Perbandingan Hasil Prediksi Model Altman, Springate, dan

Tabel 12. Perbandingan Hasil Prediksi Dengan Status Perusahaan No Kode Prediksi Altman Prediksi Springate Prediksi Zmijewski Status 1 JAKA Tidak Bangkrut Bangkrut Tidak Bangkrut Delisting 2 ELTY Grey Area Bangkrut Tidak Bangkrut Listing 3 DSUC Bangkrut Bangkrut Bangkrut Delisting 4 TIRT Bangkrut Bangkrut Tidak Bangkrut Listing 5 IATG Grey Area Bangkrut Tidak Bangkrut Delisting 6 TLKM Tidak Bangkrut Tidak Bangkrut Tidak Bangkrut Listing 7 PTRA Bangkrut Bangkrut Tidak Bangkrut Delisting 8 CTRP Tidak Bangkrut Tidak Bangkrut Tidak Bangkrut Listing 9 SIIP Bangkrut Bangkrut Tidak Bangkrut Delisting 10 COWL Grey Area Bangkrut Tidak Bangkrut Listing 11 SIMM Bangkrut Bangkrut Bangkrut Delisting 12 INDR Bangkrut Bangkrut Tidak Bangkrut Listing 13 PWSI Bangkrut Bangkrut Bangkrut Delisting 14 GPRA Bangkrut Bangkrut Tidak Bangkrut Listing 15 CPDW Bangkrut Bangkrut Bangkrut Delisting 16 ITMG Tidak Bangkrut Tidak Bangkrut Tidak Bangkrut Listing 17 SAIP Bangkrut Tidak Bangkrut Tidak Bangkrut Delisting 18 TKIM Bangkrut Bangkrut Tidak Bangkrut Listing 19 KARK Grey Area Tidak Bangkrut Tidak Bangkrut Delisting 20 LPCK Bangkrut Bangkrut Tidak Bangkrut Listing Sumber: Data diolah Berdasarkan hasil analisis ketiga model prediksi yang dapat dilihat pada tabel 12, sebanyak 7 perusahaan memiliki hasil prediksi yang sama meskipun menggunakan tiga model prediksi yang berbeda. Perusahaan yang diprediksi sama oleh ketiga model prediksi kebangkrutan diringkas dalam tabel berikut: Tabel 13. Daftar Perusahaan Yang Memiliki Kesamaan Prediksi No Kode Nama Prediksi Status 1 DSUC Daya Sakti Unggul Corporindo Tbk. Bangkrut Delisting 2 TLKM Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk. Tidak Bangkrut Listing 3 CTRP Ciputra Property Tbk. Tidak Bangkrut Listing 4 SIMM Surya Intrindo Makmur Tbk. Bangkrut Delisting 5 PWSI Panca Wiratama Sakti Tbk. Bangkrut Delisting 6 CPDW Indo Setu Bara Resources Tbk. Bangkrut Delisting 7 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. Tidak Bangkrut Listing Sumber: Data diolah Bila dibandingkan antara hasil prediksi dengan keadaan status perusahaan, ketujuh perusahaan pada tabel 13 diprediksi tepat dengan menggunakan ketiga model prediksi. Sebagai contoh, PT. Daya Sakti Unggul Corporindo Tbk. DSUC yang diprediksi “bangkrut” oleh model Altman Z-Score, model Springate, dan model Zmijewski dengan menggunakan data laporan keuangan tahun 2006-2008, kenyataannya perusahaan tersebut memang mengalami delisting pada tahun 2009. Begitu juga dengan PT. Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk. TLKM yang diprediks i “tidak bangkrut” oleh ketiga model prediksi kebangkrutan dan kenyataannya memang sampai saat ini tidak mengalami delisting dan masih terdaftar di BEI. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa hasil prediksi tujuh perusahaan tersebut memang relevan dengan kenyataannya. Dengan kata lain, penggunaan ketiga model prediksi kebangkrutan dalam memprediksi terjadi atau tidaknya delisting suatu perusahaan akan memiliki ketepatan prediksi yang tinggi apabila model- model tersebut memiliki hasil prediksi yang sama.

