Penelitian ini akan difokuskan pada penggunaan tiga model prediksi yaitu model prediksi Altman, Springate dan Zmijewski. Alasan pemilihan
ketiga model prediksi tersebut karena tingginya tingkat akurasi yang dimiliki oleh masing-masing model prediksi. Raras 2014 yang menyebutkan bahwa
model Altman original memiliki kemampuan prediksi 95. Menurut Purnajaya dan Merkusiwati 2014, model Springate memiliki akurasi sebesar
92,5 berdasarkan tes yang dilakukan oleh Springate, sedangkan tingkat akurasi dari model Zmijewski adalah sebesar 94,9.
Berdasarkan uraian tentang kesulitan keuangan yang berpotensi mengakibatkan suatu perusahaan delisting secara paksa dari pencatatan BEI,
maka penulis tertarik mengadakan penelitian tentang model prediksi kebangkrutan yang tepat digunakan dalam memprediksi terjadinya delisting
dengan judul: “Analisis Ketepatan Model Altman, Springate, dan Zmijewski dalam
Memprediksi Perusahaan yang Delisting di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana perbandingan hasil prediksi model Altman, Springate dan Zmijewski dalam memprediksi perusahaan yang mengalami delisting atau
tidak mengalami delisting?
2. Manakah diantara model Altman, model Springate atau model Zmijewski yang paling akurat dalam memprediksi perusahaan yang mengalami
delisting atau tidak mengalami delisting?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui perbandingan hasil prediksi model Altman, Springate dan Zmijewski dalam memprediksi perusahaan yang mengalami delisting atau
tidak mengalami delisting di Bursa Efek Indonesia. 2. Mengetahui manakah diantara model Altman, model Springate atau model
Zmijewski yang paling akurat dalam memprediksi perusahaan yang mengalami delisting atau tidak mengalami delisting di Bursa Efek
Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini menjadi bahan referensi dalam menggunakan model prediksi kebangkrutan yang tepat untuk menilai
kondisi keuangan perusahaan yang berpotensi mengalami delisting atau tidak mengalami delisting di masa yang akan datang.
2. Bagi investor, diharapkan penelitian ini menjadi bahan referensi dalam menggunakan model prediksi yang tepat untuk menilai kondisi keuangan
perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan investasi di masa yang akan datang.
3. Bagi akademisi, diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan dan informasi tentang model-model prediksi kebangkrutan yang
tepat dalam memprediksi kemungkinan perusahaan mengalami delisting atau tidak mengalami delisting di BEI serta sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya. 4. Bagi penulis, penelitian ini dapat memperluas wawasan penulis di bidang
akuntansi keuangan secara khusus dalam analisis menggunakan model prediksi kebangkrutan Altman, Springate, dan Zmijewski untuk
memprediksi delisting atau tidaknya suatu perusahaan yang telah go public.