Dengan  demikian  unsursenyawa  dapat  dikenal  dari  massa  jenisnya.  Banyak siswa  mempunyai  konsepsi  yang  berbeda,  mereka  cenderung  berfikir  bahwa
jika  jumlah  zat  massanya  ditambah,  maka  massa  jenisnya  juga  bertambah. Inilah satu contoh miskonsepsi siswa.
C. Pembentukan Konsep
Konsep-konsep  dapat  diperoleh  dengan  dua  cara,  yaitu  formasi  konsep concept  formation  dan  asimilasi  konsep  consept  assimilation.  Formasi
konsep  merupakan  bentuk  perolehan  konsep  sebelum  anak-anak  masuk sekolah.  Formasi  konsep  dapat  disamakan  dengan  belajar  konsep-konsep
konkret.  Asimilasi  konsep  merupakan  cara  utama  untuk  memperoleh  konsep- konsep selama dan sesudah sekolah Dahar R.W dalam Titis Vidiarti, 2011.
Banyak  konsep  yang  kita  peroleh  dan  berkembang  semasa  kecil,  tetapi konsep-konsep  itu  mengalami  modifikasi  atau  perubahan  yang  disebabkan
karena  pengalaman-pengalaman  kita.  Anak-anak  memperoleh  konsep-konsep seperti:  meja,  kursi,  dan  lain-lain.  Konsep  semacam  ini  diperoleh  melalui
proses  pembentukan  konsep.  Pembentukan  konsep  merupakan  suatu  bentuk belajar  penemuan  discovery  learning,  paling  sedikit  dalam  bentuk  primitif
yang  melibatkan  proses-proses  psikologis  seperti  analisis  diskriminatif, abstraksi,  diferensiasi,  pembentukan  hipotesis,  pengujian  dan  generalisasi
Dahar R. W dalam Titis Vidiarti, 2011. Setelah  masuk  sekolah,  anak-anak  diharapkan  belajar  banyak  konsep
melalui  proses  asimilasi  konsep.  Proses  asimilasi  konsep  berlawanan  dengan pembentukan konsep yang bersifat induktif. Dalam proses asimilasi anak-anak
diberi nama konsep dan antribut dari konsep itu. Ini berarti bahwa mereka akan belajar arti konseptual baru dengan memperoleh penyajian antribut-antribut ini
dengan  gagasan-gagasan  relevan  yang  sudah  ada  dalam  struktur  kognitif mereka.  Untuk  memperoleh  konsep-konsep  melalui  proses  asimilasi,  orang
yang  belajar  harus  sudah  memperoleh  definisi  formal  dari  konsep-konsep  itu. Suatu  definisi  formal  dari  kata  menunjukan  kesamaan-kesamaan  dengan
konsep itu, dan membedakan konsep itu dari konsep-konsep lain Dahar R. W dalam Titis Vidiarti, 2011.
D. Tujuan Pembelajaran Fisika
Fisika adalah ilmu yang kebenarannya dihakimi oleh pengamatan. Suasana berkarya  akan  menjadi  semarak  apabila  peralatan  yang  sanggup  mengungkap
aspek-aspek fisika yang digarap itu terdapat di tempat yang sama. Dengan kata lain,  diperlukan  fasilitas  dan  tenaga  yang  memudahkan  interaksi  antara
eksperimen dan teori yang dapat digarap ditempat yang sama Siswa atau mahasiswa tidak akan terlepas dari belajar fisika kecuali siswa
atau mahasiswa tersebut tidak mengambil jurusan eksak. Jurusan eksak adalah merupakan  langkah  awal  untuk  memasuki  dunia  ilmiah,  dunia  untuk
memahami  rahasia  alam.  Jadi,  untuk  memahami  kehidupan  dan  segala  yng berkaitan di dalamnya tidak terlepas dari ilmu fisika.
Dari  ribuan  bahkan  ratusan  juta  tahun  yang  lalu  fisika  sudah  dipelajari orang.  Terbukti  dari  adanya  ahli  fisika  di  seluruh  jagat  raya  ini.  Tokoh  fisika
yang  berpengaruh  dalam  mengubah  dunia  misalnya  Galileo  Galilei  yang
dilahirkan pada tanggal  15 Januari 1564 di  kota Pisa,  Italia. Temuannya  yang paling  fenomenal  adalah  teleskop.  Galileo  dianggap  sebagai  salah  satu
penyumbang terbesar bagi dunia sains modern. Demikian juga Albert Einstein yang  dilahirkan  di  Ulm,  Wuttenberg,  Jerman  pada  tanggal  14  maret  1879.  Ia
adalah  ahli  fisika  terbesar  abad  ke-20.  Rumusan  matematisnya  yang  sangat terkenal adalah E=mc².
Tujuan kita belajar fisika memang sangat banyak sekali tergantung ke arah mana  kita  mendalaminya,  karena  fisika  itu  cukup  luas  cakupannya.  Secara
sederhana tujuan belajar fisika adalah : 1.
Untuk  memahami  ilmu  fisika  sesuai  kedalaman  mata  pelajaran  atau  mata kuliah.
Sebagian  pelajar  yang  mempelajari  fisika  tentu  agar  bisa  memahami kompetensi  yang  dimuat  dalam  standar  isi  sehingga  jika  menghadapi
ulangan  dan  ujian  akhir  mendapat  nilai  tinggi.  Bagi  mahasiswa  yang mengambil mata kuliah fisika atau yang terkait dengan fisika tentu agar bisa
memahami  materi  yang  termuat  dalam  sistem  kredit  semester  sehingga setelah ujian semester mendapat nilai A atau B.
2. Untuk  bisa  berkarya  dan  berinovasi  bagi  ilmu  fisika  seperti  melakukan
penelitian Ilmu  fisika  yang  dipelajari  merupakan  hasil  kerja  sama  para
pengembangnya  di  seluruh  dunia.  Kekayaan  ilmu  fisika  saat  ini  sudah begitu  besarnya,  sehingga  rasanya  mustahil  bagi  seseorang  untuk  dapat