PENUTUP Analisis ketepatan model altman, springate, dan zmijewski dalam memprediksi perusahaan yang delisting di bursa efek indonesia periode 2009-2013.
6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif
atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
C. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu dengan tujuan
utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang Prastowo
dan Julianty, 2005:56. Hasil prediksi yang diperoleh melalui analisis laporan keuangan diharapkan mampu menjadi tanda peringatan awal
bagi perusahaan untuk memperbaiki kinerjanya dalam rangka mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan di masa mendatang. Hasil analisis laporan keuangan akan mampu
membantu menginterpretasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan
perusahaan di masa datang Prastowo dan Julianty, 2005:56. D. Kebangkrutan
Kebangkrutan biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba Endri, 2009.
Kebangkrutan juga sering disebut likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan atau insolvensi Ramadhani dan Lukviarman, 2009:17.
Kebangkrutan juga identik dengan kegagalan yang dialami suatu perusahaan.
Menurut Martin et.al 1995:376 dalam Adnan dan Kurniasih 2000:137, kebangkrutan sebagai kegagalan didefinisikan dalam beberapa arti, yaitu:
1. Kegagalan ekonomi Economic Failure Kegagalan dalam arti ekonomi berarti bahwa perusahaan
kehilangan uang atau pendapatan perusahaan tidak menutupi biayanya sendiri, ini berarti tingkat laba lebih kecil dari biaya modal atau nilai
sekarang dari arus kas perusahaan lebih kecil dari kewajiban. 2. Kegagalan keuangan Financial Failure
Kegagalan keuangan bisa diartikan sebagai insolvensi yang membedakan antara dasar arus kas dan dasar saham. Insolvensi atas dasar
arus kas ada dua bentuk, yaitu: a. Insolvensi teknis
Perusahaan dapat dianggap gagal jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Insolvensi juga terjadi
bila arus kas tidak cukup untuk memenuhi pembayaran bunga atau pembayaran kembali pokok pada tanggal tertentu.
b. Insolvensi dalam pengertian kebangkrutan Kebangkrutan didefinisikan dalam ukuran sebagai kekayaan
bersih negatif dalam neraca konvensional atau nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan lebih kecil dari kewajiban.
Berdasarkan uraian
tentang definisi
kebangkrutan di
atas, kebangkrutan dapat disimpulkan sebagai suatu keadaan dimana perusahaan
dianggap gagal secara finansial dan tidak mampu dalam memenuhi