Kriteria keputusan dan batasan-batasannya Faktor-faktor Biaya dan Keuntungan Perkerasan Jalan

25 menggunakan struktur pekerjaan yang berbeda, dengan mempertimbangkan variasi alternatif yang sanggup memenuhi ketentuan-ketentuan keseluruhan proyek.

2.5.1 Kriteria keputusan dan batasan-batasannya

Tiap badan untuk jalan raya menemui batasan-batasan yang mana limitasi untuk ukuran dan mencakup pelayanan-pelayanan yang memungkinkan mereka berikan. Batasan-batasan yang utama biasanya bersifat ekonomis misalnya : kegunaan anggaran daerah, departemen atau program. Disamping itu masih banyak batasan-batasan yang lain misalnya tenaga kerja, material dan alat-alat, tingkat pelayanan minimum untuk dipelihara atau stabilitas tenaga kerja dan umur pemakaian alat. Tidak ada strategi yang dapat didekati tanpa mengetahui semua batasan- batasan yang ada, maka fungsi utama analisa ekonomi yang dimaksud dalam makalah tugas akhir ini adalah untuk membandingkan struktur dari segi biayanya. Beberapa lembaga jalan raya merencanakan anggaran yang terpisah untuk pembangunan konstruksi yang baru, rehabilitas dan pemeliharaan. Sementara yang lain, mempunyai rencana pembangunan konstruksi yang baru. Sebaiknya, seperti beberapa departemen transportasi yang mengalokasikan anggaran-anggarannya menurut kemampuan dan kebutuhan daerah atau wilayah yang ada. 26

2.5.2 Faktor-faktor Biaya dan Keuntungan Perkerasan Jalan

Banyak faktor-faktor ekonomi harus dipertimbangkan dalam rencana investasi perkerasan jalan. Faktor-faktor ini termasuk semua biaya dan keuntungan- keuntungan yang berhubungan dengan pemilihan metode perkerasan jalan. Tidak semua biaya dan keuntungan memungkinkan dimasukkan dalam analisa ekonomi, karena ada beberapa alasan antara lain : 1. Tidak semua biaya atau keuntungan dengan mudah ditentukan jumlahnya. Faktor-faktor yang tidak dapat dimasukkan dalam analisa. Meskipun faktor- faktor tersebut penting, misalnya biaya operasi kendaraan, keuntungan dan lain sebagainya. 2. Beberapa pengukuran dari keuntungan yang melibatkan faktor-faktor non ekonomi yang utama dan diperhatikan selama analisa teknik. 3. Batasan-batasan waktu dan anggaran yang tidak memungkinkan pertimbangan secara terperinci faktor-faktor ekonomi untuk masing-masing strategi alternatif. Pada umumnya biaya-biaya dan keuntungan-keuntungan yang dipergunakan dalam suatu management perkerasan jalan dapat digolongkan dalam 3 macam, yaitu : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi lembaga transportasi, misalnya biaya pemeliharaan. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemakai jalan, misalnya biaya operasi kendaraan. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat pada umumnya, misalnya perubahan-perubahan yang terjadi di dalam harga barang-barang akibat transportasi yang lebih lancar. 27 Seperti kebiasaan pada umumnya, faktor yang diseleksi hanya kedua faktor yang pertama, yang dipakai dalam analisa ekonomi untuk management perkerasan jalan. Untuk faktor ketiga bagaimanapun juga harus diketahui oleh pengambil keputusan, dan hal itu tidak secara langsung dimasukkan dalam proses penentuan keputusan dimana faktor ini akan menyangkut umumnya hal yang bersifat kuantitatif.

2.5.3 Dasar Pertimbangan dalam Memilih Metode Evaluasi

Dokumen yang terkait

ANALISA PERBANDINGAN KONSTRUKSI JALAN PERKERASAN LENTUR DENGAN PERKERASAN KAKU DITINJAU DARI METODE Analisa Perbandingan Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur Dengan Perkerasan Kaku Ditinjau Dari Metode Pelaksanaan Dan Biaya (Studi Kasus: Pekerjaan Peningka

0 3 16

ANALISA PERBANDINGAN KONSTRUKSI JALAN PERKERASAN LENTUR DENGAN PERKERASAN KAKU Analisa Perbandingan Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur Dengan Perkerasan Kaku Ditinjau Dari Metode Pelaksanaan Dan Biaya (Studi Kasus: Pekerjaan Peningkatan Struktur Jalan Ma

0 2 20

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE BINA MARGA PADA RUAS JALAN SAMPANG - PAMEKASAN (Sta.84+000 – 97+000).

0 4 97

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR – SRENGAT STA 3+450 SAMPAI STA 10+350 DENGAN METODE AASHTO.

1 13 125

Perbandingan Perkerasan Kaku Dan Perkerasan Lentur” (Studi Kasus Ruas Jalan Raya Pantai Prigi – Popoh Kab. Tulungagu

2 4 6

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 – 5+350 SURABAYA TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL

0 1 13

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENAN-BANDUNG-BESUKI PADA STA 171+550 – 182+350 DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TUGAS AKHIR - PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENA

0 0 19

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE BINA MARGA PADA RUAS JALAN SAMPANG - PAMEKASAN (Sta.84+000 – 97+000) TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OP

0 1 17

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN AGROPOLITAN CENTER – REMAYU KECAMATAN MUARA BELITI STA 0+000 - STA 8+500

0 0 18

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN PADA RUAS JALAN LINGKAR BETUNG STA 0+000 – STA 5+036 PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 13