yakni teknik pengambilan sampel dalam suatu populasi.

2. Permohonan ijin penelitian dan pembuatan ethical clearance

Permohonan ijin ditujukan kepada kepala dukuh Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, Padukuhan Grumbulgede, dan Padukuhan Surokerten. Terdapat padukuhan cadangan yakni Padukuhan Dhuri, dan Padukuhan Sambirejo. Permohonan ijin selanjutnya ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance Lampiran 5. Permohonan ijin kepada komisi etik dilakukan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan tekanan darah manusia dan hasil penelitian ini selanjutnya dapat dipublikasikan. Perlakuan yang dilakukan pada subyek yang menggunakan manusia dan hewan, dampak dan cara mengatasi dampak juga menjadi pertimbangan Komisi Etik, selain itu sebelum penelitian dimulai juga harus mendapatkan persetujuan dari subjek penelitian setelah yang bersangkutan mendapatkan penjelasan dari peneliti Kementerian Kesehatan RI, 2013.

3. Pengukuran validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Instrumen yang baik harus memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional yang dapat dinyatakan dengan nilai coefficient of variation CV. Instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas yang baik dinyatakan dengan nilai CV ≤5 Kementerian Kesehatan RI, 2013. Validasi instrumen dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital dan sphygmomanometer raksa. Langkah-langkah yang dilakukan dalam validitas yakni dilakukan pengukuran pada 3 probandus masing-masing dilakukan sebanyak 2-3 kali, dengan jeda 2 menit menggunakan sphygmomanometer digital dan sphygmomanometer raksa, kemudian dilakukan analisis secara statistik menggunakan uji t berpasangan, instrumen dinyatakan valid apabila p0,05. Uji Reliabilitas instrumen dilakukan untuk melihat keandalan instrumen penelitian sebagai alat ukur, jika instrumen tersebut digunakan berulang kali maka memberikan hasil yang relatif sama atau tidak berbeda jauh Bahri dan Zamzam, 2015. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan untuk melihat keterulangan data hasil pengukuran tekanan darah, dengan melakukan pengukuran tekanan darah sebanyak 3 kali pada probandus menggunakan sphygmomanometer digital, kemudian masing-masing hasil pengukuran dihitung nilai coefficient of variation. Penaraan timbangan berat badan dilakukan di Balai Metrologi, Yogyakarta.

4. Pengukuran tekanan darah

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden yang berusia 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, D.I.Y. (faktor usia dan merokok).

0 0 2

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY pada tahun 2015 (kajian faktor umur dan jenis kelamin).

0 1 113

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor umur dan jenis pekerjaan).

0 0 93

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor gaya hidup sehat.

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan penghasilan).

1 3 107

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia, jenis kelamin, bmi, dan risiko kardiovaskular).

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan pengaturan diet).

5 38 107

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, di Yogyakarta (kajian faktor umur dan aktivitas fisik).

0 0 101