Pembentukan Konsep LANDASAN TEORI

menampung seluruh ilmu itu. Seorang pengembang cukup puas dengan hanya mengikuti satu jalur perkembangan fisika. 3. Untuk bisa menerapkan fisika dan mengimplekasikan ke bidang lain Pengetahuan tentang gejala dan perilaku alam yang dihimpun dalam ilmu fisika telah banyak digunakan untuk membantu profesi lain, seperti profesi di bidang pertanian dan kedokteran. Fisika sering dimasukkan dalam katagori ilmu dasar. Maksudnya, untuk dapat menjadi dokter atau insinyur diperlukan sejumlah pengetahuan fisika sebagai basis pemahaman ilmu yang berkaitan dengan profesinya. Ilmu yang berkaitan dengan profesi tersebut berkembang tarus. Misalnya, ilmu kedokteran telah menerapkan cara pengobatan dengan radiasi dan berkas laser digunakan untuk pembedahan. Pengetahuan fisika yang diperlukan untuk menangani hal ini jelas bukan lagi apa yang dulu disebut fisika dasar. Artinya diperlukan tenaga-tenaga yang sudah jauh belajar ilmu fisika. 4. Untuk menjadi guru fisika atau dosen fisika Guru merupakan penyambung untuk mewariskan ilmu dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ia memang bukan pembuat ilmu, tetapi ia dituntut untuk tahu benar tentang ilmu yang ingin dipindah tangankan ke generasi muda. Jika tidak, kita khawatir bahwa yang diwariskan adalah hal-hal yang keliru sehingga pewarisan itu menjadi tidak bermakna. Di samping memiliki pengetahuan yang benar tentang ilmu fisika, iapun perlu memperlajari teknik komunikasi. Sebaiknya teknik komunikasi tidak hanya satu corak, sebab yang belajar fisika adalah orang-orang yang bermacam-macam pembawaannya. Pengembangan alternatif teknik komunikasi maru-pakan bagian dari kehidupan profesinya sebagai guru fisika.

E. Miskonsepsi

Miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep yang diakui oleh para ahli. Beberapa peneliti lebih suka menggunakan istilah konsep alternatif, karena dengan istilah itu menunjukan keaktifan dan peran siswa mengkonstruksi pengetahuan mereka. Selain itu, konsep yang dianggap “salah” tersebut dalam banyak hal dapat membantu orang dalam memecahkan persoalan hidup mereka. Miskonsepsi terdapat dalam semua bidang sains, seperti fisika, kimia, biologi, serta bumi dan antariksa. Dalam bidang fisika, semua subbidang juga mengalami miskonsepsi seperti mekanika, termodinamika, bunyi dan gelombang, optika, listrik dan magnet, dan fisika modern. Miskonsepsi ada yang mudah dibetulkan, tetapi ada yang sulit, terlebih bila konsep itu memang berguna dalam kehidupan yang nyata. Miskonsepsi terjadi di semua jenjang pendidikan, dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi, bahkan juga terjadi pada guru dan dosen.

F. Miskonsepsi dari Sudut Filsafat Konstruktivisme

Konstruktivisme berbeda dengan behaviorisme dan maturasionisme. Bila behaviorisme menekankan keterampilan sebagai suatu tujuan pengajaran, konstruktivisme lebih menekankan perkembangan konsep dan pengertian yang mendalam. Bila maturasionisme lebih menekankan pengetahuan yang berkembang sesuai dengan langkah-langkah kedewasaan, konstruktivisme