2. Perhitungan Tingkat Akurasi dan Tipe Error

Hasil prediksi dan status perusahaan akan dibandingkan untuk dihitung tingkat akurasinya. Tingkat akurasi dihitung untuk masing- masing model Altman Z-score, model Springate, dan model Zmijewski dalam memprediksi delisting suatu perusahaan. Perhitungan tingkat akurasi berdasarkan hasil perbandingan antara ketiga model prediksi kebangkrutan pada tabel 12. Suatu prediksi dianggap tepat jika perhitungan menunjukkan hasil prediksi “bangkrut” maka statusnya delisting, sedangkan jika perhitungan menunjukkan hasil prediksi “tidak bangkrut” maka statusnya listing. Selain tingkat akurasi, dilakukan pula perhitungan untuk mengetahui persentase tipe error dari ketiga model prediksi kebangkrutan. Ada dua tipe error. Tipe error I adalah kesalahan yang terjadi jika model memprediksi sampel tidak bangkrut tidak mengalami delisting padahal kenyataannya mengalami delisting, sedangkan tipe error II adalah kesalahan yang terjadi jika model memprediksi sampel bangkrut delisting padahal kenyataannya tidak mengalami delisting. a. Model Altman Z-Score Setelah dilakukan perbandingan antara hasil prediksi dan status perusahaan dengan menggunakan model Altman Z-Score pada tabel 12, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 14. Rekapitulasi Tingkat Akurasi dan Tipe Error III Model Altman Rekapitulasi Prediksi Total Bangkrut Grey Area Tidak Bangkrut Riil Bangkrut Delisting 7 2 1 10 Tidak Bangkrut Listing 5 2 3 10 Total 12 4 4 20 Tingkat Akurasi 50 Tipe Error I 5 Tipe Error II 25 Grey Area 20 Sumber: Data diolah Perhitungan: Tingkat Akurasi = x 100 = x 100 = 50 Tipe Error I = x 100 = x 100 = 5 Tipe Error II = x 100 = x 100 = 25 Grey Area = x 100 = 20 Model Altman Z-Score memiliki tingkat akurasi sebesar 50 berdasarkan analisis yang dilakukan pada 20 perusahaan. Sesuai tabel 14, ketepatan analisis model prediksi kebangkrutan ini dapat dilihat dari 7 perusahaan yang diprediksi bangkrut terbukti mengalami delisting dan 3 perusahaan yang diprediksi tidak bangkrut terbukti tidak mengalami delisting. Selain itu terdapat tipe error I model Altman sebesar 5 yang memprediksi 1 perusahaan tidak mengalami kebangkrutan namun pada akhirnya harus mengalami delisting, dan tipe error II sebesar 25 yang diperoleh dari 5 perusahaan yang diprediksi bangkrut ternyata tidak mengalami delisting sehingga tetap terdaftar listing di bursa efek. Perusahaan yang termasuk ke dalam kategori grey area tidak dimasukkan dalam perhitungan tingkat akurasi maupun tipe error karena tidak dapat ditentukan apakah perusahaan dalam keadaan sehat tidak berpotensi bangkrut ataupun mengalami kebangkrutan.

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Ketepatan Model Prediksi Kebangkrutan Altman, Ohlson, Dan Springate Dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan

7 131 79

ANALISIS MODEL ALTMAN, MODEL ZMIJEWSKI, DAN MODEL SPRINGATE DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

2 15 18

PENGUJIAN KEAKURATAN MODEL ALTMAN DAN MODEL ZMIJEWSKI DALAM MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN DELISTING DARI BURSA EFEK INDONESIA

2 23 89

PENGGUNAAN MODEL ZMIJEWSKI, SPRINGATE, ALTMAN Z-SCORE DAN GROVER DALAM MEMPREDIKSI KEPAILITAN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 14 18

The Zmijewski Model, The Altman Model, The Ohlson Model, dan The Springate Model Sebagai Prediktor Perusahaan yang Delisting pada Bursa Efek Indonesia.

0 0 11

Analisis akurasi metode Altman, Grover, Springate, dan Zmijewski dalam memprediksi perusahaan delisting (studi empiris pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013).

3 9 110

The Zmijewski Model, The Altman Model, The Ohlson Model, dan The Springate Model Sebagai Prediktor Perusahaan yang Delisting pada Bursa Efek Indonesia - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

The Zmijewski Model, The Altman Model, The Ohlson Model, dan The Springate Model Sebagai Prediktor Perusahaan yang Delisting pada Bursa Efek Indonesia - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

The Zmijewski Model, The Altman Model, The Ohlson Model, dan The Springate Model Sebagai Prediktor Perusahaan yang Delisting pada Bursa Efek Indonesia - Repositori Universitas Andalas

0 0 9

View of PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE, SPRINGATE DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN DELISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 8